66.

374 60 12
                                        

Felix membuka kelopak matanya, rasa nyeri langsung menyerang kepalanya. Matanya berkedip beberapa kali dengan ringisan kecil keluar dari mulutnya

Namja manis itu melihat ke sekelilingnya, ruangan yang asing. Ini rumah sakit.

Felix mencoba bangkit. Menoleh ke sekelilingnya sekali lagi dan ia tak mendapati seorang pun ada disana

Tapi tepat disaat yang bersamaan, tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka. Seseorang muncul, dia dokter dengan ketujuh suaminya yang mengekor dibelakang

Melihat Felix yang sudah siuman, Han jadi yang pertama berlari menghampiri suaminya itu

"Baby? Bagaimana perasaan mu? Kapan kamu sadar?" Tanyanya khawatir

"Apa yang terjadi?" Tanya Felix, suaranya serak dan parau

"Kamu... Pingsan" jawab Han pelan

Felix mengernyit, mencoba mengingatkan nya. Tapi yang bisa ia ingat hanya pertengkaran nya dengan ketujuh suaminya karena keinginannya untuk pergi dari rumah. Setelah itu ia tidak ingat apapun lagi selain rasa sakit yang menyerangnya sebelum semuanya menjadi gelap

"Tuan, seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Kondisi pasangan anda sangat tidak stabil untuk saat ini. Dan ini peringatan terakhir, tolong jangan buat istri anda terlalu stres atau sedih, karena itu akan mempengaruhi keselamatan calon bayi didalam kandungannya. Fatalnya adalah, istri anda bisa saja keguguran setelah ini. Karena kehamilan bagi seorang pria itu sangat langka, spesial tapi juga penuh resiko." Ucap sang dokter sambil menatap Han

Han balik melirik para membernya, terutama Yang Jeongin. Si suami pertama

Sementara itu, Felix yang mendengar penjelasan dokter barusan menjadi semakin khawatir. Ia memang sudah tau bahwa kondisinya memang lemah akhir-akhir ini, apalagi hampir setiap kali energi nya di serap habis oleh calon bayinya didalam sana. Felix sudah berusaha untuk menghapus semua tentang beban yang ada dipikirannya akhir-akhir ini, tapi ia tidak bisa.

Ia sudah terlanjur masuk terlalu dalam di kehidupan barunya ini. Ia terlanjur jatuh cinta.

Beban yang ia rasakan mengenai cinta yang tidak terbalaskan membuatnya merasa sangat bersalah karena berharap pada seseorang yang masih belum selesai dengan masalalu nya. Meski ia tau kalau itu hanyalah sekedar kenangan dari seseorang yang sudah tiada, tapi tetap saja ia merasa sangat sedih disini.

Pertama, ia sudah lancang muncul ke kehidupan para suaminya disaat mereka sedang berusaha mati-matian melupakan mendiang kekasih mereka.

Kedua, ia yang tidak ingin kehilangan Lenny. Baginya gadis itu sudah seperti bagian dari jiwanya yang hilang selama ini, Felix tidak bisa melihat cinta didalam dirinya sendiri hingga akhirnya Lenny ada dihidup nya

Dan yang terakhir, ia yang menyesal karena harus terlahir dengan wajah dari seseorang yang sudah meninggal di kehidupan sebelumnya. Hasilnya, ia yang menjadi serba salah disini

Begitu dokter selesai menjelaskan tentang kondisi terbaru Felix, ia pun pergi kembali melanjutkan pekerjaannya. Meninggalkan Felix dengan ketujuh suaminya yang kini sedang tertunduk segan menatapnya

Felix menarik nafas dalam dan menghembuskan nya berat. Ia hendak turun, tapi Han langsung menahannya

"Kamu masih lemah. Berbaring saja" ucap nya

"Aku mau ke toilet" jawab Felix

"Ah kalau begitu biar aku bantu" Han dengan sigap langsung membantu Felix turun

Felix tak menolak, ia membiarkan suami nya itu membantu nya hingga sampai di kamar mandi

Felix masuk ke toilet dengan Han yang menunggu di luar pintu. Begitu mendengar Felix sudah selesai ia langsung masuk dan membantu suaminya itu keluar

𝐊𝐈𝐓𝐓𝐄𝐍 𝟐 ➣𝗢𝗡𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚✎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang