Serion pov.
"ANIKI!" teriakku.
Aku sangat khawatir. Apa yg harus kami lakukan? Revan. Mana dia?
"Revan! Cepat gunakan kekuatan airmu itu untuk selamatkan aniki!" teriakku
"Tapi, itu mustahil! Aku tidak bisa melakukannya!"
"Bagaimana denganmu Violet-sama?" tanya Fujio.
"Aku juga sama seperti Revan. Aku tidak bisa."
Bagaimana ini?! Kalau begini, tidak ada cara lain!
"Kotaru! Berikan tali yg berada di tas mu! Ayo cepat!" ucapku.
"Untuk apa?!" tanya Kotaru.
"Tidak ada waktu lagi!"
Dengan cepat Kotaru memberikan tali itu kepadaku. Aku langsung mengikat tali itu diperutku dan disebuah pohon yg besar di pinggir sungai. Mereka pun menatapku heran. Aku tidak peduli! Yg aku peduli adalah aniki!
"Apa yg kau lakukan Serion-kun?" tanya Kotaru.
Aku pun tidak perduli dan langsung melompat kedalam sungai. Mereka pun kaget dan meneriaki namaku.
"SERION!"
Aku harus cepat! Aku harus menyelamatkan aniki! Sedikit lagi sampai! Kumohon bertahanlah aniki!
"Se-serion!" ucap aniki yg masih terbawa arus.
Sedikit lagi! Dan dapat! Aku mendapatkan tangannya. Lalu setelah itu, aku pun langsung memeluknya. Pada saat aku berbalik, tiba tiba tali yg berada dipohon pun putus bersamaan dengan tali di perutku. Apa yg harus aku lakukan? Fujio. Benar! Hanya dia yg bisa. Aku pun langsung memegang ranting yg berada dipinggir sungai. Aku bisa melihat mereka menatap kami dengan khawatir.
"FUJIO! CEPAT AMBIL PIPA DIDALAM TAS KU!" teriakku.
"TAPI, UNTUK APA?!"
"CEPATLAH! KAU HANYA PERLU MEMANJANGKAN PIPA ITU! LALU KALIAN MENARIK KAMI! AYO FUJIO!"
"TAPI, AKU HANYA BISA MEMBUAT PEDANG DARI BENDA APAPUN! AKU TIDAK BISA MEMANJANGKAN BENDA!"
"KAU HARUS MENCOBANYA!"
"TAPI-" ucapan Fujio langsung kupotong.
"TIDAK ADA TAPI TAPI! AYOLAH KAU HARUS MENCOBANYA! JANGAN MENYERAH!"
Fujio pun langsung berlari dan mengambil pipa yg berada didalam tas ku. Ia terlihat seperti berkonsentrasi. Aku mohon ayo cepat Fujio!
Serion pov end.
Fujio pov.
Aku tidak bisa! Tapi, Serion dan yg lainnya mempercayakanku! Aku tidak boleh membuat mereka kecewa. Oke Fujio fokus dan fokus. Aku mohon memanjanglah.
"Kau berhasil!" teriak Lina.
Aku pun membuka mataku dan aku juga tidak percaya ini! Oke. Tidak ada waktu untuk kagum. Sekarang-
"TANGKAP INI SERION!" teriakku bersama yg lainnya.
Serion pun menangkapnya. Dan kami pun langsung menariknya ke atas tanah. Mereka pun tertarik. Setelah sampai, Serion mengguncang guncangkan tubuh Shiro.
"Aniki! Ayo bangun aniki!"
Shiro pun tetap tidak bangun. Dengan cepat, Serion menekan nekan dada Shiro. Serion pun semakin khawatir.
"Apa yg harus aku lakukan?"
"Biar aku saja." ucap Violet-sama.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi tapi. Percayalah padaku." ucap Violet-sama.
Violet-sama pun mendekatkan tangannya pada mulut Shiro. Lalu setelah itu, ia memainkan tangannya. Dan seketika itulah air keluar dari tubuh Shiro. Shiro pun terbatuk. Serion yg melihat itupun langsung senang dan berlari kearah Shiro.
"ANIKI!" teriak Serion sambil memeluk tubuh Shiro.
"Apa yg terjadi?" tanya Shiro.
"Kau terjatuh didalam sungai. Karena itulah Serion datang dan menyelamatkan mu. Dasar pria es." ucap seorang wanita yg aku yakin ia adalah Glow.
Sebelum pertengkaran dimulai, Violet-sama pun langsung memberhentikan mereka.
"Sudahlah. Kita harus beristirahat disini. Kita harus membagi tugas. Yg tim pertama Shiro, Glow, dan Serion! Kalian mencari kayu bakar dan- tunggu! Sejak kapan kau berganti baju Serion?"
"Sejak kau membuat aniki sadar." jawab Serion datar.
"Yasudah. Sekarang tim kedua adalah Lina, Liona, Kotaru, dan Fujio. Kalian mencari buah buahan. Yg ketiga adalah Foxi, Murk, dan Revan kalian membantuku disini! Apa ada yg ingin berkomentar?"
"Tidak!"
"Sekarang bergerak!"
Aku dan yg lainnya pun pergi.
Fujio pov end.
Author pov.
Sekarang Shiro, Glow, dan Serion sedang mencari kayu bakar. Serion pun terus memperhatikan kakaknya itu. Ia melihat Shiro sesekali mengusap kedua tangannya. Serion pun berjalan kearah Shiro dan mulai melepaskan jaketnya dan memberikan kepada Shiro. Shiro pun terkejut. Sedangkan Glow cuman tersenyum.
"Apa yg kau lakukan Serion?" tanya Shiro dingin.
"Percuma saja aniki. Aniki itu kedinginan. Jadi, aku memberikan jaketku kepadamu."
"Tapi untuk apa?"
"Untuk kesehatan mu dasar bodoh!" ucap Serion sambil mengetuk kepala Shiro.
Dan terjadilah perkelahian kecil diantara mereka. Sedangkan Glow mencoba untuk memisahkan mereka. Aktivitas mereka pun berhenti ketika mendengar suara dari semak semak. Mereka pun langsung memasang sikap siaga.
Tbc.
Hallo guys! Bertemu bersama saya yg gaje ini! Kira kira, suara apakah itu yg berada di semak semak? Mau tau? Tunggu di chapter selanjutnya! Dan saya ingin mengucapkan terimakasih yg sudah membaca ceritaku ini! Maaf ya jika membosankan. Dan jangan lupa vote+comment nya ya! Sekali lagi terimakasih!^_^
Salam manis.
Kirana R.