Felix membuka kelopak matanya, rasa nyeri langsung menyerang kepalanya. Matanya berkedip beberapa kali dengan ringisan kecil keluar dari mulutnya
Namja manis itu melihat ke sekelilingnya, ruangan yang asing. Ini rumah sakit.
Felix mencoba bangkit. Menoleh ke sekelilingnya sekali lagi dan ia tak mendapati seorang pun ada disana
Tapi tepat disaat yang bersamaan, tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka. Seseorang muncul, dia dokter dengan ketujuh suaminya yang mengekor dibelakang
Melihat Felix yang sudah siuman, Han jadi yang pertama berlari menghampiri suaminya itu
"Baby? Bagaimana perasaan mu? Kapan kamu sadar?" Tanyanya khawatir
"Apa yang terjadi?" Tanya Felix, suaranya serak dan parau
"Kamu... Pingsan" jawab Han pelan
Felix mengernyit, mencoba mengingatkan nya. Tapi yang bisa ia ingat hanya pertengkaran nya dengan ketujuh suaminya karena keinginannya untuk pergi dari rumah. Setelah itu ia tidak ingat apapun lagi selain rasa sakit yang menyerangnya sebelum semuanya menjadi gelap
"Tuan, seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Kondisi pasangan anda sangat tidak stabil untuk saat ini. Dan ini peringatan terakhir, tolong jangan buat istri anda terlalu stres atau sedih, karena itu akan mempengaruhi keselamatan calon bayi didalam kandungannya. Fatalnya adalah, istri anda bisa saja keguguran setelah ini. Karena kehamilan bagi seorang pria itu sangat langka, spesial tapi juga penuh resiko." Ucap sang dokter sambil menatap Han
Han balik melirik para membernya, terutama Yang Jeongin. Si suami pertama
Sementara itu, Felix yang mendengar penjelasan dokter barusan menjadi semakin khawatir. Ia memang sudah tau bahwa kondisinya memang lemah akhir-akhir ini, apalagi hampir setiap kali energi nya di serap habis oleh calon bayinya didalam sana. Felix sudah berusaha untuk menghapus semua tentang beban yang ada dipikirannya akhir-akhir ini, tapi ia tidak bisa.
Ia sudah terlanjur masuk terlalu dalam di kehidupan barunya ini. Ia terlanjur jatuh cinta.
Beban yang ia rasakan mengenai cinta yang tidak terbalaskan membuatnya merasa sangat bersalah karena berharap pada seseorang yang masih belum selesai dengan masalalu nya. Meski ia tau kalau itu hanyalah sekedar kenangan dari seseorang yang sudah tiada, tapi tetap saja ia merasa sangat sedih disini.
Pertama, ia sudah lancang muncul ke kehidupan para suaminya disaat mereka sedang berusaha mati-matian melupakan mendiang kekasih mereka.
Kedua, ia yang tidak ingin kehilangan Lenny. Baginya gadis itu sudah seperti bagian dari jiwanya yang hilang selama ini, Felix tidak bisa melihat cinta didalam dirinya sendiri hingga akhirnya Lenny ada dihidup nya
Dan yang terakhir, ia yang menyesal karena harus terlahir dengan wajah dari seseorang yang sudah meninggal di kehidupan sebelumnya. Hasilnya, ia yang menjadi serba salah disini
Begitu dokter selesai menjelaskan tentang kondisi terbaru Felix, ia pun pergi kembali melanjutkan pekerjaannya. Meninggalkan Felix dengan ketujuh suaminya yang kini sedang tertunduk segan menatapnya
Felix menarik nafas dalam dan menghembuskan nya berat. Ia hendak turun, tapi Han langsung menahannya
"Kamu masih lemah. Berbaring saja" ucap nya
"Aku mau ke toilet" jawab Felix
"Ah kalau begitu biar aku bantu" Han dengan sigap langsung membantu Felix turun
Felix tak menolak, ia membiarkan suami nya itu membantu nya hingga sampai di kamar mandi
Felix masuk ke toilet dengan Han yang menunggu di luar pintu. Begitu mendengar Felix sudah selesai ia langsung masuk dan membantu suaminya itu keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐈𝐓𝐓𝐄𝐍 𝟐 ➣𝗢𝗡𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚✎
Fanfiction⚠︎𝗙𝗘𝗟𝗜𝗫 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠⚠︎ "Aku sangat merindukan papaku" - Lenny "Kau bisa anggap aku sebagai papamu kalau kau mau" - (?) "Felix?" - Skz member WARNING!! BXB AREA! VOTE SESUDAH MEMBACA DAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARYA ORANG! Edit by; alviana dnf Ran...
