part 6

10.6K 616 0
                                    


HEY!!! Maaf yah jarang shear, wifi slalu hilang, dan alhamdulillah sekarang lagi bagus.

BTW, enjoy^^

*

*

*

*

*

'Hatiku memang memilhmu, namun apa daya jika masih ada namanya di hatiku?

Memilih kalian adalah hal yang amat sulit.

Tak mampu kuucapkan satu kata pun jika aku bertemu kalian berdua bersamaan, ingin rasanya mati jika demikian.

Jika hatiku lebih setia memilihmu, maka akan ku pilih dirimu, namun jika masih ada dirinya, akan kah aku lebih baik mati saja?' -Love Me Harder-

(namakamu) hanya bisa menatap iqbaale dengan damai. Entah kenapa bibir (namakamu) sedikit terbuka begitu saja, dan membuat iqbaale salah focus, yang awalnya focus terhadap manic coklat (namakamu), kini ia menatap bibir mungkin istrinya yang sedikit terbuka, seperti memanggilnya untuk mencicipinya kembali.

Iqbaale maraih tengkuk (namakamu) dengan perlahan, lalu mulai mendekatkan wajah nya ke wajah sang istri, dan......

'cup..'

'ceklek..'

Kecupan mereka bebarengan dengan suara pintu masuk, dan dengan perlahan, iqbaale menyudahi lumatan itu, tak kurang 10 detik saja mereka melakukannya lagi.

"pengganggu.." bisik iqbaale, namun (namakamu) dapat mendengarnya. Wanita itu tertawa kecil. Posisi mereka kini kening mereka bertemu dan menempel, nafas mereka saling menyatu saat terkena wajah mereka.

"kayaknya aku ganggu kalian deh.." mendengar wanita yang tak asing di telinga mereka. Iqbaale membulatkan matanya, kaget karna suara itu pemilik dari...

"Dianty.." bisiknya kembali.

Mata (namakamu) kini menatap kearah bawah. "menjauh dari muka ku.." kata (namakamu) dengan nada ingin menangis.

Dengan perlahan iqbaale menjauhkan mukanya dari muka (namakamu). (namakamu) langsung menunduk sempurna, sedangkan iqbaale menatap sayu (namakamu) sambil terus menjauh dari (namakamu) hingga ia terduduk kembali.

(namakamu) meneteskan air matanya, lalu ia cepat-cepat menghapusnya dan berusaha tersenyum manis kearah sahabatnya itu, mengangkat kepalanya dan beberikan senyuman yang ia bisa.

"Hey, diy!! Apa kabar?" Tanya (namakamu) basa-basi.

Dianty tersenyum tipis, lalu mendekat kearah ranjang (namakamu) dan berdiri disebelah kiri. Ia masih saja sempat-sempatnya melirik iqbaale yang sedang melamun tak jelas.

"Kayaknya aku ganggu kalian ya?" Tanya Dianty sambil memasang muka bersalah.

Dengan cepat (namakamu) menggeleng dengan senyuman yang mengembang. "enggak kok, yah Cuma kalo mau masuk jangan lupa ketuk pintu aja," ucap (namakamu). "jangan kayak di pesantren dulu aja.." (namakamu) mulai mencubit pelan perut Dianty, tempat di mana ia akan tertawa geli.

Mereka berdua pun tertawa bahagia. Ya, saat duduk dikelas 1 Smp, mereka pernah mengikuti pesantren kilat saat bulan puasa, saat mengasikkan, dan ada moment yang pali diingat (namakamu), yaitu kebiasaan Dianty saat memasuki ruangan yang slalu menerobos tanpa mengetuk pintu, dasar..^^

Menit selanjutnya, kedua wanita itu pun mengobrol, bercanda tawa menghiasi obrolan mereka.

Iqbaale menatap kedua wanita itu yang sedang bercanda ria, tak mempeduliknnya yang masih mematung disana. 'mereka cantik, pintar, dan mereka yang aku sayangi dan aku sukai, namun rasa cintaku kenapa Cuma ke (namakamu)? Apa iya aku harus terus lanjut aja? Tapi jujur aku ga bisa ngelepas Dianty gitu aja, ya Allah, susah untuk ku pilih..' kata Iqbaale dalam hati, sungguh sulit jika harus memilih, apa lagi yang kini hatinya berpihak pada istrinya, walau masih ada percikkan rasa pada Dianty. Iqbaale mengacak rambutnya yang lumayan rapih, lalu bangkit dari duduknya. Spontan membuat kedua wanita itu menoleh kearahnya.

Love Me Harder (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang