BERSAMANYA

4.3K 334 35
                                    

Halooo kaka2 online ku hehehehe🤗

Maaf banget beneran aku baru bisa up lagi, dan kayaknya satu minggu ini insyaAllah 2 hari sekali yaa aku upnya.. Soalnya bener2 lumayan kagi hectic nii huaa maafin aku yaaa kaka2🥹

Tapii kalau bisa dan luang waktu pasti aku bakal ngebut biar bisa secepatnya next part koo🥹

Semoga kaka2 selalu setia dan berkenan menunggu ceritaku yaa🥹🖤❤️

Selamat membaca, semoga terhibur🖤❤️🤗

Paul dan Nabila kini sedang sibuk di dapur, keduanya bingung hendak memasak apa. Paul membuka kulkas besar yang ada dipojok dapur, ternyata benar kata BCL kalau di kulkasnya banyak bahan sayur juga lauk yang belum dimasak.

Saking banyaknya bahan, Nabila hanya bisa terdiam bingung hendak memasak apa.

"Masak apa ya Powl? Mami Papi sama Salma sukanya makanan apa?" Tanya Nabila yang kini sedang melihat satu persatu bahan yang ada di kulkas.

"Mami Papi sama Salma mah apa aja suka." Jawab Paul tersenyum.

Setelah Nabila berpikir sejenak, ia pun memutuskan untuk memasak ayam teriyaki yang resepnya pernah diberikan oleh almarhum Ibunya dulu.

Paul kini sedang sibuk menumis bawang bombay seduai dengan yang Nabila perintahkan dan Nabila sendiri kini sedang memotong ayam.

"Powl ini aku potongnya agak besar gapapa?" Tanya Nabila yang masih sibuk memotong ayam.

"Ndapapa sayang." Jawab Paul tersenyum kearahnya.

Nabila sepertinya kurang hati-hati memotong ayamnya, hingga tidak sengaja pisau itu melukai tangannya sendiri.

"Shh argh." Nabila langsung menarik jari tangannya dan mengibaskan tangannya sambil kesakitan. Paul langsung yang mendengar itu pun langsung panik menghampirinya.

"Kena pisau Nab?" Paul melihat jari Nabila terluka. Tanpa babibu Paul langsung menghisap darah yang keluar dari jari Nabila dengan mulutnya.

Nabila diam terpaku dan tentu saja kini jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Disaat seperti ini ketanpanan Paul makin meningkat dengan rambutnya yang berantakan, baju seragam yang sudah terbuka memperlihatkan dada bidangnya, keringat yang malah makin membuat bau parfumnya yang khas tercium kuat.

Paul membalas tatapan mata Nabila yang dari tadi memperhatikannya. Paul memberikan down smile ciri khasnya.

"Biasa aja kali ngeliatinnya, aku tau kok aku ganteng." Ucapan Paul itu sontak membuyarkan tatapan Nabila pada dirinya.

"Apasih Powl." Nabila memberikan cubitan mautnya pada Paul, tidak terasa apapun pada Paul hanya terasa seperti digelitik saja.

"Salting ya?" Paul masih terkekeh dan gemas melihat Nabila yang kedua pipinya lagi-lagi memerah seperti kepiting rebus.

"Jangan godain aku terus." Nabila menatapnya tajam dan lagi-lagi memberi cubitan pada perut Paul.

"Iyaaa enggaa lagiiii" Ucap Paul dengan sangat halus diiringi senyuman manisnya.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang