Kasih sayang dan kesetiaan. Aku jatuh cinta karena aku ingin bahagia, bukan untuk di caci, di hina dan di pandang jijik oleh semua orang.
-Kevin-
***
"astaga Nic lo liat gak ekspresinya tadi hahaha ngakak gua njirr" Satya memukul meja kantin saking senangnya melihat ekspresi Angel.
"mukanya serem banget njirrr hahaha" timpal Nico membuat keduanya semakin terbahak-bahak. Anggel mengepalkan tangannya kuat, ia menghentakkan kakinya ke lantai cukup keras lalu berlari meninggalkan kantin.
Setelah kepergian Angel, Satya dan Nico langsung menghentikan tawa mereka. Mereka langsung mengubah air wajahnya, seperti biasa cuek dan gayanya yang terkesan cool. Zahra yang melihat perubahan Nico dan Satya itu hanya menautkan alisnya. Bingung dengan ekspresi keduanya yang berubah-ubah.
"ngapain lo liatin kita gitu?" tanya Nico karena risih dilihat oleh Zahra seperti itu, Zahra menggeleng. Pertanda 'tidak ada'
"lo bingung sama kita?" Zahra menganggukkan kepalanya.
"biasa aja kali, kayak lo gak kenal kita-kita aja. Kita ketawa tuh cuma buat dia malu, kalau bukan karna itu dih najis bangat buang-buang waktu aja" sambung Nico menjelaskan alasan kenapa ia dan Satya sempat menyebalkan seperti tadi.
Angel berlari menuju belakang sekolah untuk mencari Kevin. Ia tau jelas cuma belakang sekolah lah tempat Kevin menyendiri seperti sekarang ini misalnya. Benar saja, Kevin sedang duduk di bawah pohon biasa ia dan Kevin pacaran. Tapi tidak untuk kali ini, ia menemui pria itu bukan untuk pacaran melainkan untuk menanyakan sikap Iqbaal yang berubah akhir-akhir ini.
"Kevin!" seru Angel, ia berdiri di samping Kevin. Tidak ada niatnya untuk duduk di samping pria itu. Kevin mendongakkan kepalanya sejenak lalu mengalihkan pandangannya ke depan lagi.
"Kevin kamu dengar aku gak sih!" ucap Angel menaikkan oktaf suaranya.
Kevin berdiri lalu menatap Angel tajam "iya! Aku dengar dan akan selalu dengar!" jawab Kevin dengan suara kencang melebihi suara Angel sebelumnya.
Angel membulatkan matanya "kamu bentak aku?" rilih Angel, tidak menyangka jika Kevin akan membentaknya. Karena sebelumnya Kevin selalu lembut kepadanya, tidak pernah membentak dan berbuat kasar.
"kenapa? Aku gak boleh bentak kamu!"
"kamu berubah Vin" ucapnya dengan suara serak, matanya sudah berkaca-kaca dan sebentar lagi pasti akan menangis. Tapi Kevin Tidak peduli sama sekali, walau sebenarnya ia tidak suka melihat wanita menangis apalagi karena pria.
"Yang berubah aku atau kamu?" tanya Kevin dengan bahu yang naik turun, jelas ia menahan emosinya.
'Tes'
Jatuh sudah air mata Angel. Sekuat apapun ia menahan air mata itu akan tetap jatuh juga.
"Kamu yang berubah Vin, kamu! Kamu berubah sejak Zahra tau kita pacaran. Mana Kevin yang sayang sama aku? Mana Kevin yang selalu perhatian? Dan mana Kevin yang manis hah? Dimana? Kamu udah BERUBAH!! Gak kayak dulu lagi" Teriak Angel dengan kencangnya, tidak peduli jika ada orang yang mendengar teriakannya. Air matanya semakin mengalir deras di pipinya.
"KAMU yang berubah BUKAN AKU!!" Tegas Kevin tak kalah kerasnya "mana Angel yang manis? Mana Angel yang polos? Mana Angel yang malu-malu? Mana? Semuanya udah HILANG!! Yang ada hanya Angel yang kecentilan, Angel yang posesif, dan MEMALUKAN!! Jijik tau gak dengernya. Kamu tau orang- orang selalu membicarkan kita, mereka bilang kamu kecentilan dan tidak tau malu. Apa kamu seneng di cap seperti itu? Apa kamu tidak malu di pandang murah orang-orang? Aku malu Ngel aku malu!!" jelas Kevin panjang lebar.
Sudah sekian lama Kevin menahan malu di depan orang-orang, semua orang membicarakannya. Ketika ia mau ke toilet, orang membicarakannya dan memandangnya jijik. Ketika ia ke kantin, orang mencibir dan menjauh darinya.
Kalian tahu? Sudah seberapa malunya Kevin saat itu. Orang-orang terang-terangan menghina mereka. Sudah cukup Kevin di permalukan seperti itu, dan tidak mau dan tidak akan pernah mau lagi. Persetan dengan yang namanya cinta, kasih sayang dan kesetiaan. Ia jatuh cinta karena ia ingin bahagia, bukan untuk di caci, di hina dan di pandang jijik oleh semua orang.
Angel menyeringai "malu? Sejak kapan kamu punya malu hah? Sejak kapan? Kalau kamu punya malu, kamu pasti gak akan bermain di belakang aku. Kamu pikir aku gak sakit hati? Kamu pikir aku gak terpukul, mendengar pacarnya sendiri menyentuh wanita lain. Jadi jangan salahkan aku jika jadi seperti ini, ini semua karena KAMU! Karna KAMU KEVIN!" Angel berteriak dengan kerasnya, membuat telinga Kevin mendengung ketika mendengarnya.
Jujur Kevin sudah sangat malas untuk berhadapan dengan Angel. Tubuhnya sudah seperti robot, yang tidak bisa berpikir, yang tidak punya hati, dan tidak punya rasa kasihan. Jika biasanya seseorang menangis karenanya, maka dengan cepat ia akan luluh hanya dengan air mata saja. Namun kali ini berbeda, semuanya seolah lenyap hilang di telan rasa malu.
"Kita PUTUS!" Kevin berucap dengan mantap dan menakan di kata 'PUTUS' nya. Mungkin ini memang yang terbaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince [COMPLETED]
Teen FictionMy prince seorang yang aku kagumi, dia ketua tim basket di sekolah ini. Wajah tampan, sifat cuek dan dengan gaya yang terkesan cool. Hanya wanita bodoh saja yang nggak suka dengan Kevin, Tapi.. Masih ada tapinya, otaknya cuma separo alias sedikit. S...