Chapter [19]

88.5K 8.3K 563
                                    

==HandsomeBoy==

Arjuna terdiam sendiri. Seharusnya dia bisa konsen karena akan ada pertandingan yang akan di mulai dua hari lagi. Pertandingan karate antara Heberd school dan Kerilos school tapi pikirannya jauh melayang ke Poppy.

Seketika dia ingat perkataan-perkataan Lion yang masih terngiang di kepalanya. Kemarin Lion berkata dengan sungguh-sungguh.

Arjuna sekarang berada di ruang latihan khusus karate. Memang ramai anak-anak yang juga ikut ekstrakurikuler ini tetapi dia merasa sendiri di ruangan ini. Entahlah, Arjuna tidak tau mengapa begitu.

"Jun." Arjuna menoleh saat ada yang memanggilnya. Ternyata itu Iro dan Ricky yang berjalan ke arahnya, "Jun, lo udah bikin pr bahasa belum? Gue nyontek ya?" ucap Iro lagi.

"Jun, lo kan baik hati. Ganteng tapi masih gantengan gue, boleh ya?" ucap Ricky. Arjuna hanya mengangguk samar menatapnya.

Iro dan Ricky saling toleh melihat Arjuna yang tidak seperti biasanya, "Kenapa lo Jun?" tanya Iro, "Gak kaya biasanya."

"Gak pa-pa, gue Cuman lagi mikirin seseorang."

Senyum Iro dan Ricky merekah. Mereka tau kemana arah pembicaraan ini. Kemana lagi kalau bukan Poppy?

"Gue tau lo mikirin siapa." ucap Ricky.

"Gue juga tau." ujar Iro.

Arjuna menatap mereka berdua, "Ro, lo bikin taruhan sama Lion hadiahnya mobil?" ucapan Arjuna membuat Iro dan Ricky mendadak diam, "Jawab gue." ucapnya masih tenang. Arjuna duduk di bawah sementara Ricky dan Iro berdiri di hadapannya.

"Iya tapi kita udah lupain kok. Taruhannya sih kalau lo suka sama Poppy itu artinya mobil kesayangan Lion buat gue. Trus kalau lo gak suka sama Poppy mobil kesayangan gue buat Lion." ucap Iro sedikit takut menatap Arjuna yang bangkit dari duduknya. Ditatapnya Iro dengan tajam.

"Gak seharusnya lo ngelakuin taruhan kaya gitu. Apa lo pikir gue sama Poppy mainan?" Arjuna berucap dengan nada intonasi yang tenang namun mampu membuat Iro dan Ricky diam.

"Tapi itu sebelum gue kenal Poppy, gue gak ada maksud apa-apa. Serius deh. Poppy jadi pembantu kita selama sebulan buat gue tau sifatnya dia kaya gimana. Oke gue emang brengsek, tapi Lion ... dia kemakan omongan sendiri." ucap Iro.

"Gue tau." ucap Arjuna membuat Iro dan Ricky terkejut.

"Lo tau? Jadi lo tau Lion suka sama Poppy?" tanya Ricky dibarengi anggukan oleh Iro. Arjuna bergumam menjawabnya.

"Kemarin Lion ngasi tau gue."

"Duh bahaya kalau kaya gini. Jangan sampe lo berdua berantem gara-gara cewek. Jangan sampe persahabatan kita rusak." ucap Ricky resah.

Arjuna mengangguk, "Itu yang gue takutin."

"Jangan bilang lo juga ... " ucap Iro menggantung menatap Arjuna.

Mata Arjuna berkerjap menatap lampu di atas kepalanya dengan mendongak.

"Iya, gue suka sama Poppy."

Iro dan Ricky terkejut dalam diam saling tatap tanpa sepatah kata pun yang terucap dari bibir mereka.

Mereka terdiam lama dengan pikiran sendiri tanpa tau ada seseorang yang tengah merekam percakapan mereka bertiga dari arah pintu ruang karate.

***

"Yaampun Poppy, kamu kok bisa pinter gini sih? Kamu makan apa hah? Buku?" ucap Adilla membuat Poppy tersenyum.

"Ya belajar lah." ucapnya tenang.

"Kamu sama ya kayak Juna. Sama-sama genius."

"Gak. Aku sama Juna beda. Dia lebih pinter dari aku. Dia yang genius."

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang