The dream meet Murk and Glow (part 1)

76 6 1
                                    

Shiro pov.

Tok...tok...tok.

"Masuk" jawabku.

Sekarang aku sedang berbaring dan bersiap untuk tidur. Setelah itu, seorang pria masuk ke kamar ku. Kukira siapa. Padahal ia adalah Serion. Saudaraku. Serion pun menatapku dengan heran. Aku yg tidak suka ditatap pun bertanya.

"Hei. Kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Ah. Tidak kok aniki"

"Jika tidak, buat apa kau melihatku? Dan kenapa kau datang kesini? Tumben datang."

"Aku. Ingin tidur sekamar dengan aniki. Apa boleh?"

"Eh? Tidur bersamaku? Memangnya kenapa?"

"Ti-tidak. Aku cuman tanya. Jika boleh, syukurlah."

"Apa ada sesuatu yg ingin kau bicara padaku Serion?" tanyaku.

"Yah. Apa aniki tau arti dari kalimat itu?"

Aku mendengus kesal. Sedangkan dia hanya tertawa sambil menggaruk belakangan kepalanya yg tidak gatal. Jadi ini tujuannya? Dasar.

"Aku tidak tau." jawabku ketus. Oh, ayolah aku sekarang ingin tidur. Aku sudah sangat mengantuk.

"Tapi, apa aniki tau arti dari kata kata ini?" kata Serion sambil menyodorkan sebuah kertas. Aku pun langsung mengambilnya dan membacanya.

' Diujung pantulan bayang, disanalah mereka beristirahat.

Mereka dijaga oleh seorang siluman yg tinggal dikota yg sudah hancur.

Dan hanya orang orang yg terpilih saja yg bisa kesana.'

"Aku tidak tau." jawabku sambil menyodorkan kertas itu kembali.

"Mungkin kata yg pertama menurut perkiraanku adalah air. Dan yg kedua adalah si Foxi. Dan terakhir adalah reinkarnasi dari mereka. Sudahlah aku mau tidur." Ucapku sambil menutupi mataku.

Aku hampir saja tertidur sampai sebuah suara mengejutkan ku dari tidur.

"YG BENAR SAJA! SEMUA JAWABAN ITU SANGAT COCOK DENGAN PERKATAAN YG DIDALAM KERTAS. ANIKI KA-"

PLETAK.

"Aduh. Apa yg kau lakukan sih?" ucap Serion yg memprotes perlakuan ku.

"Kenapa kau membangunkan ku pada saat aku sudah tidur? Kau benar benar menjengkelkan Serion. Jika kau berani berbuat seperti tadi, maka akan kutendang kau keluar mengerti?"

"I-iya."

"Sudahlah, ayo tidur."

Aku melihat Serion masih belum berbaring. Ia justru menatapku. Oh, ayolah. Aku tidak suka diliat. Aku pun mulai bertanya.

"Hei. Berhenti menatapku mengerti? Ayo tidur disampingku."

"E-eh?"

"Kenapa?" tanyaku

"Ta-tapi."

"Kenapa? Kau takut aku berbuat sesuatu padamu? Ayolah, aku masih normal. Sudahlah."

Serion pun akhirnya naik ketempat tidur lalu tidur. Aku yg tidak bisa menahan rasa kantukku akhirnya aku juga tertidur.

Shiro pov end.

Serion pov.

Dimana ini? Disini sangat damai. Terdapat banyak bunga mawar putih disini. Hah. Indah sekali. Tiba tiba, aku melihat dua orang anak kecil yg sedang berlari. Satu wanita dan satunya lagi pria. Aku pun mencari sebuah tempat untuk duduk. Dan aku melihat ada pohon besar disana. Segera aku pergi kearah dan duduk dibawah pohon. Kedua anak itu terus bermain. Sampai akhirnya sebagian dari bunga ini berwarna hitam. Aku pun langsung melihat kearah mereka berdua. Si wanita berdiri dimawar putih. Sedangkan si pria berdiri dimawar hitam. Tiba tiba angin berhembus dengan kencang. Aku langsung menutupi mataku. Pada saat aku lihat, kedua orang itu tidak ada lagi. Aku pun terus mencari mereka, sehingga sebuah suara mengejutkanku.

"Hei."

Akupun berbalik dan aku mendapati seorang pria yg tadi berdiri didepan ku.

"Kenapa kau bisa disini?" tanyanya.

"A-aku tidak tau. Aku tadi berada dikamar aniki. Pada saat aku membuka mataku kembali, aku tidak berada disana lagi."

"Tunjukan kekuatan mu." katanya sambil melihatku tajam.

"U-untuk a-apa?"

"Cepat keluarkan!"

"A-aku tidak mau!"

"Jika begitu...."

"Ji- ah!" teriak ku saat sebuah pedang berwarna hitam hampir mengenai leherku.

Apa yg ia inginkan dariku? Jika dia mengajakku bertarung, maka baiklah, aku akan menuruti keinginannya.

"Crystal sword." ucapku

Tapi, kenapa pedangnya tidak mau keluar? Apa aku harus menggunakan kekuatanku? Apa boleh buat. Baiklah, ayo kita bertarung!

"Dark sword."

Aku langsung mengayunkan pedangku padanya. Ia pun menghindar sangat cepat. Dan belum lagi, aku melihat cara ia memegang pedangnya. Persis sepertiku. Tapi, ia langsung berhenti menyerang kearahku. Ia berjalan mendekati ku dan mulai bicara kepadaku.

"Reinkarnasiku."

"A-apa?" tanyaku yg masih tidak percaya dengan ucapannya.

"Kau adalah reinkarnasiku. Aku tidak menyangka bisa bertemu kau disini. Sudah bertahun tahun aku mengurungi diriku didalam kekuatanmu dan juga aku selalu menunggu kelahiranmu."

"Kau, siapa?" tanyaku.

"Aku adalah murk. Salam kenal Serion-kun."

"EHHHH!"

Aku masih tidak percaya! Bahwa orang yg didepanku adalah si Murk itu. Tunggu! Didalam buku itu, tertulis, bahwa mereka pun mati dan kekuatan mereka dikunci disebuah tempat. Tapi, kenapa ia disini?

"Karena adikku yg sudah membuat semua ini. Ia ingin bertemu dengan reinkarnasi dari dirinya. Tapi, akhirnya ia ketemu siapa reinkarnasi dari nya."

"Jadi, kau bersedia membantu kami?"

"Tidak! Tapi, aku akan tetap berada ditubuh mu. Aku akan memberikan kekuatanku padamu. Supaya kalian bisa masuk kedalam gua yg berada di air."

"Hah? Ta-" ucapan ku langsung dipotong olehnya.

"Tidak ada yg tapi tapi Serion! Kau dan kakakmu akan menyelamatkan dunia ini. Jadi, kumohon tahanlah rasa sakit ini." ucapnya sambil menaruh telapak tangannya didahiku. Tiba tiba, aku merasakan panas yg luar biasa. Aku pun terjatuh, dan pada saat itu juga, langit menggelap.

Serion pov end.

Tbc.

Yeayyyyy! Akhirnya bisa update juga. Terimakasih sudah membaca ceritaku yg abal ini^_^. Maaf jika update nya lama. Karena saya memiliki tugas yg banyak. Sekali lagi terimakasih atas vote+comment. Dan jangan lupa vote+comment nya ya! Kritikan saya juga terima kok! Oke, baca juga cerita temanku yg judulnya My boss. Jika susah cari judul cerita nya, cari saja akunnya yg bernama @Krngsprsz. Jangan lupa vote +comment ya! Dan jangan lupa vote+comment untukku! See you next time!^-^

Let me go from the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang