Felix melepaskan semua jas dan dasi nya, lalu melempar keduanya kedalam keranjang cucian kotor sebelum akhirnya berjalan dengan lelah menuju ranjangnya
Namja manis itu merebahkan tubuhnya dan menghela nafas panjang. Matanya melirik ke arah jam dinding dikamar nya dan mendengkus kasar
Sudah pukul 3 pagi. Dan Felix baru saja pulang dari kantornya nya setelah lembur untuk menyelesaikan semua pekerjaannya
"Ugh!" Felix mengerang kesakitan saat perutnya terasa nyeri sekaligus mual
Namja manis itu segera bangkit dan berlari ke kamar mandinya
Dan untuk yang sekian kalinya, Felix kembali memuntahkan isi perutnya karena mual nya tersebut. Sudah hampir seharian Felix terus seperti ini hingga membuat tubuhnya lemah tak bertenaga
Oleh karena itulah dia jadi lambat menyelesaikan semua pekerjaannya hingga akhirnya membuat dirinya terpaksa untuk lembur
Setelah selesai memuntahkan semua isi perutnya, Felix pun segera membersihkan mulutnya dan membasuh wajahnya yang tampak kelelahan itu
"Hah~" Felix memandangi pantulan dirinya dicermin, wajahnya terlihat sedikit mengembang dan pucat. Namja manis itu menghela nafas panjang
Kemudian ia membuka satu persatu kancing kemeja nya dan cukup tertegun melihat perutnya sendiri
Memang belum terlihat, tapi Felix benar-benar bisa merasakan ada kehidupan lain didalam perutnya itu.
"Aku tidak bisa terus diam seperti ini dan tidak melakukan apapun. Cepat atau lambat dia akan mulai terlihat." Gumam Felix
Tepat setelah itu, ponsel disaku Felix berdering. Namja itu segera merogoh saku nya dan melihat siapa yg menelfon
"Chenle? Kenapa dia menelfon di jam segini?" Gumam Felix bingung
Takut ada yang penting, Felix pun akhirnya menjawab panggilan itu
"Lix?"
"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Felix heran, ia berjalan kembali menuju kamarnya
"Aku coba menghubungimu sejak tadi, tapi tidak bisa. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Penting"
"Baiklah. Katakan"
"Lenny sudah mengetahui tentang kehamilanmu. Begitupun kedua orang tuaku"
Felix yang tadinya hendak duduk, seketika terdiam beku. Namja itu mendelik tak percaya
"Apa?! Bagaimana bisa?"
"Orang tua ku tanpa sengaja mendengar pembicaraan antata aku dan Jake tadi sore, dan mereka sangat terkejut"
"Lalu Lenny?"
"Dia juga tidak sengaja mendengar perbincangan dari para ayahnya"
Felix menghela nafas kasar
"Lix, orang tua ku cepat atau lambat pasti akan mempertanyakan hal ini pada ayahmu. Hari ini aku berhasil menahan mereka karena memikirkan keadaanmu. Tapi aku tidak bisa menahan mereka terlalu lama, Lix. Mereka juga pasti sangat mengkhawatirkan mu" ucap Chenle cemas
"Huft~" Felix kembali menghela nafas kasar. Ia memijit pelipis nya frustasi
"Sekarang bagaimana?"
"Kau harus segera membicarakan ini dengan ketujuh ayahnya Lenny. Baru setelah itu kau beritau kedua istri mu"
Felix terdiam. Ia tampak ragu menerima saran dari Chenle barusan.
"Lix, ini sangat penting. Masalah ini bukan sekedar tentang dirimu, tapi bayi didalam kandungan mu juga. Pikirkan tentang dia juga, Lix"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐈𝐓𝐓𝐄𝐍 𝟐 ➣𝗢𝗡𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚✎
Fanfiction⚠︎𝗙𝗘𝗟𝗜𝗫 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠⚠︎ "Aku sangat merindukan papaku" - Lenny "Kau bisa anggap aku sebagai papamu kalau kau mau" - (?) "Felix?" - Skz member WARNING!! BXB AREA! VOTE SESUDAH MEMBACA DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARYA ORANG! Edit by; alviana dnf Ran...
