Chapter 17

10.9K 173 20
                                    

Sahabat bisa menjadi mantan sahabat.

***

Kevin merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya. Lalu tangannya sudaah menari-nari di atas ponsel datarnya. Kevin mengirimkan pesan singkat ke Angel,  menyuruh gadis itu agar menemuinya di gudang belakang sekolah. Hanya tempat itu lah, Kevin dan Angel ketemuan apa saja tanpa sepengatahuan orang lain.

Kevin merutuki dirinya sendiri, karna angel hanya jadi pelampiasan sajaa. Sejak pertama kali kevin menyentuh zahra di dalam kelas waktu itu, ia benar-benar kecanduan:v bibir manis itu lagi, lagi dan lagi.

Tapi ia tidak bisa, kini ia sudah mempunyai kekasih, setia ia tidak bisa mencicipi langsung zahra maka angel lah yang jadi pelampiasannya.

Dari kejauhan zahra melihat angel keluar dari kelas dengan berlari-lari kecil, seperti orang yang buru-buru. Kebelet? Tidak mungkin, karena Angel tidak berjalan ke arah toilet. Perpustakaan? Sangat tidak mungkin karna gadis itu tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke tempat itu.

Zahra berinisiatif untuk mengikuti angel,  tapi apakah boleh mengikut camput urusan orang? Zahra mengangguk, pasti boleh batinnya. Apalagi setelah mereka tidak satu kost, hubungannya dengan angel merenggang. Angel menjauhinya, tanpa alasan yang jelas.

Setelah mengikuti angel, kini zahra sudah berada di belakang sekolah. Ia mengerutkan dahinya, menerka-nerka apa yang di lakukan angel di belakang sekolah yang sepi ini. Zahra menggeleng, pasti tadi ia salah lihat. Bukan angel yang dilihatnya melainkan orang laen, setelah melihat-lihat belakang sekolah yang tidak ada siapa-siapa, zahra berniat pergi.

"Hmphh...." zahra menghentikan langkahnya, karena telinganya mendengar suara desahan. Kali ini ia pasti tidak salah dengar, jelas-jelas itu suara desahan.

"Ahhh.." zahra menelan ludahnya, sebenarnya ia takut tapi ia penasaran itu suara desahan siapa dan berasal dari mana.

Zahra menatap horor ruangan kosong yang ada di depannya ini, ini adalah gudang sekolah tempat meja dan bangku-bangku rusak. Dengan segenap keberaniannya zahra membuka pintunya dengan sangat perlahan hingga tidak terdengar decitan pintu.

Zahra menyembulkan kepalanya melihat gudang itu, hanya ada meja dan bangku rusak.

"Ahhh...." desahan itu semakin terdengar jelas, zahra melangkah memasuki gudang dengan bibirnya komat-kamit *baca mantra raa?* bukan deng membaca ayat suci yang ia hafal. Agar tidak di ganggu makhluk-makhluk halus yang ada du gudang ini.

Hampir saja zahra jatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri. Ia mengumpat dalam hatinya, dalam keadaan segenting ini pun tali sepatunya pake acara lepas segala. Zahra berjongkok untuk mengikat tali sepatunya, ketika ia hendak berdiri matanya menangkap sesuatu dari sela kaki-kaki meja..

Zahra memperjelas apa yang ia lihat, ia menutup mulutnya, matanya melotot sempurna. Zahra menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak mungkin. Ia pasti salah lihat atau sedang bermimpi zahra menutip matanya dan perlahan membukanya, berharap ketika ia membuka mata ia tidak melihat adegan panas yang ia lihat itu.

Tapi inilah kenyataaannya, ia memang tidak salah lihat. Semuanya NYATA, bukan halusinasi ataupun MIMPI. Zahra melihat kevin dan angel sedang bercumbu panas dan intimnya. Kevin yang berda di atas angel, dan angel yang meremas rambut kevin.

Jadi ini yang selama ini kevin dan angel lakukan di belakangnya. Angel sahabat baiknya menusuk dirinya dari belakang, pantesan akhir-akhir ini angel menjauhinya tanpa alasan. Dan kini zahra sudah tau alasannya, karena ia melihat langsung di depan matanya. Jadi selama ini? Zahra menggelengkan kepalanya ia tidak mau membayangkan apa yang dilakukan kevin dan angel selama ini.

Itu tidak penting sekarang, karena yang terpenting bagaimana cara menyembuhkan hatinya itu. Hatinya sakit, hatinya sudah berkeping-keping, hatinya hancur.

Zahra membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan erangan. Ia keluar dari gudang dengan air mata yang membanjiri pipinya. Zahra berlari menuju pohon besar yang berada di belakang sekolah itu.

Zahra menyandarkan tubuhnya ke pohon, tubuhnya merosot ke tanah. Ia tidak peduli jika seragamnya kotor atau lusuh.

Zahra membuka 2 kancing baju bagian atasnya. Yang memperlihatkan bekas ciuman kevin yang belum hilang.

"Kenapa lo lakuin ini sama gue, kenapa?" Zahra menghapus kasar bekas ciuman yang ada di antara bahu dan dadanya itu. Hingga membuat dadanya merah dan terasa perih.

"Kenapa? jawab gue?" jerit zahra, kini tangannya menghapus kasar lehernya.

"Gu-gue pikir karna lo suka sama gue" ucap zahra seenggukan. Tangannya ia gosok-gosokkan ke bibirnya dengan sangat keras membuat bibirnya perih dan bahkan mengeluarkan darah.

"Lo sentuh gue seakan gue ini milik lo, gue diem aja karna gue berpikir yang sama. Tapi apa.... Lo cuma maenin gue" zahra menjambak rambutnya.

"Gur benci sama lo, GUE BENCI!!!" teriak zahra dengan kerasnya, tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya.

Bell masuk sudah berdering beberapa menit yang lalu, tapi zahra tidak memperdulikan itu. Ia tidak mau masuk kelas dan melihat wajah munafik angel ia benci dengan kevin dan juga sangat membenci sahabatnya angel. Ohh bukan tapi MANTAN sahabatnyaa.

"Lo bilang lo sahabat gue, lo bilang lo sayang sama gue. Tapi apa? haa? Lo nusuk gue dari belakang. Lo bilang lo gak suka samaa Kevin, tapi.... Tapi lo berhubungan sama diaa. GUE BENCI LO" gumam Zahra dengan senyum miringnya.

Ia merogoh saku seragamnya untuk mengirim pesan singkat ke satya. Agar pria itu tidak mencari ataupun mengkhawatirkannya. Setelah pesan ke satya terkirim, lalu mengirim pesan untuk bang Zelkam

Bang Zelka: Bang hari ini zahra ada pelajaran tambahan, jadi babang gak usah jemput. Nanti aku pulangnya sama Satya.

Send to abang Zelka❤

"Maafin zahra bang" gumamnya merasa bersalah ke Bang Zelka. Ini pertama kalinya ia berbohong ke Zelka. Apapun masalah yang di alaminya, kecil besarnya ia selalu menceritakannya ke Zelka. Tapi masalah yang ini berbeda.

My Prince [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang