Yang kangen #JunPy mana? Wkwk.
Yups, Happy reading~
==HandsomeBoy==
"Kok sendirian aja." suara itu mengejutkan Poppy yang tengah terduduk lesu di kelas. Pagi ini Poppy memikirkan kondisi Aga yang kurang baik. Ingin sekali ia tidak sekolah, tetapi sekali saja dia tidak sekolah maka beasiswanya akan terancam. Poppy benar-benar ada di dalam keadaan bimbang.
Tetapi untung ada Buk Ayun, wanita paruh baya pemilik kontrakan dimana ia tinggal yang dengan baik hatinya selalu membantu Poppy. Poppy bahkan sudah menganggap Buk Ayun sebagai ibu kandungnya karena hal-hal yang tidak Poppy tau dia selalu bertanya kepada wanita paruh baya itu. Saat ini Buk Ayunlah yang menjaga Poppy.
"Iya kan masih sepi." ucap Poppy seadanya. Memang benar keadaan kelas sepi. Lion menaruh tasnya dan menatap Poppy yang terlihat melamun lagi. Sejak tadi dia memperhatikan Poppy yang terus saja melamun dari luar kelas.
"Hm, gue kayaknya harus duluan ya Pop, ada hal penting tentang Osis." ucap Lion. Poppy tensenyum dan menganggukan kepalanya.
Dia tau Lion sangat sibuk dengan organisasi itu karena Lion lah sang ketua Osis disekolahnya. Walaupun Lion terlihat bangor, tetapi dia sebelas dua belas dengan Arjuna, dia memiliki kharisma yang kuat dan tegas sebagai pemimpin, tetapi tetap saja Arjuna lebih unggul darinya. Setelah Lion pergi Poppy kembali merenung dengan sebelah tangan bertopang dagu.
Merasa jenuh, Poppy keluar kelas. Dia berjalan menyusuri sekolah dan kakinya terhenti tepat di depan ruang perpustakaan. Poppy masuk dan terasa matanya langsung sejuk melihat banyak buku, bukannya apa-apa hanya saja dia sudah di pupuk agar gemar membaca dan suka membaca buku sejak kecil.
Poppy mendekati rak buku dan hendak mengambil buku, tetapi pergerakannya tertahan saat melihat seorang pemuda yang tengah menatapnya.
"Loh Arjuna, ngapain disini?" tanya Poppy. Sejurus kemudian dia meringis karena pertanyaanya yang sangat bodoh. Ya ngapain lagi ke perpustakaan kalau tidak untuk membaca buku, tetapi aneh juga kalau pagi-pagi di sini. Emang dirinya gak aneh pagi-pagi masih disini?
"Baca buku." jawab Arjuna enteng sambil membuka buku yang ia bawa.
"Iya juga sih," ucap Poppy merasa lucu dengan dirinya sendiri yang begitu terlihat salah tingkah di depan Arjuna. Padahal Arjuna hanya diam tanpa mau menatapnya di arah depan, oh ralat... di depan terhalang rak buku yang menjulang tinggi. Wajah Arjuna hanya bisa terlihat di sela-sela buku rak itu.
"Kalau kamu?" tanya Arjuna, "Kenapa disini?" tanyanya membuat jantung Poppy hampir lepas dari tempatnya.
"Oh... em... ya sama baca buku." ucapnya mengambil buku asal dan memperlihatkannya ke Arjuna. Arjuna nampak terlihat mengangguk lalu mereka kembali terdiam dengan bacaan masing-masing.
Arjuna menatap Poppy. Dahinya mengkerut dalam. Dia menaruh buku yang ia baca sejak tadi di tempatnya kembali dan berjalan ke arah Poppy yang sama sekali tidak tau bahwa Arjuna menghampirinya, karena saking asik memperhatikan bacaanya--sebenarnya dia grogi minta ampun.
"Kebalik, bacanya kaya gini." Arjuna membalikan buku yang di pegang Poppy agar tidak terbalik. Wajah Poppy memerah malu karenanya.
"Oh iya kebalik," ucap Poppy menetralkan suara dan debaran jantungnya padahal dia gugup maksimal di depan Arjuna.
"Perhatikan makanya." ucap Arjuna dengan wajah datar, suaranya setenang air membuat Poppy mengangguk patuh. Bau parfume segar khas Arjuna menusuk indra penciumannya. Arjuna berdiri di hadapannya masih menggunakan jaket parasut berwarna hitam legam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Boy
Teen Fiction[Sebagian cerita ini di private, follow dulu baru bisa baca] Masa putih abu-abu memang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi bagi Arjuna dan Poppy yang menjalin hubungan layaknya muda-mudi yang saling tertarik satu sama lain. Poppy dengan segala yan...