59. Suasana Pagi Hari

351 81 7
                                    

"Kak Gitaa bangunn.... Aku harus pergi sekarang." Ucap Marsha mencoba membangunkan kekasihnya.

Pagi ini diiringi suara rintik hujan di apartemen milik Gita. Terlihat di sebuah ranjang Marsha mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Gita yang begitu erat.

"Hmm.... Mau kemana?" Sahut Gita yang masih terpejam. Tangannya begitu enggan melepaskan perempuan paling indah yang ada di pelukannya.

"Ishh.. kuliah lah! Hari ini aku masuk pagi tau! Buruan lepasin ihh!"

Gita terkekeh.

"Matchaa.... Kekasihmu ini baru pulang dari Paris loh kemarin. Masa kamu tega mau ninggalin aku sekarang?"

Gita yang lebih tua beberapa tahun dari Marsha memang sudah bekerja sebagai seorang konsultan perusahaan. Pekerjaan ini membuatnya harus bepergian ke luar negeri selama beberapa waktu tiap bulannya. Karena hal ini pula Gita ingin menikmati quality time bersama kekasihnya hari ini.

"Hah? Gak salah?!..... Kak Gita kali yang selalu ninggalin aku buat kerja! Sekalian aja pacaran sana sama kerjaanmu!"

Bukannya mengeluh sih, Marsha juga tau dan sangat mengerti yang namanya pekerjaan itu mempunyai sebuah tanggungjawab yang penting untuk didahulukan. Tapi tetap saja, melakukan hubungan LDR kayak gini tetap saja berat. Ada kalanya mereka hanya menghabiskan waktu 2 hari setelah Gita berminggu-minggu pergi karena panggilan kerja lagi. Ingin sekali Marsha mengeluarkan keluh kesahnya tapi ia tidak bisa egois begitu saja.

"Chaa... Maaf, kamu juga tau kan aku ngga bisa ngatur kapan harus pergi dan tinggal..." Ucap Gita. Ia menjadi merasa bersalah,

"Makanya hari ini aku mau kamu disini aja nemenin aku ya? Aku kangen banget sama kamu." Lanjutnya lagi sambil menciumi pucuk kepala Marsha.

Begini nih, salah satu sifat Gita yang membuat Marsha sangat betah dengannya. Gita dengan kata-kata dan perlakuannya yang manis selalu saja berhasil membuatnya luluh dengan mudah.

"Ishh... Kak Gita pikir aku nggak kangen? Aku juga kangen tau. Cemburu juga karena kekasihku yang manja ini lebih sering ketemu sama pramugari daripada denganku." Ucap Marsha sambil memanyunkan bibirnya.

Gita tertawa.

Kalau melihat gadisnya begini Gita rasanyaa ingin langsung mengulang lagi kejadian semalam. (Waduh apaan tuh?)

Puk, puk.

"Iya, iya.... Tapi kamu pikir cuma kamu aja yang cemburu?"

"Hah? Emangnya apa yang bisa kamu cemburuin dariku?"

"Halah... Emangnya aku ngga tau, bocah tengil di kampusmu yang suka menggodamu itu? Mana kemarin-kemarin sering nelpon lagi!"

Marsha menahan tawanya melihat Gita memasang tampang cemberut.

"Hahaha ututututu.... Kamu kalau lagi cemburu gini lucu tau, Kak. Aku ngga bisa bayangin gimana reaksi orang-orang di kantormu kalau tau bosnya yang biasa dingin ternyata bisa ngambek juga." Marsha tertawa dengan puasnya.

Damn! Melihat gadisnya ketawa dan senyum seperti ini. Entah kenapa membuat Gita tidak bisa menahan diri.

"Eh, eh? A-apa--"

Dengan cepat Gita berhasil mengubah posisi mereka. Gita yang sejak tadi memeluk Marsha kini telah beranjak naik ke atas tubuh gadis itu. Ia menyegel kedua tangannya Marsha di samping kepalanya dengan kedua tangannnya.

"M-mau apa?"

Gita menyeringai.

"Lanjutin yang semalam?"

"Ihhh... Nggak mau!! Aku ada kuliah tau! Lepasin nggak?!" Berontaknya sambil mencoba melepaskan tangannya, namun tidak berhasil.

"Bilang aja nanti sama dosenmu, saya olahraga pagi dulu, Bu!"

Marsha melotot.

"Ihh.. dasar mesum! Aku bisa telat tau! kalo ngeladenin kamu bisa-bisa sampe siang juga nggak bakal kelar!"

"Damn! Kamu bener-bener tau sifat kekasihmu ini ya?"

Gita terkekeh.

"Hmm.... Kalau nggak mau lama-lama, gimana kalau sama mandi sekalian? Multitask gitu..." Ucap Gita sambil menaik-turunkan alisnya.

Ia masih sangat semangat membujuk kekasih cantiknya itu. Gita tahu, Marsha itu hampir tidak pernah menolak. Awal-awalnya saja ia akan jual mahal, tapi akhirnya Marsha juga tidak aka tega, apalagi jika ia mengeluarkan puppy eyes andalannya. Ditambah mereka sudah tidak bertemu hampir satu bulan, gadis itu pasti juga sangat rindu padanya.

"Argghhh... Yaudah deh iya!"

Tuh kan.

"Janji ngga lama ya, tapi? Awas aja, kalau sampai aku telat nanti....."

Gita akhirnya tersenyum.

"Eunghh--- PELAN-PELAN KAK GITAAA!!"

.
.
.

~ Suasana Pagi Hari~
.
.
.

Yap, begitulah suasana pagi Gita dan Marsha kali ini. Dan seperti yang kalian tebak, Marsha pun bolos kuliah pagi ini karena kekasih kesayangannya itu lagi-lagi enggan melepaskannya bahkan setelah berjam-jam mereka di kamar mandi. (Ngapain tuh wkwkwkw)

Oke cut sampe sini aja. Dipikir-pikir kayaknya salah wp nih ya wkwkw

Jangan lupa vote ya babi 🐷

Adiosss

© MgldnMn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© MgldnMn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 13 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang