Chapter [26]

63.8K 4.6K 174
                                    

=Handsome Boy=

"Jun."

Abel menatapnya dari arah depan. Cewek itu mengembuskan napas ketika Arjuna menatapnya. Ada sebuah rasa yang tidak bisa Arjuna jelaskan begitu memandang Abel. Rasanya seperti bersalah. Arjuna sendiri pun tahu kalau ia tidak membalas perasaan sahabatnya itu.

"Jun, kamu udah bilang sama Poppy?" tanyanya seakan melempar Arjuna ke dunia nyata. "Jun aku harap kamu bisa ngasi tau dia secepatnya."

Arjuna hanya diam, larut dengan pikirannya sendiri.

"Papa kamu bisa marah kalau tahu kamu pacaran sama dia."

Arjuna memejamkan matanya sekilas.

"Jun," Abel meraih sebelah tangan Arjuna dan menggenggamnya erat-erat membuat Arjuna menatapnya lalu berkedip dan menarik tangannya. Cowok berkaos pollo berwarna merah marun dengan celana pendek santai di atas lutut itu menggeleng.

"Enggak Bel. Aku gak bisa," katanya membuat pandangan Abel menjadi gelap mata begitu cowok itu meninggalkannya tanpa pamit.

***

Hari ini sudah kembali masuk sekolah. Para murid sudah memadati wilayah sekolah sejak setengah tujuh tadi hingga kini jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih lima. Poppy masih berjalan di lorong sekolah untuk menuju ke kelasnya. Cewek manis itu menyelipkan sejumput rambutnya ke belakang daun telinga dan mengamati di sekelilingnya.

Suara deheman membuat Poppy menoleh dan melihat Arjuna berjalan di sebelahnya, berusaha menyamakan langkah kaki mereka agar seirama.

"Tumben Jun," kata Poppy pada Arjuna yang hanya menatapnya. Cowok itu biasa dan selalu begitu padanya dan Poppy juga mengerti. "Biasanya kamu dateng lebih pagi."

"Hm, kenapa emangnya?"

"Gak pa-pa sih."

"Enakan mana. Jalan sama temen apa pacar?" tanya Arjuna membuat Poppy menoleh kaget padanya.

"Ha? Apa?"

Arjuna menggeleng dan merangkul cewek itu, memberi tahu pada semuanya bahwa cewek yang sekarang ada di sebelahnya itu miliknya. Tidak peduli apa yang orang lain katakan, toh mereka yang menjalaninya. Untuk sekadar dipandang pun Arjuna tidak mau. Sepasang matanya langsung mengarah pada orang-orang khususnya kaum cowok yang melewati mereka.

"Jun." Poppy mulai risi membuat Arjuna menoleh dan melihat cewek itu cemberut. Seakan mengerti, ia menarik dengan halus kembali tangannya yang merangkul bahu Poppy. Cowok itu membawa kedua tangannya pada hidung dan menekankan kedua ibu jarinya pada rahang dan mengusap wajahnya.

"Kamu nanti sore bisa?"

"Ngapain?"

"Jalan."

"Jalan? Sekarang kita lagi jalan."

Arjuna terkekeh dan mengacak puncak rambut Poppy gemas membuat Poppy mengambil jarak menjauh darinya sambil membenarkan rambutnya. "Apaan sih kan emang bener. Lagian ngomong setengah-setengah."

Arjuna menarik tangan Poppy, membawa cewek itu pada dekapannya membuat Poppy melotot.

"Jun, di sekolah," ucap Poppy sambil menyikut perut Arjuna membuat Arjuna teringat sedang berada di mana dia.

"Jadi kalau nggak di sekolah boleh?"

Pertanyaan Arjuna terdengar ambigu.

"Apaan sih," ujar Poppy sambil meneruskan jalan kakinya, mempercepat langkahnya membuat Arjuna yang berjalan di belakangnya tersenyum dan mengejarnya, menjaganya dari belakang.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang