DAMAI?!

4K 351 113
                                    

WARNING!!!

Part ini mengandung unsur kekerasan, jangan ditiru ya kaka2 karena ini juga hanya sebuah fiksi🙌🏼

Dan jangan harap menemukan keromantisan karena part ini akan diisi oleh ketegangan🙏🏼🙈

Semoga berkenan ya❤️🖤

Silahkan dibayangkan terlebih dahulu ketika Paul dan Rony jadi ketua juga wakil geng motor, auranya sangat aur auran bukan?😭🙌🏼

Dah ahhhhh😝

Happy reading!!!

Deru langkah mengisi keheningan markas yang selama ini disembunyikan keberadaannya. Sejak kejadian pembakaran markas 18 tahun yang lalu, anggota berikutnya memilih untuk pindah lokasi dan merahasiakan keberadaan markas Vespapeace dari luar anggota. Jika ada yang membocorkannya, maka akan dianggap sebagai pengkhianat.

Selama ini semua berjalan baik-baik saja, tidak pernah ada yang membocorkan dimana markas Vespapeace berada. Markas yang hanya dikunjungi bila ada keperluan penting saja, seperti akan ada pertempuran besar, peresmian anggota baru juga serah terima jabatan, ataupun penyimpanan barang berharga milik anggota. Sisanya, jika tidak begitu penting mereka hanya berkumpul di warung Pak Amin atau yang sering disebut dengan Warmin.

Mata elang Paul melihat seisi markas, teringat terakhir Paul singgah disini saat dirinya dinobatkan menjadi ketua Vespapeace. Tepat satu tahun yang lalu, dimana kakak kelas mereka membuka penerimaan anggota baru Vespapeace yang diseleksi menjadi 50 orang. Tidak mesti anggotanya mempunyai Vespa, yang penting bisa berkomitmen dan memegang janji abdinya.

Geng motor Vespapeace bukan hanya sekedar geng motor biasa, sudah banyak pengabdian yang mereka lakukan. Dari mulai membantu masyarakat memberantas begal, gotong royong bersama warga memperbaiki jalan, dan keberadaan geng motor Vespapeace selalu disambut baik oleh siapaun, kecuali Pandawa.

Ada banyak geng motor lain dari sekolah lain juga yang berteman juga bekerjasama dengan Vespapeace. Ada Calaveras, Rahwana, Vegas, dan masih banyak lagi. Sebenarnya mereka juga berteman baik dengan Pandawa, mereka tau juga permasalahan yang terjadi antara Vespapeace dengan Pandawa. Tapi mereka enggan ikut campur dan memilih untuk netral.

Paul melangkahkan kakinya menuju ke lemari kayu besar yang ada pada markas, langkahnya diikuti oleh anggota lain yang sudah tiba. Ia membuka lemari yang berisi beberapa senjata untuk digunakan saat perlawanan.

Sorot mata Paul tertuju pada senjata kujang yang sudah dimiliki Vespapeace sejak angkatan pertama. Ketua sebelumnya pernah mengatakan bahwa jangan sampai senjata sakral ini jatuh ketangan orang yang bukan semestinya. Kujang itu sangat jarang digunakan, dulu terakhir saat Pandawa dan Vespapeace masih berteman baik. Itupun digunakan untuk melawan perkumpulan begal meresahkan pada saat itu.

Tangannya tergerak mengambil kujang, Paul memandangi benda yang sangat indah itu. Paul meletakkannya lagi, ia tidak mungkin menggunakannya saat ini. Ia mengambil senjata lain seperti tongkat baseball, balok kayu, dan beberapa pisau.

Dasi yang ia kenakan sudah ia lilitkan pada tangan kanannya, seragamnya sudah tidak ia kenakan, menyisakan kaos hitam polos. Begitu juga dengan anggota lain yang sudah melepas seragamnya.

"Paul lo yakin gak bawa kujang itu?" Tanya Rony memecah keheningan.

"Yakin." Balas Paul mantap.

"Rahman lo udah pastiin semua strategi kita oke kan?" Ucap Nayl memastikan.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang