Setelah peristiwa di Aphorise, pasukan Gareth yang selamat bersumpah untuk menjaga rahasia kelam itu. Mereka tidak pernah mengungkap bahwa ada seseorang yang berhasil melukai Gareth, seorang yang dikenal sebagai The Untouchable, simbol harapan Aryllie. Luka itu bukan hanya fisik tetapi juga mencabik harga diri Aryllie, terlebih bagi Gareth sendiri. Namun, hal yang lebih mencengangkan adalah identitas Arslanian yang tidak diketahui Geralt: dia adalah anak dari Sir Galen, ayahnya sendiri.
Perang Empat Puncak terus berlangsung selama tiga tahun, menelan korban dari keempat kerajaan. Hemeron, Tsanith, Aryllie, dan Yvigadlr sama-sama merasakan kehancuran, meskipun Aryllie masih bisa mempertahankan sebagian besar wilayahnya. Namun, di akhir perang, tanda-tanda keruntuhan mulai tampak. Kerajaan Aryllie kehilangan arah saat kondisi Raja Callum semakin memburuk. Usianya yang menua, ditambah penyakit kronis yang belum diketahui penyebabnya, membuatnya semakin rapuh. Tekanan moral karena merasa bertanggung jawab atas perang ini pun menggerogoti pikirannya.
Kerajaan-kerajaan akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Sebuah pertemuan khusus diadakan di tanah netral—wilayah yang tidak dimiliki oleh keempat kerajaan, terletak di tengah perbatasan mereka. Para pemimpin berkumpul di sebuah aula sederhana dengan meja bundar besar yang simbolis, melambangkan harapan untuk kesetaraan dan pengakhiran konflik.
Di sana, Raja Callum berbicara dengan suara yang lemah namun tegas. “Apa yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir adalah kerugian besar bagi kita semua. Karena itu, aku mengundang kalian ke sini untuk membahas jalan keluar.”
Raja Belrund dari Hemeron meliriknya dengan sinis. “Jadi, apa yang ingin kau bicarakan, Callum? Setelah semua ini?”
Raja Callum menarik napas dalam, tubuhnya tampak lelah, namun pandangannya tetap penuh tekad. “Aku menyadari bahwa perang ini... Perang ini adalah hasil dari naifnya aku yang menginginkan perdamaian tanpa memahami keadaan. Aku mengerti sekarang bahwa perdamaian sejati mungkin adalah mimpi yang terlalu jauh. Tetapi, aku yakin ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah kehancuran lebih lanjut. Aku mengusulkan gencatan senjata.”
Raja Witara dari Tsanith, yang terlihat masih menyimpan amarah, mengetuk meja dengan keras. “Gencatan senjata? Setelah apa yang Hemeron lakukan pada wilayah kami? Tanah kami dihancurkan, rakyat kami dibantai! Dan kau pikir semua ini bisa selesai begitu saja dengan gencatan senjata?”
Kaisar Sigvard dari Yvigadlr mengangkat tangannya, mencoba menenangkan suasana. “Raja Witara, kami semua memahami luka yang kau derita. Tetapi jika kita terus berperang seperti ini, kerugian yang kita alami hanya akan semakin dalam. Aku sendiri telah kehilangan banyak prajurit dan sumber daya. Rakyat kita sudah menderita terlalu lama.”
Raja Belrund tersenyum sinis, menyandarkan tubuhnya ke kursi. “Witara, apa kau masih membenciku setelah semua ini?” katanya, nada suaranya penuh ejekan.
Wajah Raja Witara memerah, amarahnya hampir meledak. Dia mengepalkan tinjunya erat, tatapannya tajam ke arah Belrund. “Aku tidak hanya membencimu, Belrund. Aku ingin mengakhiri kerajaanmu kalau perlu.”
“Cukup!” seru Raja Callum tiba-tiba, suaranya menggelegar meskipun tubuhnya lemah. Semua orang di ruangan itu terdiam. Dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sebelum melanjutkan.
“Aku meminta kalian semua untuk menarik pasukan dari masing-masing wilayah. Kita tidak bisa melanjutkan perang ini lebih jauh. Apa kalian tidak memikirkan rakyat kalian? Mereka yang seharusnya kita lindungi malah menjadi korban. Desa-desa hancur, ladang-ladang terbakar, anak-anak kehilangan orang tua mereka. Apa kalian ingin melihat tanah kita berubah menjadi kuburan yang tak berujung?”
Para pemimpin saling memandang dalam kebisuan. Suasana di ruangan itu terasa tegang, penuh dengan ketidakpastian.
Raja Callum berdiri dengan susah payah, meskipun jelas tubuhnya berjuang untuk tetap tegak. Dengan mata yang penuh rasa sakit dan penyesalan, ia membungkuk dalam-dalam di hadapan para pemimpin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark and light: The Untouchable and the Ghost
ActionTiga tahun setelah Perang Empat Puncak yang mengubah takdirnya, Gareth, ksatria terhormat dari kerajaan Aryllie, kini dikenal dengan gelar The Untouchable. Keberaniannya yang luar biasa dalam menghadapi 600 ksatria dari tiga kerajaan sendirian menja...