Chapter [21]

106K 8.5K 842
                                    

Kangen sama Arjuna? Poppy? Arjuna-Poppy apa Poppi. Halah, Hahaha. Nggak deng. Canda.

Yang kangen #JunPy ngacung yeah. Ohya, setelah baca cerita ini tolong baca A/N di bawah yeps. Happy reading.

***

Jika mendung belum tentu turun hujan begitupun juga dengan mencintai, belum tentu dapat memiliki.

==HandsomeBoy==

Poppy gelisah. Dengan satu helaan napas ia mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja. Kini ia berada di restauran tempatnya bekerja. Risna menatap Poppy dengan satu alis terangkat karena Poppy tampak berbeda.

"Kenapa?" tanya Risna saat duduk di depan Poppy. Kini restauran sudah sepi dan akan di tutup sebentar lagi.

Poppy menggeleng, "Nggak pa-pa." ujarnya. Mana mungkin Poppy bilang kalau dia sedang mikirin Arjuna alias anak pemilik restauran tempatnya bekerja sekarang kepada Risna?

Oke, yang satu ini tidak perlu bagi Poppy.

Tadi siang Poppy hanya terdiam kaku sementara Arjuna--cowok itu memang diam setelah mengucapkan hal itu.

Mengingat kejadian itu membuat wajah Poppy memerah karenanya. Belum lagi tadi Arjuna mengajaknya makan di kantin. Sempat ia lihat Abel dan Ricky di sana juga namun keduanya tampak terlihat asik berdua.

Mereka makan bakso.

"Aku mau pulang ya duluan ya. Tinggal beres-beres doang sih di belakang tapi udah di kerjain sama Rano." ujarnya. Rano adalah pelayan restoran lelaki yang usianya bisa di bilang jauh di atas Poppy. Dia sudah kuliah sambil bekerja di sini.

Poppy mengangguk mendengarnya, "Yaudah, hati-hati ya." ujar Poppy di jawab anggukan oleh Risna.

"Kamu cepet-cepet pulang ya. Nggak baik anak cewek pulang jam segini." ujar Risna membuat Poppy tersenyum. Risna memang selalu mengingatkannya tentang hal ini.

"Iya, ini juga udah mau pulang." ujar Poppy. Risna mengangguk dan kini dia ke belakang mengganti pakaiannya dan mengambil tasnya. Lima menit kemudian dia langsung pergi dengan motornya sementara Poppy asik melamun sendirian.

Poppy bangkit lalu dia menuju ke belakang dan mengganti pakaiannya serta tak lupa ia mengambil tasnya. Dia juga pamit kepada Rano yang ternyata masih bersih-bersih di dapur.

Saat Poppy keluar restauran dia langsung terkejut karena Arjuna dengan jaket parasut hitamnya duduk di atas motor sportnya sambil memperhatikan keadaan sekitar. Terlihat ia sedang menyisir rambutnya ke arah belakang sambil berkaca di spion motor miliknya.

Alis Poppy hampir menyatu karena bingung melihatnya. "Malam-malam kaya gini ngapain Arjuna di sini?" batin Poppy.

Arjuna menoleh dan menemukan Poppy sedang melamun. Tanpa banyak kata cowok bertubuh tinggi itu menghidupkan motornya dan mendekati Poppy.

"Hai." sapanya dengan suara pelan bersamaan dengan hembusan angin malam.

Poppy terdiam kaku di tempatnya. Dia tidak menyangka Arjuna menghampirinya. Apalagi mengingat kejadian tadi siang, rasanya Poppy ingin menjauh dari Arjuna karena malu.

Sebenarnya Arjuna yang berkata seperti itu tadi siang tapi mengapa Poppy yang jadi malu? Seakan tadi dia lah yang berkata hal itu kepada Arjuna.

"Em ... kok kamu di sini Jun?" hanya perkataan ini yang keluar dari mulut Poppy. Arjuna dengan wajah datarnya kini menatap Poppy.

"Mau jemput kamu." ujar Arjuna santai.

Sontak Poppy menahan napasnya. Dia menatap Arjuna dengan wajah memerah. Beruntung ini malam jadi kemungkinan wajahnya tidak terlihat berwarna merah.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang