Chapter [6]

114K 8.6K 399
                                    


==HandsomeBoy==

"Hadiah tak selalu terbungkus dengan indah. Kadang Tuhan membungkusnya dengan masalah, tapi di dalam masalah tetap ada berkah yang tersimpan."

***

Poppi menyusuri tiap-tiap jalan yang ada di sekolahnya. Sesaat ia terhenti di tengah sambil mengedarkan pandangannya. Poppy dapat merasakan matahari pagi yang menyapanya dengan kehangatan dan angin semilir yang menyejukkan kulitnya.

"Hai," Poppy tersentak saat ada yang merangkulnya dari samping. Dengan gaya cool dan sok kerennya, Iro mengedip-ngedipkan sebelah matanya ke arah Poppy yang menatapnya bingung.

Dari tempatnya berdiri, Poppy dapat melihat Lion, Arjuna, dan Ricky yang menatap Iro tajam. Terutama Lion. Arjuna menatapnya dengan wajah datar yang membuat Poppy gugup menatapnya. Hanya di tatap saja dampaknya sudah sangat besar bagi Poppy.

"Oke, jangan sekarang." batin Poppy menenangkan jantungnya yang berdegup sangat kencang di dalam dirinya.

"Ro, lo lepasin tangan lo dari pundak Poppy. Kesian dia, begok!" ucap Ricky dengan tajam. Iro mencibir kesal ke arah Ricky dan melepaskan rangkulan tangannya dari pundak Poppy. Poppy tersenyum canggung menatap keempat pemuda di hadapannya--lebih tepatnya kepada Arjuna, karena Arjuna menatapnya dalam dan tidak bisa di artikan.

"Lo mau kemana?" ucap Lion.

Iro memutar bola matanya bosan, "Ya kelas lah, ya kali ke sekolah buat berenang." cibir Iro membuat Lion melotot lambat ke arahnya.

"Eh, em... iya ke kelas." ucap Poppy sedikit merundukan kepalanya untuk menghalau tatapan Arjuna dengan wajah datarnya.

"Kalau gitu sama aku aja ya!" ucap Ricky antusias sambil menarik tangan Poppy yang membuat sang empunya melotot.

"Enak aja, gue duluan. Jangan ngambil start lo!" ucap Lion menarik tangan sebelah Poppy. Sementara Iro terbengong-bengong melihatnya karena bingung harus menarik yang mana.

"No, no, no! Gue, duluan!" ucap Iro menyerebet Poppy dengan tangannya--tepat di mana Lion menarik tangan Poppy.

"Aduh, jangan kaya gini dong. Aku jadi pusing." keluh Poppy di tarik-tarik.

Ketiga pemuda itu saling melotot satu sama lain dengan pandangan jahil, sesekali melirik Arjuna yang diam seperti patung di samping mereka yang hanya menonton acara tarik-tarikan di depannya.

Arjuna menghela nafas pendek dan menarik tangan Poppy ke arahnya. Digenggamnya erat tangan Poppy yang membuat Poppy kaget setengah mati.

"Dia sama gue," ucapan berat itu membuat Poppy menatapnya tak percaya sekaligus terpana melihat Arjuna yang begitu tampannya dari dekat sambil mengulum senyum--malu.

"Yah, apes tenang aku." ucap Iro dengan wajah muram.

"Lo curang," ucap Lion.

"Iya, Jun. Padahal baru aja gue mau ajak bareng ke kelas Poppy-nya."

Arjuna tidak mendengar protesan-protesan dari temannya dan melirik Poppy sekilas, "Ayo," ucap Arjuna lalu pergi membawa Poppy yang berjalan kaku di sebelahnya.

Setelah mereka berdua pergi--Iro, Lion, dan Ricky saling tatap dan senyum terkembang di wajahnya.

"Berhasil, berhasil, berhasil. Hore!!" ucap Iro bersorak senang yang membuat Lion terkekeh bosan dan jengkel.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang