Chapter [9]

109K 8.9K 307
                                    


==HandsomeBoy==

"Cinta terdiri dari lima huruf yang memiliki berjuta rasa dan makna."

***

"Hai Poppy!" seruan itu membuat Poppy dan Jono terhenti dari langkahnya. Dilihatnya Ricky, Iro, dan Lion yang mendekati mereka yang sebenarnya ingin pulang cepat saat bel sudah di kumandangkan. Poppy juga melihat Arjuna yang nampak berjalan acuh di paling belakang.

"Poppy, ntar lo ikut kita-kita ya ke ulang tahunnya Nadin. Lo mau kan?" tanya Ricky membuat Poppy terdiam. Dia tau Nadin adalah teman sekelasnya, tetapi ia tidak dekat dengan Nadin. Poppy ingin menolak tetapi Iro menatapnya tajam.

"Inget perjanjian?" ucap Iro dengan senyum miringnya, "Lo tau 'kan tugas yang kita kasi di ruang osis belum lo selesaiin, jadi sebagai hukumannya lo arus ikut sama kita. Urusan gaun nanti biar gue yang atur." ucapnya dengan gampang yang membuat Poppy terdiam. Dia tidak bisa mengikuti acara tersebut karena ia tidak bisa meninggalkan Aga seorang diri di rumah.

"Aku gak bisa malam ini, lagipula aku juga gak pantes ikut ke sana. Dapet kartu undangannya aja aku enggak." ucap Poppy membuat Lion mengerutkan keningnya.

"Dateng-dateng aja, lagian ada kita-kita di sana. Tapi lo jadi pasangan gue ya ke sananya? Nanti lo ke salon dulu trus di make over di sana. Nah, baru dateng ke acara ulang tahun Nadin sama gue." ucap Lion dengan senyum manisnya membuat Poppy menggeleng lemah. Dia menatap Jono untuk meminta bantuan tetapi Jono hanya diam di sampingnya.

"Wah, gak bisa gitu dong yon! Gue sama Poppy ke sana. Iya 'kan? Lo mau 'kan ke sana sama gue?" ucap Iro sambil menatap Poppy.

"Apa-apaan sih lo berdua. Yang dateng ke sana sama Poppy itu gue. Lo berdua gak bisa dong kaya gitu." ucap Ricky menentangnya.

Poppy meringis kecil melihat perdebatan di hadapannya, "Aduh, gimana ya. Aku gak bisa ikut. Adikku sendirian di rumah." ucap Poppy membuat Iro, Ricky, dan Lion mengerutkan keningnya kecuali Arjuna yang nampak tenang dengan wajah datarnya. Dia sama sekali tidak merasa terusik dengan percakapan seru di depannya.

"Memangnya orang tuamu kemana? 'Kan bisa mereka yang jagain adikmu, ayolah, Kita happy-happy bareng di sana." ucapan Ricky membuat Poppy terdiam. Jono menatap Poppy yang terdiam lalu menghembuskan nafas pendek. Dia tau apa yang di rasakan Poppy saat ini.

"Mereka sudah meninggal." ujar Poppy dengan suara pelan membuat keempat lelaki di hadapannya terenyuh. Jono hanya memandang Poppy dengan sorot ibanya. Ia tau sejarah perjalanan hidup Poppy.

"Maaf gue gak maksud." ucap Ricky nampak merasa bersalah tetapi Poppy hanya tersenyum lembut mentapnya.

"Gak pa-pa." ucap Poppy dengan suara pelan.

"Tapi lo harus dateng. Lo harus nunjukin diri sebagai bagian dari kelas kita. Apa lo mau gak di anggep sama anak-anak di kelas?" ucap Iro membuat Poppy terdiam.

"Jangan dipaksa man! Poppy bener-bener tertekan. Biarin aja dia nentuin pilihannya sendiri." ucap Lion sambil menatap Poppy.

"Tapi bener juga Yon. Poppy harus biasa sama keadaan pergaulan kelas kita. Gimana pun dia udah masuk bagian anak-anak IPA1 yang berkelas seperti kita. Lo tau 'kan gimana bullying anak-anak di kelas?" tanya Ricky membuat Lion diam.

"Lo harus dateng Pop, meskipun lo gak diundang, setidaknya lo harus hadir dan lo harus paling memukau nantinya." ucap Lion pada akhirnya di barengi senyum miring oleh Iro dan Ricky.

"Tapi aku---" ucap Poppy terpotong saat Iro menggelengkan kepalanya.

"Lo harus dateng dan lo dateng sama Arjuna. Gimana?" ucap Iro membuat Poppy dan Arjuna saling toleh. Arjuna sebenarnya hanya menunggu teman-temannya agar pulang bersama karena tadi pagi ia dijemput kerumahnya oleh ketiga temannya.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang