Di hari senin pagi yang cerah, Paul dan Salma sedang sama-sama berada di ruang makan untuk sarapan. Judika dan BCL masih berada di dalam kamarnya bersiap-siap.
"Pagi abanggg." Sapa Salma sambil menyubit pipi Paul yang kini sedang melahap Roti panggang.
"Pagi adikkuu." Sapa Paul juga diiringi senyuman.
"Sini duduk." Paul menggeser kursi disampingnya agar Salma duduk lebih dekat dengannya.
Salma pun nurut dan kini ia sudah duduk disamping kakaknya. Salma mengoles roti dengan selai matcha kesukaannya, ia tidak begitu suka roti panggang. Salma lebih suka roti tawar biasa langsung lahap yang dioles selai.
"Sal." Lirih Paul yang kini mencondongkan badannya ke Salma.
"Hm." Balas Salma yang kini mulai mengunyah rotinya.
"Apa rahasia yang lo sembunyiin dari mami papi? Sampai lo gak mau jawab tempo hari." Ternyata Paul waktu itu sangat penasaran dan terbayang-bayang sampai saat ini, masalahnya Salma sampai rela mencium ketiak Rony dibanding menjawab pertanyaan truth yang itu.
"Uhuk-uhuk." Salma tersedak mendengar pertanyaan yang Paul lontarkan, ternyata Paul masih memikirkan hal itu. Salma yakin betul, ia pasti akan didiamkan lagi oleh Paul, kalau Paul tau dirinya pernah berbohong lagi.
"Minum." Paul menyodorkan segelas air putih untuknya.
"Ayo, jawab." Paul sudah mulai dingin karena ada yang dirasa aneh dari Salma. Salma masih diam termangu , bingung.
"Eng-nggak ada kok kak.. Makanya gak ada jadi aku gak jawab." Mau berbohong model apapun Paul tau kalau Salma sedang berbohong.
"Rahasiain apa?" Tanya Paul lagi, Salma diam tak berani menatap Paul. Paul menghela nafasnya dan membuangnya kasar, ia mengambil jaketnya dan kunci motor.
"Kalo kamu belum mau jawab, jangan ngomong sama saya dulu." Paul hendak meninggalkan Salma, berbarengan dengan datangnya Judika dan BCL.
"Loh nak udah sarapannya?" Pertanyaan Judika hanya dibalas dengan anggukan, Paul berpamitan dengan menyalami keduanya tanpa berbicara apapun lagi. Salma tau, perang dingin antara dirinya dan Paul akan dimulai.
"Kenapa dia Ca?" Tanya Judika pada Salma, Salma hanya menggeleng pelan dan tersenyum. Ia pun ikut berpamitan juga pada Judika dan BCL.
Judika dan BCL bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dan disembunyikan keduanya. Padahal kemarin mereka baik-baik saja.
***
Rony baru saja sampai dan memarkir motornya, tak lama disusul Nayl dan juga Dimansyah. Mereka bertiga baru saja dari Warmin berkumpul dengan anak-anak Vespapeace yang lain juga disana, tadi mereka habis membicarakan suatu hal sebelum berangkat ke sekolah.
"Powl kamu kenapa?"
"Powl tunggu aku Powl."
Rony, Rahman, Nayl sama-sama melirik satu sama lain dan bingung dengan apa yang terjadi. Tumben sekali Paul jalan mendahului Nabila, dan tatapannya sangatlah dingin.
"Nab, kenapa?" Rony menahan Nabila berharap mendapat penjelasan.
"Aku juga gak tau kak Rony, dari jemput aku Paul udah diem aja ga ngomong sama sekali. Aku tanya pun cuma jawab singkat-singkat gak kayak biasanya." Jelas Nabila sebentar karena ia harus tetap mengejar Paul menanyakan apa yang membuatnya bersikap berbeda dari biasanya.
Flashback on
Salma terus mengejar motor Paul yang melaju cepat didepannya, untungnya Salma masih sempat menyusul Paul tadi. Salma nekat menambah kecepatan dan memberhentikan motornya didepan Paul, Paul reflek ngerem mendadak karena jika tidak dirinya sudah menabrak Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF PANAROMA
Novela JuvenilIni dia kisah kasih dua kakak beradik di SMA IDOL, Paul Aro Magellanic Lundmark dan Salma Vega Lundmark. Siapa coba yang gak kenal dengan kedua anak dari pemilik sekolahan SMA IDOL yang sering buat onar dan sifat konyol mereka yang sering buat g...