73.

153 36 2
                                        

Keesokan harinya,

"Hiks..."

Felix melirik ke samping, Lenny masih saja menangis sedari tadi. Pagi ini Lenny bangun sedikit terlambat dan itu membuatnya harus tertinggal oleh bus jemputan nya tadi pagi

Felix sudah bilang dia yang akan menghantarkannya, tapi gadis itu masih saja terus menangis bahkan hingga mereka berada didalam mobil sekarang

Felix menghantarkannya dengan menggunakan mobil milik Hyunjin, bersyukur suaminya itu mengijinkan nya itupun dengan sedikit paksaan dari Felix.

"Sudah princess, berhentilah menangis. Bukankah papa sudah menghantarkanmu hm?" Ucap Felix lembut

"Hiks, ini pertama kalinya aku bangun terlambat... Hiks aku masih kurang disiplin pah..." Isak Lenny

Felix tersenyum lembut, ia kemudian menghentikan mobilnya karena mereka sudah sampai disekolah milik Lenny. Felix kemudian membuka sabuk pengamannya dan menangkup kedua pipi putrinya itu

"Look..."

Lenny mengangkat wajahnya, air mata masih mengalir membasahi pipi cantiknya.

"Manusia itu tidak ada yang sempurna, sayang. Kita tidak bisa melakukan semuanya dengan sempurna meskipun keinginan untuk berhasil setiap hari itu selalu ada. Jika hari ini tidak berhasil, bukan berarti kita akan gagal terus kedepannya." Ujar Felix sembari mengusap air mata di pipi Lenny dengan lembut

Lenny terdiam, tangis nya mulai berhenti. Tapi tatapannya masih sendu

"Lihat, kamu masih belum terlambat kan? Papa sudah menghantarkanmu jadi berhentilah menangis hm?"

Lenny akhirnya menganggukkan kepalanya, ia berusaha tersenyum

"Yasudah, masuklah" ucap Felix sembari tersenyum

Lenny mengangguk lagi dan segera melepaskan sabuk pengamannya. Gadis kecil itu kemudian keluar dari mobil diikuti Felix setelah itu

Felix mengawasi didepan mobil ketika Lenny mulai melangkah memasuki sekolah sembari menenteng tas bekalnya.

Tapi, baru beberapa langkah gadis itu tiba-tiba berbalik dan melompat kepelukan Felix.

Felix terkekeh sejenak dan berlutut untuk mensejajarkan tinggi merek

"Terimakasih, pah" ucap Lenny dengan senyum haru

Mendengar itu Felix pun terenyuh, senyumannya berubah teduh

"Sama-sama, sayang" jawab Felix sambil menyubit pelan pipi Lenny

Lenny kemudian mencium pipi Felix singkat sebelum akhirnya berlari memasuki sekolah sembari melambaikan tangannya.

Felix membalas lambaian tangan putrinya dengan senyuman cerahnya.

Sebenarnya sedikit sedih melihat Lenny yang begitu keras terhadap dirinya sendiri sementara usianya pun masih sangat muda. Harusnya anak seusianya itu bisa lebih aktif lagi dan fokus memikirkan bagaimana menyenangkan diri mereka bersama teman-teman seusianya

Tapi bagi Lenny hal itu sama sekali tidak penting kecuali belajar dan mendidik dirinya agar lebih disiplin lagi.

Setelah memastikan putrinya masuk kedalam sekolah, Felix pun kembali masuk ke mobilnya dan bergegas pulang ke rumahnya.

Sementara itu, Lenny yang sedang berjalan menuju kelasnya tiba-tiba saja dihampiri oleh teman perempuannya yang seperti nya satu kelas dengannya

"Pagi Lenny!" Sapa gadis itu

"Pagi" balas Lenny seadanya

"Yang tadi itu siapa?" Tanya gadis itu

Felix mengernyit kan alisnya "Yang mana?"

𝐊𝐈𝐓𝐓𝐄𝐍 𝟐 ➣𝗢𝗡𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚✎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang