Not your fault

57 6 1
                                    

Shiro pov.

Sejak kemarin, lebih tepatnya hari kematian Vio, Serion tidak berubah. Ia jadi jarang bicara. Dan pandangan matanya selalu kosong. Apa ia akan baik baik saja? Kalian pasti bertanya, apa aku khawatir? Tentu saja ya! Ia adalah saudaraku. Dan semakin hari kondisinya semakin memburuk. Seperti saat ini. Kami sedang melawan musuh untuk pergi ketempat Dark. Fujio sudah ia kembalikan ketika Vio selesai membunuh dirinya sendiri. Serion tampak tidak fokus dengan musuh, sehingfa ia diserang musuh dengan mudah. Ayolah Serion! Kau harus semangat! Ini tidak seperti kau!

"Serion-kun awas!" teriak Kotaru.

Aku langsung fokuskan pandangan mataku. Dan aku melihat Serion berdiri dengan pandangan kosong sedangkan sebuah pedang akan menusuknya. Aku langsung berlari menujunya. Ia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Apa yg dipikirkannya sih?!

"SERION AWAS!" teriakku sambil mendorongnya. Dan kami pun jatuh dengan tidak elit. Sekarang, aku berada diatasnya. Yah, kalian pasti tau bagaimana posisinya bukan?

"Ugh." rintih Serion.

Ia langsung menatapku ketika sadar posisi kami. Ia terus menatapku sehingga aku bisa melihat terdapat banyak kesedihan dan kekosongan dimatanya. Ketika aku bangkit, suara seseorang mengagetkanku.

"ARGHHHH!"

"FUJIO!"

Fujio? Ada apa dengannya? Dan setelah teriakan itu, sebuah asap langsung memenuhi area pertarungan. Apa yg sebernarnya terjadi?!

Shiro end pov.

Author pov.

Asap langsung memenuhi area pertarungan. Mereka langsung panik dan mencari satu sama lain. Tetapi tidak dengan Revan. Ia sedang menatap Fujio yg berdiri dihadapannya dengan putus asa. Ia tidak tau harus melakukan apa.

Flashback.

"Cih. Sampai kapan kita akan terjebak disini?!" rutuk Revan.

Ia terus membelah dan memotong musuh dihadapannya. Ia terus menggurutu sehingga fokusnya hilang ketika mendengar suara teriakan.

"SERION AWAS!"

Ia langsung mencari asal suara, sehingga ia tidak menyadari bola hitam sedang mengarah kepadanya. Fujio yg melihat itupun langsung berlari menuju Revan. Setelah sampai, ia membiarkan punggungnya menghadapi musuh. Sehingga bola hitam itupun langsung mengenainya.

"ARGHHHH!" teriaknya kesakitan.

Revan tersentak dan langsung melihat kearah Fujio. Sedangkan Fujio cuman tersenyum dengan asap yg keluar dari punggungnya. Sedangkan Revan yg terkejut langsung teriak.

"FUJIO!"

Flashback end.

"LIONA-CHAN! LINA-CHAN! GLOW-SAN! MURK-SAN! FOXI-CHAN. DIMANA KALIAN?!" teriak Kotaru sambil mencari mereka.

"SHIRO! SERION! DIMANA KALIAN?!" teriak Glow.

Mereka langsung mencari satu sama lain. Sampai asap pun menghilang. Mereka bisa melihat bahwa musuh telah hilang. Dan pandang mereka tertuju pada Fujio dan Revan. Revan sekarang sedang memeluk tubuh Fujio dengan berlinang air mata.

"A-apa....apa yg terjadi?!" tanya Shiro.

"......"

"Revan-kun ayo jawab!" ujar Kotaru.

"Revan. Kami mohon jawab." ujar Murk.

"Fujio...di-dia."

"Ada apa dengannya?" tanya Glow.

Let me go from the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang