Hei, jangan dibaca, cringe betul soalnya 😳😳
════════════════════════════
Saat malam itu semakin larut, Bangchan duduk sendirian di sebuah sudut jauh dari keramaian pesta pernikahan Felix dan Hyunjin.
Dia memandangi bintang-bintang di langit yang terlihat tenang, sementara pikirannya berkecamuk dengan berbagai emosi. Hatinya terasa berat, tetapi di sisi lain, ada ketenangan yang perlahan mulai menyelinap.
Bangchan tahu bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melepaskan. Dia telah bertarung dalam diam untuk perasaannya kepada Felix selama ini, mencoba merencanakan cara untuk membuat Felix menjadi miliknya. Namun, semakin dia berusaha, semakin dia merasa jauh dari kenyataan.
Felix mencintai Hyunjin, dan cinta mereka begitu jelas terpancar sepanjang hari ini.
Bangchan menghela napas panjang, memejamkan mata sejenak, dan membiarkan semua perasaan iri, marah, dan kecewanya menguap bersama udara malam. Dalam keheningan itu, dia menyadari bahwa ada hal yang lebih penting daripada ambisinya untuk memiliki Felix—persahabatan.
Selama ini, Felix selalu menganggapnya sebagai teman baik, dan Bangchan tahu bahwa perasaan itu nyata. Alih-alih menghancurkan semuanya, Bangchan memutuskan untuk menjaga apa yang masih ada.
Dia akhirnya membuat keputusan besar malam itu. Bangchan akan menyerah. Dia akan merelakan Felix bersama Hyunjin dan belajar untuk ikhlas.
Mungkin sulit pada awalnya, tetapi dia tahu ini adalah langkah yang benar. Dia tidak ingin lagi merusak hubungan yang baik di antara mereka dengan hasrat egoisnya.
Keputusan itu membuat dadanya terasa lebih ringan. Bangchan tahu bahwa dia bisa menjadi teman yang baik bagi Felix, tanpa harus berharap lebih. Bagaimanapun juga, mereka telah berbagi banyak momen bersama, dan dia tidak ingin semua kenangan indah itu ternoda oleh keinginan untuk memiliki sesuatu yang tidak mungkin.
Dengan tekad baru, Bangchan tersenyum tipis pada dirinya sendiri. Dia berjanji akan menjaga jarak yang sehat dan mendukung Felix serta Hyunjin dengan tulus. Meski butuh waktu, Bangchan yakin bahwa dia bisa melupakan perasaannya kepada Felix dan melanjutkan hidupnya.
Mungkin, suatu hari nanti, dia akan menemukan orang yang bisa mencintainya dengan cara yang sama seperti Felix mencintai Hyunjin.
Ketika Bangchan akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kembali menuju pesta, dia merasa lebih kuat. Dia akan mencoba untuk ikhlas, menjaga hubungan baik, dan melangkah maju dengan hati yang terbuka. Felix layak bahagia, dan Bangchan akan selalu menjadi temannya, mendukungnya dalam setiap langkah hidupnya.
Bangchan berjalan kembali ke pesta pernikahan Felix dan Hyunjin dengan pikiran yang lebih jernih. Dia melihat Hyunjin yang tengah berbicara dengan beberapa tamu, sementara Felix tersenyum lebar saat berbincang dengan teman-teman mereka.
Felix tampak sangat bahagia, dan Bangchan tak bisa menyangkal bahwa itu adalah pemandangan yang indah.
Sambil meneguk segelas minuman yang dia ambil dari meja, Bangchan perlahan menghampiri mereka. Felix melihatnya mendekat dan tersenyum ramah. "Chan! Akhirnya kau bergabung juga! Apa kabar? Kau baik-baik saja, kan?" Felix bertanya dengan perhatian yang tulus, tidak menyadari perasaan Bangchan selama ini.
Bangchan membalas senyum itu, meskipun ada sedikit rasa getir yang tertinggal di hatinya. "Aku baik, Felix. Hanya menikmati suasana," jawabnya ringan.
Hyunjin, yang tak jauh dari mereka, memperhatikan dengan saksama. Hyunjin selalu memiliki firasat tentang perasaan Bangchan terhadap Felix, tetapi malam ini dia merasa ada sesuatu yang berbeda dalam sikap Bangchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Cahaya yang Sama
Kurt AdamBangchan, pemuda pengusaha elektronik yang sukses, ia adalah sosok werewolf dan seorang alpha. Felix, seorang fotografer. Ia adalah sosok vampir, raut wajahnya yang dingin, dia tidak peka terhadap perasaannya karena telah lama mati. Mereka sepert...