Practice

260 16 0
                                    

- foto diatas adalah Violet.

Author pov

Yuki pun pergi ke kamar Shiro sambil berlari. Ia disuruh oleh Violet untuk pergi menemui Shiro secepatnya. Setelah sampai didepan pintu kamar Shiro. Yuki mengetok pintu sambil berteriak.

"SHIRO BANGUN, SHIRO BANGUN, SHIRO, SHIRO, SHIRO CEPAT BANGUN! KAU TIDUR APA MATI HAH?" teriak Yuki dari luar sambil menggedor- gedor pintu kamar Shiro. Sedangkan Shiro yang merasa berisik pun bangun dari tidurnya. Setelah Shiro sampai didepan pintu ia mendengar Yuki berteriak masih menggedor pintu kamarnya.

"OI KAU TIDUR APA MATI HAH? CEPAT BUKA PINTUNYA. SHIRO!" teriak Yuki makin menjadi jadi.

Setelah membuka pintu kamar Yuki akhirnya lega. Shiro pun mulai membuka suara.

"Ada apa?" tanya Shiro

"Hey kau tidur apa mati? Dari tadi dibangunkan tidak bangun. Sudah tidak ada waktu lagi. Violet-sama mencarimu ayo." Ucap Yuki sambil menarik tangan Shiro.

Shiro yang tidak mengerti apa apa hanya pasrah ditarik oleh Yuki. Sesampainya di depan pintu ruangan Violet. Yuki pun mengetuk pintu.

"Masuk" jawab Violet

Yuki dan Shiro pun masuk kedalam sesampainya didalam Violet mulai menjelaskan.

"Hari ini kau harus latihan mengeluarkan kekuatan mu Shiro. Dan Yuki akan jadi partner mu." ucap Violet serius.

"APA?" teriak Yuki.

"Kenapa kau teriak?" tanya Violet

"Ah tidak, tidak apa apa" jawab yuki

"Untuk apa dia jadi partner ku?" tanya Shiro

"Karena Yuki pasti tau lebih banyak dari yang lain tentang latihan ini. Jadi aku mohon berkerja samalah."

Shiro memutar matanya. Dan Yuki cuman diam seribu bahasa.

"Tapi bukankah kekuatan Shiro kau bisa melihatnya menggunakan kekuatan airmu? tanya Yuki.

"Itu sulit. Setelah memperlihatkan Shiro masa lalunya, aku tidak bisa melihat apa kekuatan nya. Jadi tolong ya Yuki"

"Baiklah"

"Sekarang kalian boleh pergi"

Yuki dan Shiro pun keluar dari ruangan Violet. Selama perjalanan mereka terdiam akhirnya Yuki membuka suara.

"Bagaimana rasanya memiliki keluarga?" tanya Yuki.

"Entahlah. Yang pasti kita akan dapat kasih sayang dan cinta dari orang tua kita. Kita akan selalu merasa nyaman bersama mereka. Kenapa kau tanyakan hal seperti itu?" tanya Shiro

"Tidak apa-apa. Karena aku ingin tau bagaimana rasanya memiliki keluarga yang menyayangi kita seperti yang kau katakan" jawab Yuki

"Apa kau yatim piatu?"

"Tidak. Tapi aku kabur dari rumah. Karena ayahku tidak menyayangi ku. Ia pernah berkata jadilah seorang yang kuat. Tapi perkataannya itulah yang sudah memaksa ku untuk mengikuti keinginannya. Ia menyiksa ku dengan menghadapkan aku dengan para anak buahnya yang tangguh tangguh. Jika aku kalah aku akan dipukuli oleh ayahku sendiri." ucap Yuki mengingat masa lalunya itu

"Kemana ibumu? Apa ia juga sama seperti ayahmu?"

"Ibuku meninggalkan ku pada umurku yang baru sembilan tahun. Aku sudah dipaksa oleh ayahku pada umurku tujuh tahun. Tapi ibuku selalu melindungi ku. Tapi setelah ibu pergi, tidak ada lagi yang melindungiku. Setelah aku tidak tahan dengan semuanya, aku mencoba kabur. Tapi aku lengah sehingga aku ditangkap oleh anak buah ayahku." Cerita Yuki dengan wajah menunduk.

Let me go from the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang