Chapter [16]

92.4K 7.9K 440
                                    

==HandsomeBoy==

Arjuna.

Cowok itu harus segera dimusnahkan dari pikiran Poppy dan juga hatinya. Seperti hari ini dia jadi malah uring-uringan sendiri. Kesel? Jelas lah. Dari kemarin dia tidak bisa tidur.

Kerja tidak konsen di restauran milik keluarga Arjuna dan saat dia belajar tadi jam pelajaran pertama di sekolah pun pikirannya jauh melayang ke Arjuna padahal Arjuna tepat duduk di sebelahnya.

Mau ngajak ngomong duluan, takut dikacangin jadi Poppy hanya diam. Selain itu apa yang bisa ia lakukan? Diam lebih baik sepertinya.

"Gak kantin?" ucap Lion mengagetkan Poppy yang tengah duduk di bangkunya.

Poppy menggeleng, "Gak deh, aku udah makan tadi pagi," kelahnya padahal dia hanya malas ke kantin.

"Kenapa gitu? Itu kan tadi pagi sekarang gak?" ucap Lion membuat Poppy menggeleng, "Ayo kantin gue traktir," ucapnya menarik tangan Poppy.

"Duh, aku gak usah ke kantin. Kamu aja, lagian aku beneran udah kenyang," ucap Poppy saat mereka lari-lari menuju kantin.

"Udah ikut aja lo," ucap Lion menarik tangan Poppy lagi menuju ke kantin dan Poppy hanya bisa diam menuruti kemauannya.

"Aneh ini cewek, ditraktir gak mau," batin Lion.

Mata Poppy membulat sempurna saat melihat Arjuna dan teman-temannya duduk di satu meja bundar kantin yang besar. Mereka seperti kumpulan cowok-cowok kaya yang sedang rapat.

Disana dia juga lihat ada Adi, Wetan, Tio, Yudha, Dhio, Jody, Satria, dan Angga. Ada juga Iro, Ricky, dan Arjuna. Arjuna duduk membelakanginya. Dia seperti pemimpin di meja itu.

"Ayo dong," ucap Lion saat melihat Poppy hanya diam.

Poppy meneguk salivanya dan menggeleng, "Mendingan aku balik ke kelas aja," ucap Poppy berbalik tetapi Lion menarik kerah belakang baju seragam Poppy.

"Gak boleh, inget sama tugas lo?" ucapnya. Poppy akhirnya bungkam dan diam lama lalu akhirnya mengangguk pelan.

"Bagus, kalau gitu ayo ke sana, gak dimakan kok," ucap Lion.

"Tapi aku gak enak."

"Ngapain gak enak? Jugaan kita sama-sama makan nasi." ucap Lion gamblang.

"Ya tapi--"

"Gak ada tapi-tapian, ayo." ajak Lion mendorong pundak Poppy dari belakang, "Tuh ada Adilla sama Nadin juga di sana," ucap Lion.

Poppy menghela nafas karena melihat Adilla. Tadi pagi Adilla tidak seperti biasanya yang selalu mengajaknya ke kantin maupun duduk di dekat kelas.

Adilla seperti enggan menatapnya, tetapi Poppy tidak boleh berfikiran buruk terhadap sahabatnya sendiri. Mungkin saja Adilla lagi ada masalah.

"Oy!" ucap Lion sehingga semuanya menoleh ke arahnya. Dan saat inilah kedua mata coklat Arjuna menusuk kedua mata Poppy. Jantungnya jadi berdebar tidak karuan.

"Lama amat lo ke toilet, eh tau-tau bawa Poppy ke sini," ucap Dhio, teman sekelasnya.

Poppy memperhatikan keseluruhan. Semuanya terlihat tersenyum ke arahnya tetapi hanya Arjuna yang diam menatapnya. Wajahnya sangat datar seperti biasanya.

"Eh, Poppy duduk di sebelah gue deh, sini." ucap Angga menunjuk kursi di sebelahnya yang kosong.

"Poppy duduk di sebelah gue Ngga!" sergah Adi, "Nih, udah gue siapin tempat." ucapnya sambil tersenyum lalu menarik kursi kosong di meja belakang dan menggeretnya--tepat di sebelahnya.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang