Chapter [15]

84.6K 8.5K 595
                                    

Karena kalian cepet banget responnya, jadi aku mutusin buat updet skrg. Hehe. Makasi vote & komentar di part sblh ya;)

Happy reading~

==HandsomeBoy==

Dengan perasaan campur aduk dan berdebar Poppy melangkah. Dia mencari Arjuna, kata Wetan--teman sekelasnya, Arjuna latihan karate dan Poppy harus menghampirinya untuk meminta penjelasannya.

Oke ini berlebihan, mereka seperti orang berpacaran, tapi Poppy berhak minta penjelasan darinya.

Siapa tau 'kan Arjuna nantinya khilaf dan menyuruhnya untuk mengembalikan uangnya?

Jadi sebelum itu terjadi, Poppy akan mencegahnya. Bisa terkena penyakit jantungan muda dia kalau disuruh membayar uang sekolah yang harganya jutaan itu.

Tadi Poppy tidak bertemu siapapun, saat dia masuk kelas, kelasnya sudah sepi. Hanya ada Tio yang sengaja menggodanya dan Wetan yang masih mencari wifi di dalam kelas. Lama kelamaan Poppy mulai kenal dengan mereka, bahkan akrab.

"Ada Arjuna gak di dalem?" tanya Poppy sopan.

Cowok berbaju karate berwarna putih di hadapannya ini menaikan sebelah alisnya menatap Poppy. Tatapannya sangat merendahkan Poppy. Poppy meneguk ludahnya berkali-kali karena di tatap seperti maling.

"Ada di dalem," ucapnya sombong,"Lo yang sama mereka di kantin itu 'kan? Ah maksud gue kejadian di kantin tadi," ucapnya.

Poppy mengangguk pelan, paham akan maksud pembicaraan cowok di hadapannya, "Iya, kok tau?" ucapnya.

Cowok di hadapannya ini tersenyum sinis, "Satu sekolah juga tau kejadian tadi." ucapnya terkekeh sinis membuat Poppy terdiam.

Entah kenapa terlihat jelas bahasa tubuh cowok di hadapannya ini benar-benar tidak suka dengannya. Sebenarnya kenal saja tidak, tetapi Poppy sering melihatnya dulu melintas kelasnya yang berada di paling akhir. Maklum kelas anak-anak bawahan.

"Lo mau masuk ke dalem? Masuk aja, tapi jangan nyesel, di sana ada cowok semua. Ohya, lo pasti seneng ya di deket cowok-cowok gitu secara lo 'kan murahan." ucapnya membuat Poppy menatapnya dengan kening berkerut dalam.

"Maksudnya?" tanya Poppy tidak terima.

"Apa gue kurang keras ngomongnya?" ucapnya sinis.

"Kenapa kamu ngomong sembarangan kaya gitu?" tanya Poppy tidak terima. Emosinya naik ke ubun-ubun menghadapi cowok sinis di hadapannya.

"Gue tau tipe orang kaya lo, ngejar-ngejar Arjuna supaya lo dapet uangnya dan ngambil untung dari dia, iyakan?" ucapnya membuat Poppy mengepalkan kedua tangannya.

"Jangan sembarang!" ucap Poppy berseru.

"Basi tau gak omongan lo. Munafik tau gak si," ucap cowok menyebalkan di hadapannya ini tanpa minat.

Seenak jidat kali dia bilang Poppy cewek murahan yang hanya ingin harta Arjuna. Seumur-umur Poppy belum pernah di berlakukan seperti ini.

Poppy tersentak saat Arjuna menghadangnya. Arjuna menggunakan berbaju karate yang sama dan peluh bercucuran di wajah dan keningnya. Arjuna tepat berada di depannya sebagai tameng, "Jangan ganggu dia." ucap Arjuna dingin.

"Kenapa emangnya Jun? Lo ada hubungan special sama cewek miskin ini?" ucapnya sinis.

"Kalau iya kenapa?" tantang Arjuna cepat.

Sementara Poppy tambah berdebar di belakang tubuh Arjuna. Jantungnya hampir saja copot mendengar Arjuna berkata enteng seperti itu. Digenggamnya erat tangan Arjuna sementara Arjuna masih menatap cowok di hadapannya datar dan dingin.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang