Chapter 20: Road to Diplomacy

3 1 0
                                    

Hari bergulir, dan suasana di istana Aryllie semakin serius. Raja Calim, raja muda yang dikenal akan kebijaksanaannya, telah memerintahkan persiapan untuk misi diplomasi penting ke Kekaisaran Yvigadlr. Di ruang pertemuan besar yang diterangi oleh cahaya lilin dan dihiasi dengan lambang kebesaran Aryllie, para tokoh penting berkumpul.

Penasihat tua Gush membuka rapat dengan suara penuh pengalaman. "Baiklah, karena semuanya telah berkumpul, mari kita mulai pertemuan ini." 

Di hadapan Gush duduk Raja Calim, sosok muda dengan sorot mata tajam yang mencerminkan tekad dan visi besar. Di sisinya ada tiga Ksatria Terhormat Aryllie: Michael of the Sun, seorang ksatria yang menjunjung tinggi keadilan dengan dedikasi tak tergoyahkan; Alron Blackthorn, seorang prajurit tangguh dengan reputasi besar, meskipun sifat arogan dan sinisnya sering kali menimbulkan ketegangan; serta Gareth, The Untouchable, ksatria legendaris yang dihormati karena kekuatan dan kemampuan tak tertandingi. 

Gush melanjutkan dengan nada tegas, "Para Ksatria Terhormat, izinkan saya memimpin diskusi ini. Seperti yang telah kita ketahui, visi kedamaian untuk keempat kerajaan tetangga adalah warisan Raja Callum yang terdahulu. Kini, Raja Calim, dengan tekad dan kekuatan beliau, berkomitmen untuk mewujudkan kembali mimpi besar tersebut." 

Para ksatria mendengarkan dengan saksama, sementara Gush berbicara dengan penuh keyakinan. 

"Kerajaan Aryllie telah lama menjunjung tinggi keadilan dan kedamaian bagi seluruh rakyatnya. Namun, rencana ini tidak mudah, terutama setelah peristiwa yang memicu Perang Empat Puncak tiga tahun lalu. Diplomasilah yang menjadi percikan konflik saat itu, dan kita harus memastikan hal serupa tidak terjadi lagi." 

Raja Calim menambahkan dengan suara penuh wibawa, "Kami telah mengirimkan pesan kepada Kaisar Sigvard di Yvigadlr, dan mereka telah memberikan balasan positif. Kekaisaran membuka pintunya untuk dialog. Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan." 

Namun, nada suara Gush berubah lebih serius. "Meskipun begitu, misi ini bukan tanpa risiko. Hanya kalian, para Ksatria Terhormat, yang akan menemani Raja dalam perjalanan ini. Kehadiran pasukan besar akan membuat diplomasi ini terlihat seperti ancaman, bukan niat damai." 

Alron Blackthorn, dengan raut wajah skeptisnya, segera angkat bicara. "Kami bertiga saja? Yvigadlr memiliki hubungan erat dengan Hemeron. Jika mereka memiliki niat tersembunyi, kita akan menjadi mangsa yang mudah. Kita tidak tahu apa yang menanti di sana." 

Michael mengangguk pelan, meskipun wajahnya menunjukkan ketidaksukaan atas pesimisme Alron. "Yang Mulia," ujarnya dengan suara tenang, "Saya memahami keinginan Anda untuk menjaga citra damai. Namun, kita tidak boleh naif. Kekaisaran Yvigadlr memiliki sejarah yang diplomatik buruk. Saya setuju dengan Alron bahwa kita harus lebih waspada." 

Raja Calim menatap kedua ksatria itu dengan tatapan tegas, namun tidak mengabaikan kekhawatiran mereka. "Saya memahami pandangan kalian. Tapi kita harus menunjukkan niat damai, bukan menciptakan ketegangan baru. Jika kita datang dengan pasukan besar, diplomasi ini akan kehilangan maknanya. Kalian adalah ksatria terbaik Aryllie. Saya percaya, dengan kalian di sisi saya, misi ini akan berhasil." 

Di sudut ruangan, Gareth tetap diam. Sorot matanya menunjukkan bahwa ia tengah memikirkan sesuatu yang lebih dalam. Namun, ketegasan Raja Calim dan keyakinannya pada para ksatrianya membuatnya memilih untuk tidak berbicara. 

Rapat itu berlanjut dengan diskusi lebih rinci tentang langkah-langkah yang harus diambil. Sementara itu, bayang-bayang sejarah dan ketidakpastian masa depan melingkupi para peserta rapat, memberikan nuansa tegang pada setiap keputusan yang diambil.

"Baiklah, dengan ini saya tutup rapat kali ini. Kami akan memberikan informasi lebih lengkap perihal keberangkatan esok hari," ujar Gush, suaranya tegas namun terdengar sedikit berat. 

Dark and light: The Untouchable and the Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang