Catatan author.
Sorry banget kalo saya gak buat prolognya. Tetapi saya sangat ingin buat epilog. Pasti para pembaca penasaran bukan apa yg terjadi kepada Serion dan yg lainnya? Selamat membaca.^-^2 tahun kemudian....
Serion pov.
"Serion! Ayo bangun sudah pagi!"
"Aku sudah bangun Sakura-chan!"
Ini adalah hari ketiga aku masuk SMA. Aku sangat bersyukur The DArk Shadow tidak ada lagi. Tapi, aku tetap sedih harus kehilangannya. Saudaraku. Kalian pasti sudah tau siapa dia bukan? Sebelum kututup pintu kamarku, aku sempat melihat kesebuah foto. Aku tersenyum lalu langsung menutupi pintu.
Aku menuruni tangga dan aku mendapati Sakura, Kotaru, Yuki, Lina dan Liona. Mereka yg menyadari keberadaanku menoleh dan tersenyum kepadaku. Aku membalas senyuman mereka. Disini sangat hangat. Dan aku senang bisa bertemu dengan mereka.
"Ayo berangkat!" UJar mereka bersamaan.
"Hn."
(Saya Skip aja ya?)
KRING, KRING, KRING!
"Serion-kun, kami duluan yah?" tanya YUki.
"Ya!" jawabku.
Hari ini adalah tugasku. Aku sedang membersihkan kelas untuk besok. Yg lainnya sudah pulang terlebih dahulu.
"Serion!"
Tiba tiba penghapus yg kujatuh begitu saja. Aku berbalik dan...tidak ada orang disana.
"Aniki." gumamku.
Aku yakin suaranya itu punyanya. Setiap kali aku mendengar suaranya, setiap kali aku berbalik, tidak ada dia disana. Dia menghilang. Ia terus menjagaku. Sehingga aku tersadar dan mengambil tasku lalu bergegas pulang. Jalan rumahku melewati SMP yg pernah kumasuki. Aku memasuki Sekolah itu. Ingatan ingatan tentang sekolah ini pun mulai memasuki pikiran ku.
' Kenapa kau diam dari tadi?'
'Bukan urusanmu'
Benar. Bukan urusanku mengetahui kenapa kau selalu terdiam.
Aku pun memasuki gudang sekolah. Dimana aku dibully dulu.
' Let He Go now'
Ucapannya masih terngiang jelas pada saat ia menyelamatkanku.
'LET HE GO NOW!'
Aniki.
Aku pun melangkah. Terua melngkah sampai aku berada didepan UKS.
' Kenapa KAU TIDAK LARI KEARAH KAMI HAH?!'
' KENAPA KAU MELAWAN MEREKA SENDIRI HAH?! KENAPA KAU TIDAK MEMINTA TOLONG KEKAMI? KENAPA? JAWAB PERTANYAAN KU! SERION!'
"Kenapa ya? Aku juga tidak tau." gumamku seperti orang gila.
Aku pun melanjutkan perjalananku sampai aku berdiri didepan pohon dibelakang Sekolah. Aku memegang dahan pohonyg masih kokoh itu. Aku tersenyum getir.
'Maaf Serion. Aku kakak yg tak berguna. Maaf sekali lagi. Kau benar. Aku bodoh. Sangat bodoh. Im really stupid.'
Ya. Kau sangat bodoh aniki. Sangat bodoh.
'Kali ini aku akan biarkan aniki menyimpan rahasia. Tapi jika aniki ingin bercerita semuanya kepadaku, aku akan senang hati mendengarkan. Jangan menyimpan masalah aniki sendiri. Aniki bisa bertanya pada siapa saja tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan nya. Dan jika masalah itu tentang ku, maka aku akan membantu aniki menyelesaikan masalahnya'
Kenapa? Kenapa kau selalu menyimpan rahasia dariku aniki? Kenapa?
' Jangan paksakan dirimu! Kau terlalu banyak mengeluarkan kekuatanmu Serion!'
Apa kau khawatir kepadaku? Kurasa ya. Kau khawatir kepadaku.
'Tolong, bawa Serion pergi dari sini. Dan kumohon sembuhkan dia.'
'Shiro. Apa kau yakin sudah saatnya?'
'Ya. Sudah saatnya kukeluarkan kekuatanku. Sekarang pergi! Jangan katakan apapun pada Serion kalau ia lupa ingatan tentangku!'
Apa kau pikir aku tidak mendengar kalian? Apa kau pikir aku tidak mendengarkan kalian?
' HANCURLAH KAU BERSAMAKU DARK! KITA AKAN MATI BERSAMA!'
"ANIKI!" teriakku.
Aku jatuh terduduk. Air mataku terus mengalir. Tidak perduli malam mulai menjemput. Tidak perduli dengan dinginnya malam. Yg ingin kulakukan adalah menangis. Terus menangis keluarkan semua kesedihan ini. Selama 2 tahun aku berusaha menjalani kehidupanku seperti biasanya. Dan ini lebih sulit dari yg kuperkirakan. Kenapa? Kenapa kau mengorbankan dirimu?
"Kenapa? Aku berusaha untuk mati. Tetapi selalu ada yg menghalangiku. Selalu ada yg melarangku mengikutimu. Kenapa kau selalu menyembunyikan sesuatu dariku dengan wajah datarmu. Jujur, aku belum siap untuk merasakan kehilangan untuk yg ketiga kalinya.........hiks....Aniki..."
Tap.....tap....tap.
"Kenapa kau menangis? Dasar laki laki lemah."
Perkataan ini, aniki. Pasti cuman ilusi.
"Hei kau mendengarkanku tidak?!"
"Aniki..." gumamku.
"Tentu saja payah! Dan kau bisa mati kedinginan disini!"
PLUK
Sesuatu yg hangat menyentuh kepalaku. Aku berbalik dan langsung mendapati sosok yg sudah hilang selama 2 tahun. Ia kembali! Kembali disini! Aku tidak akan sendirian lagi!
"Aniki."
"Hai Serion. Bagaimana kabarmu?" tanyanya sambil tersenyum
PLETAK!
"Aish apa yg kau lakukan hah?!"
"Kau hilang selama 2 tahun lalu kau menanyai bagaimana kabarku?! Apa kau tau bagaimana perasaanku ketika kau mengorbankan dirimu?! Kau...hiks...bodoh."
"Seri- Ah!"
"Aniki. Welcome back!" ujarku dengan air mata yg mengalir ambil memeluknya.
"Serion. Gomen, aku pergi meninggalkanmu Serion. Aku tau seharusnya mereka menghilangkan ingatanmu tentang kau memiliki saudara. Se-"
"Apa kau pikir aku akan senang kalau kau meminta mereka menghapus ingatanku?"
"Serion."
"Hanya kau yg aku punya. KAu adalah keluargaku. Jadi kumohon, jangan lakukan hal yg bodoh lagi aniki." ujarku.
Kami pun berjalan pulang kerumah. Syukurlah kau berafa disini aniki. Kuharap ini bukan mimpi. Aku akan berusaha menjaganya. Karena ialah keluargaku satu satunya.
Tbc.
Haiii. Sekali lagi maap ya kalo saya gak pake prolog dicerita ini. Saya sangaaat ngin membuat akhir dimana mereka nerdua bertemu kembali menjadi keluarga. Mungkin cerita ini agak berlebihan. Jadi kumohon maafin aku ya? See you friends!
Salam manis
Kirana R.