ZONA TIMEZONE

4.6K 333 47
                                    

Paul, Nabila, Rony, dan Salma sudah sama-sama selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing.

"Erghhh" Semua mata tertuju pada Rony yang baru saja bersendawa tanpa rasa berdosa.

"JOROK BGT SI LO RONNN" Salma mendorong pundak Rony dengan gemas.

"Orang kenyang Sal, spontan ini spontan"
"Uhuy" Ucap Nabila yang membuat Paul dan Salma saling bertatapan. Rony terkekeh melihat kelakuan Nabila, sedangkan Nabila kini hanya senyum unjuk gigi.

"Ayo kita ke timezone." Ajak Paul, Nabila mengangguk tersenyum mengiyakan ajakan Paul. Karena Nabila sendiri memang sudah lama tidak main ke tempat itu, dan mungkin dengan main disana dirinya bisa lebih menambah energi untuk menghadapi hari-harinya yang cukup berat.

"Kalian aja deh gue-" Ucapan Salma terputus karena Rony langsung menyambar ucapannya itu,

"Ayo lah Sal, sekali-sekali." Rony menatapnya dalam dengan satu tangan yang ia sanggah diatas meja makan, membuat Salma sedikit iba dan akhirnya dengan nafas beratnya ia menerima ajakan Paul dan Rony.

Mereka berempat berjalan bagaikan pasangan yang sedang bermalam minggu bersama a.k.a satnight doubledate. Paul dan Nabila jalan agak mendahuli Rony dan Salma, karena Nabila sendiri sudah tidak sabar ingin main di timezone. Yaa sedangkan Salma yang terpaksa jalan dengan bermalas-malasan.

"Seru dikit kek Salll. Ayolah, kapan lagi lo ke timezone sama cowok ganteng?" Ucap Rony tiba-tiba yang membuat Salma menatapnya geli.

"Iya ganteng, kalo disandinginnya sama bopak." Salma tertawa terbahak-bahak meledek.

Akhirnya mereka pun sampai di timezone, Paul berjalan menuju loket tiket untuk top up saldo di kartu timezone miliknya.

"Saya mau tp up 500.000 yaa mbak." Perkataan Paul itu tentu saja membuat Nabila yang sedang berada disebelahnya menengok tak percaya.

"Loh Powl gak kebanyakan?" Ucapan Nabila mendapat gelengan kecil dan senyum dari Paul. Setelah selesai top up Paul dan Nabila menghampiri Rony dan Salma yang sama-sama sedang diam ditempatnya.

"Mau main yang mana dulu nih?" Ucap Rony dengan semangat.

Salma yang daritadi hanya diam tiba-tiba ikut nimbrung,

"Biar seru gimana kalau kita pecah jadi dua tim? Gue sama Nabila, nah Bang Paul sama anak ini." Ucap Salma sambil menunjuk Rony menggunakan lidah yang ia tonjolkan di pipinya.

"Gak. Gue mau sama Nabila, lo sama Rony. Itu baru seru, kita uji ke kompakan kita disini." Paul kan niatnya mau mendekati Nabila, jadi ia tidak terima kalau berpasangan dengan wakilnya alias Rony.

"Iya Sal masa gitu sih, jangan lah. Kayak ngelompokkin gender lo jadinya." Sambung Rony.

"Udah lah lo sama gue aja, dibilang sekali-sekali lo main sama cowok ganteng." Ucap Rony lagi.

"Apaansih. Lo bilang aja deh kalau emang maunya deket-deket gue terus, gak di sekolah gak disini selalu aja ngintilin gue." Balas Salma menatap sinis Rony.

Paul dan Nabila sudah sangat pusing mendengar perdebatan mereka sejak tadi, Keduanya saling tatap dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Oke-oke gini aja, siapa diantara pasangan ini yang menang bakal diturutin apa pun sama pasangan yang kalah. Gimana?" Tantang Paul, yang mendapat anggukan dari Nabila karena Nabila tau dengan tawaran Paul mungkin Salma akan mau berpasangan dengan Rony.

Salma diam sejenak berpikir, tidak ada salahnya juga ia kali ini mengajak kerjasama Rony untuk menang. Karena Salma sedang mengincar kamera polaroid dan dengan dirinya menang nanti ia bisa meminta itu pada Paul.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang