40. Aah....mas Dewa

2.2K 193 189
                                    

Warning...!

Untuk chapter ini mohon maaf jika sampai menimbulkan pertikaian dan asumsi apapun dari semua team, mohon maaf beribu maaf, karena apapun bisa saja terjadi dalam dunia persilatan ini,

Sekali lagi maaf ya #teamAletta, #teamEnzi..author jangan dibully, please....

Dan satu lagi teruntuk para wanita pick me kenapa sih kalian mau banget nenenin mas Dipo? Kayaknya gapapa disentuh suka rela sama mas Dipo juga pada siap,

Tolong kasih alasan kalian ini kenapa sampe segitunya sama mas dewanggi eh Dipo? 😂🤣

Mas Dipo itu setia orangnya loh catet!!!

Selamat membaca..

Beberapa hari ini Aletta masih dengan ngidamnya yang rewel dan selalu Dipo yang menjadi pelampiasan ngidamnya jadi Dipo tak bisa melepaskan tanggung jawab nya soal perngidaman, ego Dipo sangat ditekan untuk bersabar menghadapi situasi yang serba salah ini,

Padahal aslinya Dipo ini ingin pergi saja dalam kondisinya namun lagi dan lagi pesan kakeknya selalu terpatri di otaknya makanya Dipo sekuat tenaga bersabar untuk bertanggung jawab sampai Aletta melahirkan,

Semoga saja Dipo masih punya stok sabar yang banyak dalam dirinya.

Aletta juga semakin sensitif gampang menangis mengenai apa pun itu, bahkan mengenai panggilan nya dengan menggunakan nama Aletta saja, tidak dengan sayang dari Dipo itu membuatnya ingin nangis itu sebenarya yang dirasa oleh Aletta meski di depan Dipo dia selalu menunjukan wajah baik baik sajanya, tapi suka nangis diam diam jika tak ada Dipo,

Aletta juga harus sabar Dipo masih belum hangat seperti dulu, Dipo menggunakan bahasa saya itu juga sebenarnya Aletta nangis dan disaat masih belum hangat seperti ini ujian datang lagi untuk mereka dari orang masa lalu,

Setelah malam itu pertemuan kembali dnegan mantan Aletta yakni Aldo, rupanya dia menghubungi Aletta lewat telpon,

Aletta sempat di minta nomernya oleh Aldo, Aletta bukan tipe orang yang gampang memberikan nomernya dia pasti bakalan minta izin dulu kepada sang suami apalagi yang meminta itu mantannya,

Aletta tak ingin menambah masalah disaat kondisi yang belum kondusif dengan mas Dipo, sementara Aldo terus memintanya maka dia memberikan nomer ponsel rumah saja yang memang dipegang oleh Bu Mar,

Dia pura pura lupa untuk nomernya sendiri apalagi ponselnya mati juga, dan ternyata si Aldo memang menghubungi nomer tersebut, pagi ini ketika Dipo sarapan dengan tenang dan dilayani Aletta,

Meski dilayani tapi Dipo tetap dengan sikapnya membatasi kosa katanya dengan Aletta.

Selama sarapan Aletta terus memperhatikan setiap suapan dari Dipo bahkan ketika air minumnya habis Aletta akan segera menuangkannya kembali meskipun dia juga sendiri sibuk sarapan,

"Em... Maaf nak..."

"Kenapa Bu?" Tanya Aletta, Dipo fokus makan sarapan

"Anu ada telpon dari nomer baru, dari semalam sih terus sekarang juga nelpon katanya temen kamu nak" ucap Bu Mar bicara kepada Aletta,

"Siapa Bu?"

"Katanya namanya Aldo..."

Deg...

Dipo langsung seret makanya dan dia ingin berbatuk tapi ditahan, Aletta pun sempat kaget, dia lupa sudah memberikan nomer ponsel rumah ini,

"Sekarang menunggu mau bicara sama kamu nak" Aletta melihat kepada sang suami,

"Mas....aku boleh bicara apa jangan"

Teman hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang