Chapter [3]

121K 9.7K 241
                                    


==HandsomeBoy==

Poppy mengatur nafasnya. Dia merundukan kepalanya dalam-dalam dengan jari jemari yang teremas akibat ketakutan. Dia cemas sekali saat ini karena tau bahwa pemilik restoran tempatnya bekerja adalah milik keluarga Arjuna. Dia tau setelah Risna bercerita kepadanya.

Poppy tidak berani menatap Arjuna yang tengah berjalan di depannya. Dia hanya merunduk dengan mata terpejam sekilas karena dia takut kalau Arjuna akan membocorkan pekejaannya ini. Apalagi ia baru akan masuk kelas unggulan.

"Ehm," deheman sangat pelan itu membuat Poppy membasahi kerongkongannya yang terasa kering kerontang. Poppy melihat ada sepatu berjenis converse yang berwarna biru navy di bawah saat dia menatap lantai. Dia semakin meremas jarinya dengan perasaan takut dan juga gundah.

"Ada apa pak? Apa ada yang salah dengan restorannya?" ucap Kela--orang kepercayaan Papanya yang mengurus restoran cabang di dekat rumahnya ini.

Arjuna menggeleng, "tidak." ucapnya tenang, "Hanya memastikan bahwa pelayan di sini tidak bekerja dengan rambut yang acak-acakan." ucapnya tajam berhasil membuat Poppy mati kutu dengan ketakutan.

Kela memperhatikan arah pandang Arjuna dan menemukan Poppy yang sedang merundukan kepalanya. Arjuna tau itu Poppy tetapi dia diam dengan pikiran yang tidak bisa di tebaknya.

Meskipun, Arjuna jauh lebih muda dari Kela, tetapi dia salut karena Arjuna sangat profesional dan sangat gampang untuk di ajak kerja sama di dalam bidang ini, "baik, pak. Nanti saya akan memberi tahu seluruh pelayan di restoran ini agar terlihat rapi." ucapnya sopan.

"Good." gumamnya kecil tetapi semua pelayan dan koki mampu mendengar nada dinginnya. Termasuk Poppy yang menjadi.bahan sindirannya tadi.

Setelah Arjuna melenggang pergi masuk ke dalam ruangan bersama Buk Kela, dia menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan sambil mengikat rambutnya dengan ikat satu dan tentunya juga rapi.

***

Pagi ini semilir angin seperti menyambut kehadiran Poppy. Poppy datang dengan buku di tangannya, tak lupa tas yang ia gendong di punggung dan dengan wajah yang berseri-seri. Dia sudah bertekad untuk belajar lebih giat lagi dan keputusan itu sudah final ia mantapkan di hatinya.

"Poppy!" Poppy menoleh saat namanya di panggil seseorang.

"Kenapa, Jo?" tanya Poppy kepada Jono yang menghampirinya.

Jono menghela nafas pendek, "Entar istirahatnya Jono ngajak Poppy ke kantin bareng ya?" ucapnya sambil menatap Poppy.

"Tapi traktir ya," ucap Poppy membuat Jono mengerucutkan bibirnya. "Please," ucap Poppy dengan menampilkan tampang puppy eyes andalannya kepada Jono. Poppy tau kalau Jono akan luluh terhadapnya kalau Poppy memasang wajah melelas seperti yang sedang ia lakukan saat ini.

Jono mengangguk, "iya aja dah," ucap Jono membuat Poppy memeluknya singkat.

"Jono baik deh, Poppy masuk kelas dulu ya," ucap Poppy yang membuat Jono tersenyum dan mengangguk. Poppy menuju ke kelasnya dan meninggalkan Jono yang berdiri menatapnya dari jauh.

"Eh, Poppy!" teriakan itu membuat Poppy menoleh ke sebelah kirinya. Dia mendapati keempat cowok yang paling populer dan tenar di sekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Iro, Ricky, Lion, dan Arjuna.

"Bawain tas gue dong," perintah Ricky, "nih." ucapnya lagi sambil memberikan tasnya kepada Poppy. Lion dan Arjuna menatapnya tajam sementara Iro tersenyum miring.

"Tas gue juga dong," ucap Iro lalu memberikan Poppy tasnya. Poppy hanya diam dan mengambil tas Ricky dan Iro. Dia memperhatikan Arjuna yang menatapnya tajam dan dingin. Lebih dingin daripada kemarin saat mereka bertemu di restoran.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang