39 (a)

5.5K 358 3
                                    

Sebelum mulai, aku mau minta maaf karna seminggu ngilang dan ngepostnya lagi2 tengah malem kayak gini—padahal besok harus berangkat jam 6 coba?
Ya udah lah yah, buat kalian apa sih yang enggak?

Dan pengumuman dan pemberitahuan(?), slama masa sekolah ini, aku bakal ngepost seminggu satu sampai dua part ajah.....
Kenapa? Yap! Jawabannya sama kayak kalian lakukkan sehari-hari, yaitu belajar disekolah....

Aku baru masuk S************ (isi sendiri), dan udh pasti bahwa aku sibuk. Jadi mengertilah diriku kalo aku jarang nongol.

Jujur aja, aku pun pengen sering ngepost buat kalian kayak kemarin pas liburan, tapi slalu aja ga ada ide atau emang kl ada ide, pasti ga ada waktu buat buka hp. Jadi tolong pengertiannya yah, sekali lagi....

Ya udah deh, keburu pada lumutan,

Enjoy the story...

***

"Dan aku bener-bener ikhlas ngejalanin itu semua, asal disamping aku, akan slalu ada kamu."
-IDR(LMH)-

***

Sudah 2 minggu Nk dan Iqbaale menikah. Tiada hari tanpa rasa bersyukur dan bahagia yang teramat. Canda tawa mengihiasinya, namun cinta lah yang mewarnainya.

Karna mereka hanya izin seminggu cuti pasca menikah pada kantor masing-masing, Nk dan Iqbaale tak sempat untuk pergi Honeymoon. Yah, walau mereka adalah pemilik, tapi mereka–terutama Nk, merasa tak enak terus-terusan liburan sedangkan bawahannya rajin bekerja.

"Pagi Permaisuri..." sapaan itu slalu Nk dengar setiap paginya dari mulut Iqbaale. Sapaan yang slalu membuatnya merasa terus bahagia.

"Baginda Raja tumben bangun sendiri, biasanya juga harus permaisuri bangunin." Ledek Nk sembari mengacak rambut Iqbaale. Jangan tanya kenapa panggilan sayang mereka seperti itu, akibat spontannya Iqbaale tak pernah membuat Nk menolak.

"Kebangun sama Efel nih." Adu Iqbaale sembari menunjuk box bayi yang ditempati Efel diujung tempat tidur dengan dagunya dan manyunannya. "Tadinya mau bangunin kamu, tapi liat kamu nyenyak banget tidurnya, ga tega buat bangunin, jadi aku urus sendiri aja." Jelas Iqbaale yang membuat Nk bangga pada suaminya ini.

"Pasti capek pulang malem terus nyubuh ngurus Efel." Gumam Nk sembari mengusap pipi Iqbaale dengan tatapan tak enaknya. Walau pun dirinya merasa bangga, Nk tetap merasa tak enak karna tugasnya harus Iqbaale yang handel.

Mendengar itu, membuat Iqbaale tersenyum kecil, lalu mengecup bibir Nk yang slalu ia lakukan setiap pagi. Nk hanya menerimanya dengan pasrah, seperti biasa. "Itu udah tugas seorang ayah, aku malah seneng bisa jadi bagian dari merawat mereka, bukan hanya membiyayai aja." Tuturnya sembari menempelkan dahinya pada dahi Nk. "Dan aku ga capek kok. Malah energi aku makin bertambah liat Efel terlelap digendonganku pas aku kasih susu ke dia."

Nk tetaplah Nk, dia masih tak enak dengan perlakuan Iqbaale itu.

"Ya udah, yuk kita siap-siap ke kantor. Hari ini aku mau roti bakar, bikinin yah, say." Iqbaale mengalihkan pembicaraan. Nk mengangguk, lalu bangkit dari tidurnya dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Sedangkan Iqbaale yang mengikutinya dari belakang, menuju kamar Diana untuk membangunkan peri kecilnya, memandikannya dan mengikat rambut sebahu Diana sehabis berpakaian, baru lah Iqbaale membersihkan diri. Yap, yang mengurus Diana di pagi hari memang Iqbaale sejak dia menetap di rumah Nk, alasannya? Keinginan Iqbaale sendiri dan Nk merasa bersenang hati bisa membagi beban rumah tangga dengan partner hidupnya.

Love Me Harder (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang