Kotaru pov.
Kami menunggu. Terus menunggu sampai Shiro-kun membuka matanya. Sudah tiga hari Shiro-kun pingsan. Kami khawatir ia tidak membuka matanya lagi. Aku, Sakura-chan, Fujio-kun sedang menunggu didalam kamar Shiro-kun untuk ia membuka matanya. Selama ini tidak ada suara, sampai suara seseorang terdengar.
"Khh"
Aku pun berbalik dan bertanya kepada Sakura-chan.
"Sakura-chan. Siapa yg bersuara?"
"Jangan tanya aku. Apa kau yg bersuara Fujio?"
"...."
Fujio-kun tidak menjawab. Aku yg penasaran pun mulai mengikuti arah liatnya. Dan aku terkejut melihat Shiro-kun menggeliat kesakitan. Ia seperti sedang disiksa oleh seseorang didalam sana. Ia berusaha untuk tidak berteriak. Tapi, suara rintihannya pun keluar dari bibirnya. Aku pun melihat kearah Sakura-chan dan Fujio-kun. Mereka terlihat khawatir. Sakura-chan pun mulai berjalan mendekati Shiro-kun begitu juga dengan ku. Setelah mendapatkan jarak yg cukup, Sakura-chan mulai memegang tangan Shiro-kun. Seketika itulah, Shiro-kun berteriak.
"SERION!!"
Kami pun kaget. Karena Shiro-kun tiba tiba bangun dari pingsannya. Tidak lama setelah itu, Vio-sama, Green senpai, Mila senpai Re-kun (Revan) dengan Yu-kun (Yuki) datang. Setelah itu mereka masuk kedalam kamar. Vio-sama bertanya kepada Shiro-kun.
"Ada apa Shiro-kun?"
"Serion...dia....ku...mohon...to...long...dia...Vio. Dia...bisa...ma..ti."
"Kenapa dengan Serion-kun? Apa ada yg salah?"
"Kumohon tolong autoto( adik laki laki) kumohon. Dia diberikan sebuah racun. Karena ia tidak mau bekerja sama dengan mereka. Kumohon Vio! Ia bisa mati kalau seperti ini!"
"Tapi, kami tidak tau dimana Serion-kun berada. Dan bagaimana kau melihat bahwa Serion-kun terluka?"
"Karena, pada saat aku pingsan. Aku bisa melihat yg Serion lihat. Ia disiksa, dicambuk karena.."
"Karena apa?"
"Karena ia tidak mau membaca sebuah buku untuk mematikan kekuatan cahaya. Membuat setiap orang yg mempunyai kekuatan sepertiku, hilang. Atau bisa saja mereka menginginkan kami mati. Serion pun juga tidak mau memberitahukan kelemahanku. Jadi mereka menyiksanya."
"Buku ya. Ah buku itu yg selama ini dicari. Kita para organisasi truth, selalu mencari buku itu. Dan kami pun meminta tolong pada orangtuanya Yuki. Setelah mendapatkan buku itu, kami pun menyegelnya supaya tidak ada orang yg bisa menggunakan buku itu. Dan kami pun harus kehilangan 2 anggota kami. Tapi tak kusangka, mereka berhasil menemukannya." Jelas Vio-sama
"Ibu, ayah?" tanya Yu-kun
"Hm. Maaf tidak memberi tahumu Yuki."
"Jika ayah dan ibuku sudah mati. Lalu siapa yg sudah bersamaku selama ini?"
"Mereka adalah paman dan bibimu Yuki. Bibimu sangat menyangangimu. Karena itulah, ayah dan ibumu percaya pada bibimu untuk merawatmu. Maaf tidak memberitahukan mu Yu-kun." ucap Vio-sama
"Ini tidak adil!"
"Yu-kun." ucapku
"Tidak! Kenapa kau tidak memberitahukan ku dari awal?! Kenapa Violet-sama?! Kenapa?! KAU PEMBOHONG! DASAR PIMPINAN PEMBOHONG!" ucap Yu-kun dengan air mata yg mengalir.
Yu-kun pun langsung berlari sebelum Vio-sama menjelaskan kenapa mereka tidak memberitahukan nya. Aku pun datang ke Vio-sama dan mulai mencoba menenangkan Vio-sama.
"Vio-sama. Biarkan ia sendiri dulu. Pasti ia sedang berusaha menerima kenyataan hidupnya. Aku dan Shiro-kun akan bicara padanya." ucapku.
"Eh? Aku juga?" tanya Shiro-kun dengan wajah datarnya.
"Ayolah Shiro-kun. Kau harus menghibur temanmu itu. Oke?" tanya Sakura-chan
"Hah baiklah."
Setelah itu aku dan Shiro-kun keluar kamar dan mulai pergi kekamar Yu-kun. Semoga saja kau baik baik saja Serion-kun.
Kotaru pov end.
########
"Cepat beritahu apa arti dari kata didalam buku itu!"
"Tidak akan!"
Bungh.
"Beritahu aku sekarang! Atau tidak."
"Atau tidak apa hah?! Kau ingin membunuhku? Aku tidak takut!"
Crash
"Argh"
"Cepat beritahu SERION!"
"AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBERI TAUMU! TIDAK AKAN PERNAH!"
Bungh.
"Ahhh."
"Kau masih tidak memberitahu hah?"
"Sudah kubilang, tak akan pernah."
Sekarang, Serion sedang disiksa oleh Dark. Ia dipaksa untuk mengartikan tulisan dibuku tersebut. Serion tetap keras kepala. Dan ditubuhnya, terdapat bekas luka cambuk dan pukul. Mereka selalu memukul Serion, karena Serion tidak mau membantu mereka. Seperti sekarang, mereka memukulnya sehingga ia pun pingsan. Shiro yg sedang berada di kamar Yuki pun mulai seperti melihat sesuatu. Ia melihat Serion yg disiksa terus menerus sampai pingsan. Shiro yg tidak percaya pun mulai bergumam.
"Serion." gumam Shiro.
"Kau mengatakan sesuatu Shiro-kun?" tanya Kotaru.
Yuki yg sudah menerima semuanya mulai berhenti menangis dan mulai bertanya kepada Shiro yg sedang diam mematung.
"Shiro? Kau baik baik saja?"
"Yuki. Aku sudah tau dimana tempat Serion berada." ucap Shiro menunduk.
"Eh?" ucap Yuki dan Kotaru bersamaan.
"Kita harus memberitahukan dimana Serion. Yuki, Kotaru ayo pergi"
Yuki dan Kotaru yg masih bingung pun mulai mengikuti Shiro yg sudah berlari mendahului mereka. Setelah sampai, tanpa menunggu Shiro pun membuka pintu seenaknya sampai menimbulkan suara.
BRAK!
Vio yg kaget menyemburkan kembali tehnya yg sedang ia minum ditempat yg kosong. Setelah itu, Shiro pun berlari dan mulai menatap Vio yg sedang kaget dengan sikapnya tadi. Setelah itu Vio pun mulai bicara.
"Ada apa Shiro-kun?"
"Aku tau dimana Serion."
"Eh? Yg benar? Dimana tempatnya?"
"Aku tidak tau. Tapi, tempat itu seperti berada ditempat kota tua. Disetiap dinding kota, terdapat tulisan siluman rubah. Dan tempat itu tidak ada penghuninya lagi. Tapi dibawah sebuah rumah, terdapat tempat dimana Serion dikurung." jelas Shiro yg menurutnya, baru kali ini ia berbicara panjang lebar.
"Itu adalah kota Fox!" Seru Fujio.
"Kota fox?" tanya Shiro, Yuki, Kotaru berbarengan.
Tbc.
Hai! Kembali lagi dengan saya yg gaje ini. Arigatou atas votenya yg sudah diberikan kepada saya. Dan baca cerita ku yg satu lagi. Flowers my hero. Ditunggu ya vote+ comment nya. Sekali lagi terimakasih. Sayounara^^