Chapter 5: Fallen Shadows

4 0 0
                                    

Begitu mendengar komando itu, para ksatria melesat maju, pedang-pedang mereka siap untuk melibas. Pria itu tetap berdiri tegak, tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan, seolah menanti serangan itu dengan penuh keyakinan. Michael merasakan ketegangan yang mengisi udara, dan dalam detik berikutnya, mereka pun meluncur ke arah sosok misterius itu, dengan niat bulat untuk mengakhiri pertempuran ini sekali dan untuk selamanya.

Pria itu hanya memberikan senyuman tajam di wajahnya. "Aku menghargai kalian dengan mengeluarkan seluruh kekuatan yang kalian punya. Maka, aku pun akan mengeluarkan apa yang kumiliki."

Dengan gerakan cepat layaknya petir yang menyambar, pria itu meloncat di atas para pasukan ksatria sebelum mereka sempat menyerangnya. Michael, James, dan para ksatrianya melihat pria tersebut melayang di atas mereka dengan jelas. Ini adalah sebuah tingkatan yang berbeda, seseorang yang dengan mudahnya menghindari serangan terkuat mereka berada tepat di atas kepala mereka.

Dengan gerakan cepat layaknya petir yang menyambar, pria itu meloncat di atas para pasukan ksatria sebelum mereka sempat menyerangnya. Michael, James, dan para ksatrianya melihat pria tersebut melayang di atas mereka dengan jelas. Ini adalah sebuah tingkatan yang berbeda, seseorang yang dengan mudahnya menghindari serangan terkuat mereka berada tepat di atas kepala mereka.

"T-Tidak mungkin..."

"Apakah dia seorang manusia biasa-?"

Lalu, pria itu menguatkan lengannya dan melancarkan serangan dari langit tepat di tengah-tengah pasukan ksatria. Sebuah serangan dahsyat berhasil dijatuhkan oleh pria tersebut, membuat seratus lima puluh ksatria yang tersisa terhempas tak karuan.

Mereka terpelanting seperti daun kering yang diterpa angin kencang, tubuh-tubuh yang terlatih dan berani kini terkapar tak berdaya. Michael dan James terperangah, terdiam melihat pemandangan mengerikan di hadapan mereka. Serangan yang begitu brutal menghancurkan seluruh formasi yang telah mereka bangun dalam sekejap.

Pria itu mendarat di tengah puing-puing pasukan, berdiri dengan percaya diri. Senyum sinis masih menghiasi wajahnya, seolah menganggap ini semua sebagai permainan.

Michael dan pasukannya terbaring tak berdaya di tanah, seperti semut yang ditindas oleh seekor gajah. Ia memandang sekitar, melihat semua pasukannya tergeletak tanpa daya. Rasa putus asa mulai merayap di hatinya; pertarungan ini sudah di luar batas kemampuan mereka.

"Kau..." gumam Michael, lemah.

"Jadi... ini kekuatan orang yang berhasil melukai Gareth?" tanya James, yang juga tergeletak tak berdaya.

Pria itu masih berdiri tegap di antara reruntuhan ksatria yang berjatuhan, seolah tak tersentuh. Pakaian yang dikenakannya tetap utuh, hanya sedikit tertutup debu. Tangan kanannya menggenggam pedang yang kini tersandar di pundaknya, sementara lengan kirinya bergerak bebas, mengambang tenang di udara.

"Aku akan membiarkan kalian hidup," katanya dengan nada tegas, "sebagai gantinya, jangan pernah lagi menginjakkan kaki di sini-di kampung halamanku."

Mendengar kata-kata itu, Michael tersentak. Baru kali ini ia menyadari bahwa pria tersebut adalah orang asli dari Aphorise. Meski tubuhnya penuh luka, ia mencoba bangkit perlahan. Suara rintihan terdengar jelas dari baju zirah yang tergesek saat ia berusaha berdiri.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Michael, masih dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.

Pria itu tersenyum tipis. "Aku? Aku hanyalah seseorang yang tak beruntung."

Ia menatap lurus ke arah Michael, matanya memancarkan kepahitan yang dalam. "Kalian para bangsawan hidup dalam kemewahan dan kenyamanan di istana, sementara kami di sini berjuang di tengah penderitaan. Ksatria yang seharusnya mengayomi dan melindungi rakyat malah menggunakan statusnya untuk kepentingan pribadi."

Dark and light: The Untouchable and the Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang