35.

622 83 9
                                        

"Huh?" Lenny mengalihkan pandangannya dari segelas teh yang sedang ia minum saat ini, pandangannya menatap lekat ke arah Haerin

"Benarkah?" Lenny mencoba memastikan

Haerin mengangguk tersenyum "Iya sayang. Lixie tidak akan masuk kuliah untuk beberapa hari ini sampai kondisinya mulai membaik"

"Memangnya Lixie ku sedang sakit apa? Kenapa dia tidak mengatakan apapun padaku?" Tanya Lenny khawatir

"Mungkin dia tidak ingin membuat mu merasa khawatir, sayang." Jawab Haerin

"Jangan khawatir, princess. Lixie akan segera membaik kok. Kita hanya perlu biarkan dia beristirahat dan menenangkan pikirannya dulu" ujar Hyein sambil menepuk lembut pucuk kepala Lenny

Lenny masih belum mengerti semua ini. Dia bingung, tapi disisi lain ia pun tak ingin memaksa kedua istri Felix menjelaskannya secara detail padanya, ia takut itu akan membuat kedua wanita cantik ini merasa tidak nyaman. Dan ia tidak mau mereka berpikiran bahwa dirinya adalah anak yang tidak memiliki sopan santun

Akhirnya, setelah beberapa menit obrolan mereka, Lenny pun berpamitan pada Haerin dan Hyein untuk kembali ke rumahnya karena hari semakain gelap

Awalnya Haerin ingin menghantarkannya, tapi Lenny menolak karena ia tak mau membuat para ayahnya curiga terhadap dirinya yang pergi kemana sepulang sekolah tadi dan bahkan sampai tau jika dia telah bolos les biola nya juga sore ini

"Kak? Apa benar Felix oppa sedang sakit?" Hyein bertanya setelah melihat Lenny pergi meninggalkan pekarangan rumah mereka

Haerin menghela nafas panjang dan menatap Hyein sekilas

"Aku juga tidak yakin. Tapi Felix oppa mengatakan nya seperti itu lewat pesan yang dia kirimkan tadi pagi. Dia bilang akan menginap dirumah temannya dulu sampai kondisinya membaik dan pikirannya tenang kembali. Yah kurasa Felix oppa memiliki banyak beban dipikiran nya, terutama mengenai tugas-tugas perusahaan yang ayah berikan padanya" ujar Haerin

Hyein mengangguk mengerti, ia juga sebenarnya merasakan semua tekanan itu bahkan ketika Felix mulai gelisah harus memilih antara tugas perusahaan atau tugas kuliahnya.

-🦀-

Sementara itu disisi lain,

Felix yang sedang rebahan dikasur Chenle tiba-tiba saja dikejutkan dengan kedatangan dari sang pemilik kamar yang menyapanya dengan suara nyaringnya

"Oh yo!" Chenle menjatuhkan tas nya begitu saja dan berjalan menghampiri temannya yang sedang rebahan sambil memainkan iPad miliknya

Felix memutar bola matanya malas dan melanjutkan aktivitas bermain game nya

"Yaa! Benarkah yang ku dengar ini? Kau akan menginap disini?" Tanya Chenle sambil duduk disamping Felix

Felix mengangguk acuh

"Ada apa? Apa paman Lee membuatmu stres lagi? Apa kalian bertengkar?" Tanya Chenle cemas

Felix menghela nafas panjang, "Hanya beberapa tekanan di perusahaan." Felix diam sejenak, ia menarik nafas dalam "Dalam meeting tadi, dia mengatakan pada klien nya kalau aku akan segera menggantikan posisi nya tidak lama lagi. Dia memberiku waktu sampai akhir bulan ini untuk memulai menjalankan perusahaan nya. Tepatnya setelah tahun baru"

"Hah?!" Chenle kaget "Tapi kau masih harus melanjutkan kuliah mu kan?"

"Dia bilang aku bisa menangani keduanya meski sedang menjalankan perusahaan sekalipun"

"Itu keterlaluan. Bukankah perjanjian awalnya tidak seperti itu?" Chenle mendadak kesal

Tentu saja. Saat Felix masih di Swiss, ayahnya mengatakan kalau Felix hanya akan meneruskan kuliahnya sampai selesai baru setelah itu menggantikan posisinya di perusahaan

𝐊𝐈𝐓𝐓𝐄𝐍 𝟐 ➣𝗢𝗡𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚✎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang