RONY PUTRA LANGIT

4.6K 292 10
                                    

Rony Putra Langit, anak tunggal kaya raya dari keluarga Langit. Kini Rony sedang berjalan ke arah gerbang, langkahnya yang santai sambil memegang botol minum soda kesukannya.

Matanya terus mencari sosok yang sedang ia cari.

"Hmm, pulang sendiri dia" Ucap Rony sambil terus memandang perempuan yang ada di parkiran sana. Siapa lagi kalau bukan Salma.

"WOI BOSQUEE, NGAPAIN DISI-" Omongan Rahman terpotong karena Rony langsung membawanya pergi menjauh dari tempatnya.

"Lo bisa gak gausah teriak-teriak kaya tadi?" Kata Rony sambil melihat sekitarnya.

"Ya lagian lo aneh aja, bengong gitu kek lagi ngeliatin apaan tau. Liatin apa sih?" Kata Rahman dengan penuh penasaran.

"Gausah pengen tau urusan orang." Jawab Rony singkat sambil melihat terus ke arah parkiran. Tak lama Salma melajukan motornya keluar dari gerbang sekolah, Rahman juga melihatnya.

"Ohhhhh lo liatin Salma ya? Soalnya tadi arah liat lo itu ke parkiran. Sedangkan di sana cuma ada Salma." Kata Rahman membuat Rony salah tingkah.

"Hah? A-apa? Gue? Liatin Salma? Yaa enggaklah gila! Mending gue liatin kucing daripada dia" Ucap Rony sambil meninggalkan Rahman dari tempatnya.

"Kan kebiasaan gue lagi ngajak ngomong ditinggal dasar Rony." Kata Rahman sambil menyusul langkah Rony.

"Lo dulan aja ke Pak Amin, bilang Paul gue nyusul. Gue ada kepentingan dulu." Kata Rony sambil memakai helm miliknya.

"Mau kemana? Kepentingan apa? Tumben." Tanya Rahman sambil memakai helmnya juga.

"Penting pokoknya, lo dulan aja gausah bawel." Kata Rony sambil pergi dengan vespa hitamnya.

"Yeuuhhh mana gue udah ditinggal si Dimansyah lagi, nasib jomblo nih kemana-mana kudu sendiri". Keluh Rahman sambil melajukan motornya.

Ketika dijalan, Rony melihat motor vespa classic yang tak asing baginya sedang melaju jauh di depannya. Seketika membuatnya kembali ke masa dimana pertama kali dia menemui pemilik vespa classic itu.

Flashback on

Pagi itu adalah hari pertama dimana anak-anak SMA IDOL kembali masuk ke sekolah untuk tahun ajaran baru. Rony berjalan malas masuk ke gerbang sekolah.

"Woi! Males amat kayaknya lo masuk sekolah hari ini? Semangat dong! Gue aja semangat ketemu dedek dedek gemesss" Kata Dimansyah yang mengagetkan Rony.

"Halah itu sih lo, gue gak tertarik samsek sama adek kelas ya sorry. Kenapa sih masuk sekolah kayanya cepet banget. Gue kan padahal masih pengen tidur sama males-malesan di rumah." Keluh Rony.

"Yaelahh, semangat donggg! Gue aja semangat banget buat ketemu bu Berti. Udah lama gue kaga di hukum ama dia ahahahaa" Samber Rahman sambil tertawa.

Dilapangan sudah terpampang anak OSIS kelas 11 dan 12 yang akan menjadi panitia MPLS tahun ini.

"Eh Paul, tumben lo dateng pagi?" Kata Rony pada Paul yang sedang bersiap-siap dengan memakai almamater OSIS.

"Iya gue ikutan acara MPLS nih." Jawab Paul.

"Dia kan mau nyalonin jadi ketos Ron, makanya rajin abis." Sambung Edo.

"Gue gak sabar liat dedek gemess, apalagi adeknya Paul si Salma. Aduh gue main kerumah Paul aja kalo liat dia adem bener kayak ubin rumah gue" Kata Neyl dengan semangat.

"Ohh Paul punya adek?" Tanya Rony.

"Punya. Salma namanya, nanti juga lo bakal tau kok. Dia masuk sini juga soalnya. Gue ke lapangan dulu ya, mau ngatur anak baru." Jawab Paul sambil pergi ke arah lapangan.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang