MALAM MINGGU

4.7K 345 22
                                    

Sebelum aku lanjut, aku cuma mau bilang kalo aku kenyang banget asupan hari ini asliiii😭🖤❤️

Mau sungkem dulu sama UMI akhirnya PANAROMA satu label masyaAllah Allahuakbarrrr😭🙌🏼🙌🏼🙌🏼

Teruss PANAROMA kita di dahsyat gak kaleng-kaleng woiii gemes bgtt dan keren polll!!!
Selamat buat Salma udah menang nominasiiii🥰

Paul sama Nabila tadi di lapor pak guyss hahahaha terngiang-ngiang "ini pacar saya"😭🫶🏼

Babeh Rony tadi pas duet sama Marion Jola ngakak bangettt berasa kek jaga perasaannya mami banget ya behhh lucukkk😭🫶🏼❤️🖤

Pokoknya PANAROMA! JAYA! JAYA!JAYA!

Oke-okeee silahkan lanjut membacaa kaka-kaka ku🥰

Paul, kini laki-laki itu sedang sibuk bersiap-siap untuk pergi bersama Nabila ke Mall, niatnya untuk membeli buku di Gramedia. Tapi pasti terselubung niat lain dibenak Paul untuk bisa lebih dekat dan punya waktu berduaan dengan Nabila disana (yaa sambil menyelam minum air hahaha).

Salma berjalan masuk ke dalam kamar Paul berniat untuk meminjam hoodie kakak tercintanya itu. Tetibanya ia kaget melihat Paul sedang berkaca sambil mengoleskan minyak rambutnya, tidak biasanya Paul mau berpenampilan rapih, Salma memperhatikannya cukup lama. Paul masih terus berusaha membuat penampilannya sebaik mungkin, dengan kaos putih polos, jeans hitam, dan jaket boomber kesayangan miliknya.

"Mau kemana lagi bang?" Salma membuyarkan Paul yang tadi fokus memperhatikan penampilannya, sampai Paul tidak sadar bahwa Salma masuk kamarnya dan sedang memperhatikannya cukup lama daritadi.

"Eh Sal, mau keluar nih gue. Balik malem kayaknya."

"Lo daritadi disitu?" Paul bertanya balik.

"Iya. Lo mau ngapelin cewek yaaaa? hayoooo ngaku!" Salma menggoda Paul dengan senyuman mautnya.

"Iya nih. Mau ikut?" Paul tidak salah tingkah, justru ia malah meledek balik adiknya itu. Salma tentu saja terkejut dengan ucapan Paul padahal dirinya hanya bercanda dan menebak asal tapi ternyata benar Paul akan pergi dengan seorang wanita, bukan hanya terkejut tapi dirinya juga senang mendengarnya.

"Gue juga mau keluar nih ngajak temen-temen gue. Pinjem jaket lo yaa."

Paul hanya mengangguk menyetujui dan kembali sibuk merapihkan rambutnya juga menyemprotkan parfum diseluruh bagian tubuhnya. Salma masih terbengong dan terheran-heran, juga penasaran siapa wanita yang mampu membuat Paul menjadi seperti ini.

"Bang, siapa sih cewek yang udah bikin lo kasmaran begini?"

"Ada deh, nanti juga gue kenalin kok kalo udah jadi hahahaha." Setelah dirasa cukup merapihkan penampilannya, Paul mengambil kunci mobilnya dan berpamitan kepada Salma untuk segera bergegas berangkat.

"Berangkat ya gue. Lo hati-hati kalo ada apa-apa call gue ya." Seperti biasa sebelum Paul pergi dia selalu mengusap dengan lembut pucuk kepala adik kesayangannya itu.

"Iyaaa. Lo juga hati-hati, jangan ngebut-ngebut kalo bawa cewek kasian cewek lo nanti takut sama lo." Ucapan Salma barusan mendapat gelengan kecil dan downward smile dari Paul, juga tepukan pelan pada bahu Salma.

"Buset wanginya udah kayak kuburan baru ya. Bener-bener lagi kasmaran tuh orang."

Setelah Paul berangkat, Salma membuka ponselnya. Niatnya untuk mengajak teman-temannya keluar untuk bermalam minggu bersama.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang