My Prince [COMPLETED]

Chapter 13

Keluarga adalah tempat kita berkumpul disaat kita kesepian.

***

Tolong hargai Vote sebelum membaca, comment sesudah membaca.

Zahra menatap sedih punggung Angel yang perlahan menjauh meninggalkan kost mereka. Air matanya meluncur bebas tapi dengan cepat ia menghapuskan dengan punggung tangannya. Tidak satu tempat tinggal bukan akhir segalanya. Mereka masih bisa bertemu disekolah, mereka satu kelas bahkan satu meja.

Hari ini Angel memutuskan untuk meninggalkan kost, tinggal kembali di rumah orangtuanya. Awalnya zahra mencegah, tapi ia juga tidak boleh egois. Orangtuanya lebih membutuhkam Angel dari pada dirinya.

Padahal sudah sejak SMP mereka menjadi sahabat dan menjadi teman kost. Mereka sudah berjanji, kalau mereka akan tetap menjadi teman kost sampai lulus kuliah nanti.

Zahra memasuki kost lalu menutup pintunya. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, sepi tidak seperti biasanya. Biasanya Zahra dan angel akan menonton drama Korea yang di tayangkan disalah satu stasiun tv. Tertawa bersama ketika ada ahal yang lucu, mencibir bersama ketika tidak suka dengan pemainnya, dan menangis bersama ketika adegan mellow.

Itu dulu, sekarang sudah tidak bisa lagi. Ia sudah bisa berbagi dengan Angel setiap harinya. Berbagi makanan, minuman, tempat tidur, cerita dan masih banyak lagi. Sebenarnya mereka masih bisa melakukan itu semua, dengan ia pergi ke rumah Angel atau sebaliknya.

Kalau sudah begini ceritanya, Zahra juga tidak akan betah sendiri di kost penuh kenangan ini. Tempat tinggalnya dan Angel beberapa tahun belakangan ini. Ia tidak betah sendiri, jadi ia putuskan besok akan pulang juga ke rumah orangtuanya. Setidaknya ia tidak sendiri disana, ada mama dan papanya. Ada abang serta adiknya. Huh... bahkan Zahra sangat merindukan keluarganya itu, padahal baru 1 minggu yang lalau ia berkunjung kesana.

Sejak Angel memasuki taxi, ia tidak henti - hentinya menggumamkan kata maaf untuk Zahra karena sudah berbohong, dengan mengatakan orangtuanya ingin ia berhenti kost dan kembali berkumpul bersama di rumah. Ia berbohong, bukan itu alasan utama ia berhenti kost. Meski orangtuanya memang sering mengatakan itu, tapi ia masih bisa membujuknya alasannya hanya satu, Kevin.

Zahra menatap sedih punggung Angel yang perlahan menjauh meninggalkan kost mereka. Air matanya meluncur bebas, tapi dengan cepat ia menghapusnya dengan punggung tangannya. Tidak satu tempat tinggal bukan akhir segalanya. Mereka masih bisa bertemu di sekolah, mereka satu kelas bahkan satu meja.

Hari ini Angel memutuskan untuk meninggalkan kost, tinggal kembali di rumah orangtuanya. Awalnya Zahra mencegah, tapi ia juga tidak boleh egois. Orangtuanya lebih membutuhkan Angel dari pada dirinya. Padahal sudah sejak SMP mereka menjadi sahabat dan menjadi teman kost. Mereka sudah berjanji, kalau mereka akan tetap menjadi teman kost sampai lulus kuliah nanti.

Zahra memasuki kost lalu menutup pintunya. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, sepi tidak seperti biasanya. Biasanya Zahra dan Angel akan menonton drama Korea yang di tayangkan di salah satu stasiun tv. Tertawa bersama ketika ada hal yang lucu, mencibir bersama ketika tidak suka dengan pemainnya, dan menangis bersama ketika adegan mellow

Tapi bagaimana dengan hatinya? Sudah cukup ia merasakan sakit itu, dan ini saatnya ia bahagia. Lebih tepatnya, bahagia di atas penderitaan orang.

Itu dulu, sekarang sudah tidak bisa lagi. Ia sudah biasa berbagi dengan Angel setiap harinya. Berbagi makanan, minuman, tempat tidur, cerita dan masih banyak lagi. Sebenarnya mereka masih bisa melakukan itu semua, dengan ia pergi ke rumah Angel atau sebaliknya.

Kalau sudah begini ceritanya, Zahra juga tidak akan betah sendiri di kost penuh kenangan ini. Tempat tinggalnya dan Angel beberapa tahun belakangan ini. Ia tidak betah sendiri, jadi ia putuskan besok akan pulang juga ke rumah orangtuanya. Setidaknya ia tidak sendiri disana, ada mama dan papanya. Ada abang serta adiknya. Huh.. Bahkan Zahra sangat merindukan keluarganya itu, padahal baru 1 minggu yang lalu ia berkunjung kesana.