USAHA PAUL & RONY

5.1K 359 36
                                    

Halo kaka-kaka semuaa sebelum lanjut aku mau ucapin terima kasih banyak buat yang sudah baca dan vote bahkan komen. Aku ga expect kalo kaka-kaka berkenan dan suka, masyaAllah bener-bener terima kasih banyak. Terutama untuk ka Triaputri7 dan ka vrchive yang sudah menjadi inspirasi aku untuk membuat cerita tentang panaroma. Huaa sekali lagi terima kasih banyak yaa kaka-kaka semua, semoga selalu berkenan untuk membaca cerita ini dan aku bisa menulis dengan baik juga sampai ending.

Salam damai semuanya, semoga bahagia selalu untuk kita anak-anak ayam dan anak-anak ikan❤️🖤💙
———————

Paul dan Salma pagi ini sarapan dirumah, mami dan papinya belum berangkat ke kantor.

"Makan yang banyak Sal, biar kuat dorong vespanya kalo mogok hahahaha." Goda Paul pada Salma yang sedang makan dengan lahap.

"Yeuuu ngeledek mulu nihhh, pamali ngeledek vespa legend punya papii. Ya kan pap?" Ucapnya pada Judika sambil menaik turunkan alisnya.

"Wahh iya dong, vespa legend papi sekarang diambil alih sama Salma. Itu vespa jaman mudanya papi sama mami pacaran lhoo" Judika melirik nakal BCL dan mendapat reaksi malu-malu dari istrinya itu.

"Ahh mas bisa aja, aku jadi inget masa-masa kita sekolah dulu. Lucu juga yaa mas kalo di inget-inget."

"Aduh susah nih kalo pada jadi flashback. Makanya Pap, kalo ada waktu ajak mami jalan berduaan dong keliling jaik vespa. Kasian mami tuh di rumah terus nungguin papi pulang kerja doang, pasti bosen. Iya kan mam?" Usul Paul pada kedua orangtuanya itu.

"Wahh bener juga ide kamu Paul, tuh mas kalo ada libur kita keliling yuk pake vespa." Pinta BCL pada Judika dengan pupy eyes andalannya.

"Iyaa mamii nanti aku sisain waktu buat kita keliling pake vespa kaya dulu pas muda ya." Ajak Judika yang memang sudah lama ia tak punya waktu berdua yang lama bersama istri tercintanya itu karena kesibukannya dalam pekerjaan.

"Mam, Pap Salma berangkat dulu ya takut telat. Seenggaknya kalo mogok kan gak telat-telat banget kalo berangkatnya jam segini. Bosen di hukum sama Rony mulu." Pamit Salma pada kedua orangtuanya sambil mencium tangan keduanya.

"Iyaa, hati-hati ya nak" Ucap maminya.

"Paul juga ya Mam, Pap" Diikuti Paul yang juga bergegas berangkat sekolah lalu bersalaman dan mencium tangan kedua orangtuanya.

"Iyaa hati-hati lhoo kalian, jangan ngebut-ngebut yaa." Ucap papinya.

***

Nabila, kini gadis itu sudah berada di depan rumahnya. Sedang duduk menunggu kabar dari Paul, dirinya penuh bimbang dan kebingungan apa Paul benar akan menjemputnya dan berangkat bersamanya ke sekolah. Atau Paul kemarin hanya berbohong padanya.

"Ini kak Paul beneran mau jemput atau dia cuma ngerjain aku ya?" Nabila bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Ini udah jam 6.30 kalo dia cuma bohong dan ngerjain aku mending aku berangkat sama Pak Rahmat aja."

Nabila akhirnya berjalan menuju garasi mobilnya, tapi langkahnya terhenti karena tiba-tiba ada bunyi klakson dari depan gerbangnya.

Nabila menghampiri kearah gerbang, lalu ia membuka gerbang rumahnya itu. Dan benar saja, kini Paul sudah tepat berada di depan gerbang rumahnya.

"Selamat pagi cantik." Sapa Paul yang membuat kedua pipi Nabila memerah.

"Eh, kak Paul? Jadi berangkat bareng?" Tanya Nabila sambil menyembunyikan saltingnya.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang