#-Nah, foto diatas adalah Fujio. Selamat membaca^^
Author pov.
Pagi pun tiba. Mereka pun memutuskan untuk pergi dari tempat mereka sekarang. Selama perjalanan, tidak ada yg bicara. Mereka tampak sibuk dengan pikiran mereka masing masing. Sampai suara semak semak pun menghentikan langkah mereka. Serion pun datang kearah semak semak. Sebelum ia sampai, tiba tiba muncul dua orang didepan nya. Kedua orang itu saling melirik lalu berkata.
"Apa benar ini mereka?" tanya yg satunya.
"Yah. Menurut foto dan informasi yg kita dapat, ini dia mereka."
"Tapi dia siapa?" tanya satunya lagi sambil menunjuk Foxi.
"Siapa kalian? Apa kalian penguntit?" tanya Serion datar.
Mereka berdua pun menoleh lalu tersenyum.
"Oh. Kamu pasti Serion. Kau kembarannya Shiro. Kau Yuki, dan Kotaru." ucap nya sambil menunjuk mereka berempat.
"Dari mana kau tau nama kami?" tanya Shiro yg mulai maju mendekati Serion.
"Maaf kami belum memberitahukan nama kami. Aku adalah Lina. Dan dia adalah Liona. Salam kenal!" ucap Lina.
"Dan kami saudara kembar!" sambung Liona.
"Siapa yg mengirimi kalian?" tanya Yuki
"Violet-sama yg meminta bantuan pada kami untuk membawa kalian secepatnya kemarkas." ucap Lina.
"Si Vio itu." gumam Shiro.
"Sekarang bagaimana kalian membawa kami kembali ke markas secepatnya? Mana mungkin diantara kalian ada kekuatan berteleportasi bukan?" ucap Yuki
"Oh! Aku ada kok!" ucap Liona.
"Hah?" ucap Yuki
"Aku memilikinya. Ayo pulang. Sekarang, kita hanya perlu berpegangan tangan. Setelah itu tutup mata kita. Dan pikirkanlah kemana kita ingin pergi. Beritahukan kepada wanita itu kemana kita akan pergi Yu-kun"
"Baiklah."
Yuki pun pergi kearah Foxi. Setelah itu, ia pun memberitahukan kepada Foxi. Mereka langsung melakukan seperti yg Liona katakan. Setelah itu, mereka pun seperti terbang terbawa angin. Pada saat Serion ingin membuka matanya, Liona pun berteriak.
"Jangan buka matamu! Jika kau buka, maka kau akan terjebak pada ruang berteleportasi!"
Serion pun langsung tidak mau membuka matanya. Semua tidak tau apa yg terjadi, sampai suara Lina dan Liona mengagetkan mereka.
"Hei. Sampai kapan kalian ingin menutupi mata kalian? Ayo buka."
Dan betapa kagetnya mereka. Mereka masih tidak percaya. Bahwa mereka sudah sampai dimarkas. Tidak ada yg bicara. Mereka berlima masih mencerna apa yg sedang terjadi sampai suara seseorang membuyarkan mereka.
"Aku tidak percaya ini. Hei Serion cubit aku ayo." ucap Shiro.
Tapi, bukan Serion yg mencubit Shiro. Justru Lina lah yg mencubitinya.
"Auw. Apa yg kau lakukan?"
"Kau yg menyuruh cubit. Jadi aku cubit."
"Akukan suruh Serion bukan kau."
"Ya,ya,ya. Terserah. Ayo masuk. Violet-sama pasti sudah menunggu." ucap Lina.
Dan akhirnya mereka semua pun masuk kedalam markas. Setelah masuk, mereka dikejutkan oleh suara Violet yg marah.
"APA YG KAU LAKUKAN DIKAMAR KU DASAR BODOH!"
"MAAF. AKU TIDAK SENGAJA!"
"KEMARI KAU! AKAN KUHUKUM KAU!"
"TIDAK! GOMENASAI VIOLET-SAMA!"
Terlihat dua orang yg sedang berlari menuju mereka. Tapi, mereka berdua langsung berhenti ketika melihat Yuki dan lainnya sudah datang. Vio pun langsung tersenyum dan berkata.
"Oh, kalian sudah kembali ya? Maaf, tadi aku sedang memarahi anak kecil ini."
"Aku bukan anak kecil!"
"Diam kau Fujio! Aku akan tetap memberikan kau hukuman. Sekarang, kembalilah kekamarmu."
"Baik." ucap Fujio kembali kekamarnya.
"Ano, Violet-sama." ucap Serion.
"Ya? Ada apa Serion-kun?"
"Kami sudah membaca buku ini" ucap Serion sambil menunjukkan buku yg ia pegang.
Vio pun langsung berjalan kearah Serion dan berkata.
"Jadi, apa isi bukunya?"
"Isinya adalah menceritakan munculnya dua anak kembar kedunia ini. Dan jika kita ingin menemukan kekuatan dari si kembar, kita harus memecahkan kata kata ini. 'Bukan hal yg tidak mungkin diraih tapi bukan juga mudah untuk diraih.
Diujung pantulan bayang, disanalah mereka beristirahat.
Mereka dijaga oleh seorang siluman yg tinggal dikota yg sudah hancur.
Dan hanya orang orang yg terpilih saja yg bisa kesana.' begitulah."
"Hmm. Aku tidak tau apa maksud dari kata kata itu. Tapi aku akan mencoba untuk mengetahui arti dari kata kata itu."
"Arigatou, Violet-sama"
"Tidak. Justru aku yg harus berterimakasih. Jika tidak ada kalian, pasti negeri ini akan hancur. Sekarang, kembalilah kekamar kalian."
"Tapi tidak dengan kau. Aku harus bicara denganmu Foxi." lanjut Vio.
"Untuk apa?" tanya Foxi.
"Tenang saja, aku tidak akan melukaimu. Aku hanya ingin bicara. Tidak lebih tidak kurang. Bisa?"
"Bisa." balas Foxi.
"Dan kalian, kembalilah kekamar kalian."
"Baik!" jawab mereka semua.
Dan mereka pun langsung kembali ke kamar mereka kecuali Foxi.
Tbc.
Hai. Kembali lagi bersama saya. Terimakasih atas vote+ comment nya! Itu sangat membantu saya. Jangan lupa berikan vote+ comment nya ya! Saya terima dengan senang hati! Sekali lagi terimakasih dan see you next time! ^-^