Shiro pov.
Ugh. Dimana ini? Aku dengan perlahan membuka mataku. Dan setelah menyesuaikan cahaya yg masuk ke mataku aku melihat, ternyata ini adalah kamarku. Dan pada saat aku menoleh, aku hampir saja menjerit, karena aku melihat Serion yg sedang tidur disamping ku. Apa yg ia lakukan. Merasa ada pergerakan, ia mulai mengucek matanya dan mulai bicara.
"Ah aniki sudah bangun? Syukurlah"
"Sudah jam berapa sekarang?" tanya ku.
Serion pun langsung melihat ke arah jam dinding. Dan ia pun kaget setelah melihat sudah jam berapa sekarang. Aku yg penasaran mulai bertanya.
"Sekarang sudah jam berapa?"
"AAAAHHHH. GAWAT KITA TELAT! SUDAH JAM 6 LEWAT 54 MENIT!"
"YG BENAR SAJA?! AYO CEPAT BERSIAP!"
Dan Serion pun langsung lari ke kamarnya. Sedangkan aku langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai aku dan Serion pergi keruang makan. Sesampainya disana, semua orang menatap aneh kami. Setelah selesai mengatur nafas, aku baru sadar Yuki tidak ada. Sebelum aku menanyakan, Serion mulai bertanya.
"Dimana Yuki?"
"Oh Yuki sudah berangkat. Bagaimana dengan kalian apa kalian tidak--" sebelum Vio menyelesaikan perkataannya, Serion menarikku lalu berlari sambil berkata.
"KAMI PERGI! ITEKIMASU."
Tanpa berbalik, aku dan Serion pun mulai berlari. Kami terus berlari tanpa perduli dengan beberapa orang yg tidak sengaja ditabrak. Sesekali Serion melihat kearah jam tangannya. Setelah melihat Serion mulai teriak
"ADUH GAWAT KITA SUDAH TERLAMBAT! ARGH! CUKUP SUDAH! WAKTUNYA MENGGUNAKAN RENCANA CADANGAN!"
Rencana cadangan? Apa maksudnya?
"WOI APA MAKSUDMU DENGAN RENCANA CADANGAN?"
Serion tidak membalas ku. Aku mendengar ia mengucapkan mantra. Seketika itulah aku merasa seperti dibawa tornado. Aku pun menutup mata. Ugh apa yg ia lakukan sih?
Shiro pov end.
Author pov
Shiro masih tetap menutup matanya. Seketika itulah ia mendengar Serion memanggil nya.
"Aniki ayo buka matamu. Mau sampai jam berapa kau tutup mata eh?"
Shiro pun membuka matanya dan ia kaget, karena mereka sudah sampai ke sekolah. Baru mereka berjalan lima langkah, sebuah suara mengagetkan mereka.
"Oii mau kemana kalian HAH? Kalian tau ini sudah jam berapa?" Ternyata itu adalah seorang guru yg menegur mereka karena terlambat. Shiro dan Serion pun menoleh. Mereka diam cukup lama sampai Serion membisikkan sesuatu ke Shiro.
"Lari"
"Apa?"
"AYO LARI DASAR BODOH!" seru Serion.
Serion pun berlari sambil memegangi tangan Shiro. Mereka berlari. Tetapi guru itu pun masih mengejar mereka. Meskipun ia seorang perempuan, tapi larinya cepat karena ia memiliki fisik yg kuat, dan ia merupakan guru olahraga.
"Shiro dan Serion berhenti sekarang juga!" teriak guru mereka.
Cih siapa yg mau berhenti jika dikejar seperti ini? Dasar bodoh. Ucap Shiro dan Serion membatin.
Mereka berlari dan akhirnya pergi ke dalam toilet. Setelah masuk Serion mengajak Shiro ke bilik tiga. Mereka diam karena mereka tidak ingin diketahui oleh guru olahraga tadi. Dan akhirnya Shiro dan Serion pun naik ke atas WC. Mereka harus berhimpitan jika tidak mau ketahuan. Beruntung tinggi mereka sama dengan pintu bilik. Mereka berdua pun tersentak, ketika mendapati suara langkah kaki. Mereka menahan nafas. Dan mereka pun selamat, karena tidak ditemukan. Setelah keluar dari bilik tiga. Shiro yg melihat Serion mematung pun mulai bertanya.