Chapter [4]

103K 9K 239
                                    

==HandsomeBoy==

Poppy menghembuskan nafas pelan seraya mengaduk-aduk minuman es jeruknya di atas meja kantin dengan malas, sementara Jono hanya diam memandangnya. Tidak biasanya Poppy seperti ini, bahkan Jono sudah ngoceh beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Hanya gumaman saja yang keluar dari Poppy.

"Aha!!" ucapan kencang itu membuat Jono terkejut. Sementara Poppy meringis atas kesalahannya dan meminta maaf kepada siswa-siswi yang duduk di kantin sambil menatap ke arah meja Poppy dengan tatapan bingung dan merendahkan.

"Kamu bikin jantungan tau gak." ucap Jono sambil mengelus dadanya.

Poppy nyengir, "ya, maap. Lagian aku udah tau solusinya nih." ucapan Poppy membuat Jono mengernyitkan dahinya.

"Solusi apaan?" ucapnya bingung.

"Solusi buat masalah Arjuna cs," ucap Poppy nyengir sementara Jono sudah mati kutu di tatap tajam dan dingn oleh Arjuna dari belakang Poppy.

"Siapa tadi yang kamu bilang Arjuna cs?" suara teramat dingin itu menusuk pendengaran Poppy. Poppy bahkan merinding mendengarnya.

Dengan gerakan slowmotion, Poppy menoleh dan memperhatikan Arjuna yang menatapnya tajam. Banyak bisik-bisik antara mereka berdua karena hari ini tiba-tiba saja Arjuna berbicara kepada seorang siswi di sekolah. Selama ini Arjuna tidak pernah begitu dengan yang namanya kaum hawa dan kali ini sangat tumben sekali Arjuna mau berbicara dengan seorang perempuan di sekolah Heberd.

"Emm... " ucap Poppy salah tingkah karena Arjuna memperhatikannya lekat-lekat meski dengan keadaan berdiri dan dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana, "E... itu, ya... itu deh." ucap Poppy tanpa berani menatap Arjuna. Jono hanya diam memperhatikan Arjuna dan Poppy. Dia tidak tau harus membantu Poppy dengan cara apa.

"Hm," ucap Arjuna bergumam kecil dengan wajah datarnya, "ikut denganku sekarang." perintah Arjuna membuat Poppy menatapnya dengan detak jantung yang berpacu sangat cepat. Dia bahkan membelalakan matanya karena tidak percaya bahwa Arjuna mengajaknya.

"Ke-kemana?" tanyanya.

"Jangan banyak tanya. Ikut saja." ucap Arjuna dingin dengan suara memberat itu membuat Poppy refleks menganggukan kepalanya. Dia menoleh ke Jono yang memperhatikan mereka berdua dengan terbingung-bingung, seakan mengerti dengan tatapan Poppy yang meminta maaf, Jono menganggukan kepalanya.

Poppy menoleh ke Arjuna yang sudah melenggang pergi dari kantin. Poppy mencibir pelan dan berjalan di belakangnya. Jantungnya berpacu cepat seperti sedang lari marathon. Poppy tidak tau mengapa, yang jelas untuk saat ini dia lebih memilih diam daripada berbicara atau bertanya pertama kali kepada Arjuna.

Poppy merasa situasinya tidak aman. Dia takut kalau bertanya duluan, dia akan di diam 'kan oleh Arjuna. Jangankan dia, teman-teman Arjuna saja Poppy tau bahwa Arjuna tidak terlalu untuk menggobrol bareng dengan mereka. Paling-paling hanya masalah penting ataupun perdebatan kecil diantaranya yang mau Arjuna bincangkan. Darimana Poppy tau? Poppy tau semuanya dari Adilla--sahabat barunya di kelas unggulan.

Arjuna dengan gaya sangat cool-nya membuka pintu ruang basket dan terlihatlah ketiga teman Arjuna yang sedang berbicara. Entah membicarakan apa, Poppy tidak tau. Yang jelas, mereka bertiga sedang berbicara dengan raut wajah serius.

Iro menyenggol Ricky yang sedang berbicara supaya menghentikan perkataanya, "eh, ada lo Jun." ucapnya, "nah, ini dia Poppy." ucap Ricky nyengir lebar.

Sementara Liin memutar bola matanya bosan melihat Ricky dan Iro yang menatap Poppy dengan tatapan berbeda. Siapa juga yang tidak suka dengan Poppy? Selain baik, Poppy juga kategori cewek tercantik tetapi tidak terlalu nampak karena Poppy tidak berasal dari kalangan berada sehingga menjadi pandangan sebelah mata saja di Heberd.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang