Chapter [5]

100K 9.4K 338
                                    


==HandsomeBoy==

Poppy mengerjapkan matanya dengan sangat pelan dan lambat. Ia merasa tubuhnya remuk dan beku secara bersamaan. Ia menatap langit-langit dinding lalu mengernyitkan dahinya. Sedetik kemudian dia baru sadar bahwa dia bukan di sekolah ataupun dirumahnya.

Ia mengedarkan pandang ke seluruh ruangan yang berwarna biru tua yang penuh lalu mencium aroma parfume wangi cendana khas aroma lelaki. Aroma itu membuatnya tenang dan nyaman secara bersamaan. Poppy memeriksa keadaan tubuhnya dengan cepat yang masih lengkap menggunakan pakaian sekolah. Hanya sepatunya saja yang sudah terlepas dari kakinya.

"Astaga udah malem." ucapnya.setemgah berteriak saat melirik jendela. Hari sudah gelap dan dia harus cepat-cepat pulang kali ini. Di pikirannya hanya ada Aga yang memanggil dirinya. Membayangkan itu saja, Poppy tidak sanggup.

Pintu terbuka yang membuat Poppy menoleh dengan cepat, "Kamu... " ucap Poppy shock. Dia diam terpaku menatap seseorang yang tengah menatapnya balik dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kamu pingsan tadi, dan aku membawa kamu kemari." ucap Arjuna membuat Poppy mengerjapkan matanya untuk merespon apa yang di katakan oleh Arjuna.

"Oh, eh... maaf telah metepotkanmu." ucap Poppy terbata lalu merundukan kepalanya karena di tatap intens oleh Arjuna dari arah ambang pintu. Arjuna sangat mempesona dengan kaos polos berwarna abu-abunya yang membuat Poppy menahan nafasnya selang beberapa detik.

"Makasi karena telah menolongku." ucap Poppy lalu menatap Arjuna dan tersenyum sangat manis.

"Hm." ujar Arjuna dingin, tetapi dia tetap menatap Poppy yang membuat Poppy tambaj gugup.

"Ak-aku... harus pulang. Adikku menunggu di rumah. Sekali lagi terima kasih." ucap Poppy dengan nada yang tulus yang membuat Arjuna mengangguk sekilas. Poppy turun dari ranjang dan memakai sepatunya dengan cepat.

"Tasku di sekolah, trus gimana aku pulang? Dompet juga di sana lagi. Trus gimana caranya beliin Aga makanan? Dia pasti laper." batin Poppy. Poppy melirik jam di tangannya dan mendesah pelan.

"Aku akan mengantarmu." ucapan dengan nada berat itu membuat Poppy menggeleng cepat.

"Eh, Nggak usah, aku bisa sendiri kok. Lagian, belum terlalu malem." ucapan Poppy membuat Arjuna mengernyitkan dahinya.

Mereka terdiam lama dan saling tatap-tatapan. "Ini jam sembilan dan gak baik buat keluar malem-malem, apalagi kamu perempuan." ucap Arjuna dengan suara beratnya.

Poppy tersenyum simpul, "bagiku jam segini itu masih belum ada seberapanya." ucapnya. "Aku bisa sendiri kok," ucapnya sekali lagi untuk meyakinkan Arjuna.

"Tidak ada penolakan." ucap Arjuna, "kamu balik denganku." ucap Arjuna lagi dengan suara berat yang membuat Poppy mendesah. Arjuna menampakkan raut wajah terdatar yang pernah Poppy liat. Tidak ada senyum ataupun cemberut di wajahnya. Benar-benar sangat datar alami.

"Gak usah." ucap Poppy kekeuh, "beneran deh gak usah, nanti aku malah ngerepotin lagi, lagian nih---" ucapan Poppy terhenti karena Arjuna menatapnya dengan pandangan tajam yang hampir mendelik. Poppy dapat merasakan tatapan mata Arjuna benar-benar menatap matanya yang membuat Poppy mati kutu dan gugup secara bersamaan.

Detak jantungnya juga berdetak kencang. Poppy bisa-bisa kehabisan nafas karena di tatapan tajam oleh Arjuna yang terlihat sangat tampan dan gagah di hadapannya.

"Oke-oke." ucap Poppy tanpa berani menatap Arjuna.

***

Poppy hanya diam membeku duduk di belakang Arjuna. Poppy baru tau kalau.Arjuna memiliki apartemen pribadi yang tadi mereka tempati sebentar. Mereka kini sedang.berada di perjalanan, tetapi baik Arjuna maupun Poppy tidak ada percakapan diantaranya. Hanya suara kendaraan motor Arjuna yang memecah keheningan jalan dan juga keheningan mereka. Poppy merasa sangat canggung dan belum terbiasa tetapi dia bisa dengan cepat menepisnya.

Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang