⚠️️Warning: Mention of mental issue⚠️
Setelah bel tanda pulang berbunyi, Christy membereskan buku-bukunya dan menyimpannya ke dalam tas. Ia membuka handphone untuk mengecek pesan yang masuk.
Zoya
: udah nyampe rumah 👍🏻
Christy tersenyum kecil melihat foto yang dikirim kembarannya, dengan pose jempol andalan.
Setelah menyimpan kembali handphonenya, ia menoleh pada Adel. "Del, gue ikut mobil lo ya, mau ngambil motor Zee."
Adel mengangguk lalu mereka berdua berjalan menuju mobil Adel di parkiran. Saat Adel memencet tombol kunci dan membunyikan mobilnya, Christy seketika mematung.
"Bentar, ini mobil baru? Gue belum pernah liat yang ini perasaan."
"Hooh. Baru beli minggu lalu," Adel menanggapi santai.
Mulut Christy tanpa sadar menganga. "Garasi lo ga penuh apa? Nambah-nambah mobil terus."
"Gampang, tinggal pindahin aja ke rumah keluarga gue yang lain." Ucap Adel membuka pintu mobil. "Atau lo mau mobil gue? Boleh kok."
Christy melotot. "Yang bener aja lo! Gue masih mampu beli sendiri."
"Ya tau, tapi gue serius kok. Nanti pas lo ultah gue beliin deh. Dua sama Zee," Adel menaikkan alis, tertawa.
"Udah ya sultan, gue udah cukup muak denger kekayaan lo," Christy menutup pintu mobil sambil mendengus, muak dengan pembahasan kekayaan sahabatnya ini yang tidak akan ada habisnya.
Di perjalanan, mereka berbincang santai.
"Gue masih heran deh, kenapa lo sama Zee bisa ikut geng motor ga jelas begitu."
"Ya elah, Chris. Gaje gaje begitu pun kita punya program mingguan bagi-bagi makan siang gratis tiap Jum'at. Kita juga ngumpulin dana buat bantu orang susah," jelas Adel sambil menyetir.
"Iya oke, kalau itu sisi positifnya. Maksud gue tuh, kenapa mesti ada kegiatan motor-motoran malem-malem sih?"
"Ih, lo belum tau serunya balap motor malem-malem. Rasanya kayak beban lo hilang sekejap dalam satu malem itu. Motoran bikin kita happy, Chris."
"Tetep aja itu bahaya, Del. Gue ngomong ini bukan cuma khawatirin kembaran gue ya, gue juga ngomong buat kebaikan lo."
"Iya iya.."
Hening sejenak, Christy kembali bertanya. "Eh bentar. Kalian ga ngerokok atau minum-minum kan?"
"Hah? Demi apapun, gue sama Zee engga ikut-ikutan yang begituan!" Adel cepat-cepat menggeleng.
"Serius? Bohong dosa." Christy mendelik tajam.
Adel membuat tanda peace ✌🏻, berusaha meyakinkan. "Suer. Kita mah ga berani sampai situ. Kita kan masih anak mamah papah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaut (ZoyToy)
Fanfiction𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙙𝙚𝙩𝙖𝙠 𝙟𝙖𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙪𝙩, 𝙉𝙮𝙖𝙬𝙖𝙠𝙪 𝙣𝙮𝙖𝙡𝙖 𝙠𝙖𝙧'𝙣𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙢𝙪 - 𝙉𝙖𝙙𝙞𝙣 𝘼𝙢𝙞𝙯𝙖𝙝 "Kita itu kembar. Ga ada yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat, karena kita tumbuh bareng. Mau gim...