Chapter 20

5.9K 157 19
                                    

Sahabat macam apa yang meninggalkan dan menjauhi sahabatnya sendiri. Sahabat apa yang tidak mengetahui kondisi sahabatnya sendiri.

***

Satya, pria ini tengah asik membaca buku di kelasnya. Dengan mulut yang tidak hentinya mengunyah permen dan telinganya yang di sumpal headseat. Satya begitu menikmati aktivitasnya ini, ketika orang-orang sedang menyantap makanan di kantin. Pria ini lebih memilih di kelas, membaca buku tentang otomotif. Sebenarnya ini bukan aktivitas yang sering Satya melakukan ketika istirahat seperti ini. Ia akan pergi ke kantin bersama Zahra dan atapun teman-teman cowoknya yang lain.

Berhubung hari ini Zahra tidak masuk jadi ia malas ke kantin apalagi dengan Angel. Entah kenapa akhir-akhir ini ia tidak suka dengan sifat Angel yang berubah-ubah. Dan lebih tepatnya tidak memperdulikan sekitar.

'Kevin' gumam Satya dalam hatinya. Iya itu, Satya mengenal Kevin seorang ketua tim basket dan orang yang di sukai Zahra. Ya, Satya mengetahui kalau Zahra menyukai Kevin..

Satya memilih untuk membaca bukunya kembali, ia tidak tertarik mengobrol dengan kedua anak manusia itu.

"Satya!" seru Angel tapi tidak di perdulikan Satya.

"Satya!!" serunya sekali lagi. Karena merasa tidak di tanggapi, Angel mengambil buku Satya membuat pria itu menggeram kesal.

"Apa - apaan sih, lo gak ada kerjaan selain ganggu gue" Satya melepas headseat dari telinganya, lalu menatap tajam Angel. Kevin, pria itu hanya diam di samping Angel.

"gue cuma mau nanya Zahra kemana dan tadi gue udah nanya tapi lo gak pernah jawab"

"penting ya buat lo Zahra kemana" ucap Satya sinis dan berniat meninggalkan kelas. Dengan cepat menarik tangan Satya, Satya menepis kasar tangan Angel. Ia tidak peduli jika gadis itu kesakitan.

"penting karna dia sahabat gue!!" teriak Angel dan menghentikan langkah Satya. Satya memutar tubuhnya dan melangkah menghampiri Angel dengan senyum meremehkan.

Satya bersedekap dada "Sahabat? Lo bilang lo sahabat Zahra? Hm? Sahabat macam apa yang meninggalkan dan menjauhi sahabatnya sendiri. Sahabat apa yang tidak mengetahui kondisi sahabatnya sendiri. BAHKAN LO GAK PANTAS DI SEBUT SAHABAT!!" ucap Satya kerasa, ia menuding wajah Angel. Kevin yang tidak terima jika gadisnya di perlakukan seperti itu, ia menepis kasar tangan Satya yang ada di depan wajah Angel.

"santai bro" ucap Kevin santai tapi penuh penekanan.

"lo gak usah ikut campur!" kini Satya beralih menuding wajah Zahra "ini urusan gue sama dia" tunjuk Satya ke Angel lagi.

"apapun yang jadi urusan Angel bakal jadi urusan gue juga"ucap Kevin.

"EMANG LO SIAPA? HA?" bentak Satya dengan kerasnya

"gue.. gue pacarnya Angel"ucap Kevin.

'Gue pacarnya Angel'

Satya mengulang kembali kalimat yang baru Kevin katakan itu. Pacar? Satya menatap tajam keduanya secara bergantian. Nafasnya memburu, ia menahan emosinya agar tidak meluap-luap saat ini juga.

"WOW" Satya bertepuk tangan dengan kencangnya.

"jadi ini yang selama ini lo lakuin di belakang Zahra Menusuk Zahra dari belakang? Pantesan lo jauhin dia selama ini, SALUT!! Gue salut sama lo. Akting yang bagus. DASAR MUNAFIK!! Didepannya lo pura-pura benci sama berengsek ini tapi di belakangnya hahaha LINTAH DARAT!!"

Angel terbelakak kaget mendengar penuturan Satya itu, LINTAH DARAT? Angel mengepalkan tangannya kuat-kuat.

'plak' satu tamparan mendarat mulus di pipi Satya.

"Lintah darat? Gue bukan lintah darat!! Apa salah kalau gue juga suka sama Kevin Apa salah kalau gue ingin bahagia? Apa salah ha? Selama ini gue diem aja, gue nahan sakit hati itu sendiri. Apa pernah Zahra mengetahui hal itu? Apa dia tau gue sakit hati? Pernah ha? Bahkan dia selalu mementingkan dirinya sendiri, dia dengan bebas dekat dengan Kevin. Sedangkan gue hanya bisa melihat dari jauh. Apa salahnya sekarang gue jadian sama Kevin, toh dia juga suka sama gue. Dan bahkan dia gak ada rasa sedikitpun buat SEPUPU LO ITU!!!" bentak Angel dengan emosi yang meluap-luap.

Angel kesal, Angel marah. Ia tidak terima jika ia dikatakan lintah darat. Kenapa orang selalu menyalahkannya dan selalu membela Zahra. Apa ia tidak boleh bahagia dengan Kevin? Apa tidak boleh Zahra merasakan sakit seperti yang ia rasakan? Apa harus cuma dirinya yang boleh sakit sedangkan Zahra selalu bahagia? Persetan dengan sahabat, persetan dengan kesetiakawanan. Angel muak dengan semua ini, ia tidak butuh sahabat lagi.

'jadi Zahra cuma sepupu Satya, bukan pacarnya?'

***
"gimana hubungannya sama ka cassie?" tanya Zahra ke Bang Zelka Cassie lebih tepatnya, kekasih Bang Zelka sejak masih duduk di bangku SMA.

"baik, tumben nanyain kak cassie biasanya kagak pernah"

"ih abang, aku sering loh tanyain ka Cassie" Zahra mengerucutkan bibirnya. Tidak terima jika dikatakan tidak pernah menanyakan kekasih abangya itu. Yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

Zahra memang tidak selalu menanyakan kak Cassie, tapi walaupun begitu ia masih lumayan sering menanyakannya. Bukan tidak pernah sama sekali seperti yang Alwan katakan.

"kapan kak Cassie di ajak maen ke rumah lagi?" lanjut Zahra.

"nanti babang ajak kalo kak Cassie nya gak sibuk" jawab Abang Zelka.

"hmm bang boleh nanya gak?" Tanya Zahra.

"bukannya dari tadi udah nanya ya?"

"ih babang tapi ini serius loh" sunggut Zahra kesal, beginilah abangnya itu. Kadang sangat menyebalkan membuat Zahra kesal sendiri, sedangkan Bang Zelka hanya cekikikan melihat ekspresi Zahra yang berubah-ubah seperti bunglon.

EDITING

Don't forget vote and comment please! thxyuu:)

My Prince [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang