Part 23

7.4K 444 9
                                    

Hai hai semua!!!
Seperti yang udah aku bilang di part 22, aku bakal lebih sering naxt dri sebelum-sblmnya, tapi bakal kurang dari 2000+ kata seperti biasanya, mungkin cuma -1000 kata aja yang bakal aku shear ke kalian, tapi gapapa kali yah, asal aku sering shear pasti kalian juga bakal bahagai^^

BTW, gimana cover baru LMH? Kalo suka, Vote makin banyak and Comentnya makin panjang yah, jangan cuma bilang 'Next kak' doang dong, cerita kek seberapa bapernya kalian, seberapa ramenya nih cerbung, dan plus! Seberapa bagusnya covernya, hehehe...

Maaf kalo banyak typo and Enjoy the story...

•••••

'Maaf Diy, hati aku belum bisa berpaling ke kamu, hanya Wanita itu yang ada di hati ku, jujur, aku tak bisa berpaling darinya..' kata Iqbaal dalam hati.

Suka ada banyak hal, mulai dari suka dari sifat atau penampilan yang biasa disebut 'Naksir', suka karna dia orang yang paling sayang sama kita seperti keluarga dan sahabat dan suka karna rasa yang tuhan berikan yang slalu di sebut 'Cinta Sejati'. Mungkin dalam (Namakamu) adalah 'Cinta Sejati' Iqbaale slama ini, karna walau pun dulu Iqbaale dan (Namakamu) pernah berumah tangga dan sempat (Namakamu) dibenci Iqbaale, dalam hati pria itu masih ada rasa nyaman sebenarnya, dan kini, rasa nyaman itu seperti di sihir menjadi rasa yang sesungguhnya, rasa yang hanya bisa di rasakan Iqbaale seorang, ya, rasa itu adalah debaran Cinta di lubuk hatinya yang paling dalam. Dan rasanya sulit untuk Move on dari debaran dan rasa itu, karna bagaimana pun juga, rasa yang indah itu hanya ada sekali seumur hidup dan tak akan pernah berpindah layaknya pelangi yang tak slalu berada di titik yang sama. Suka atau enggak, rasa itu indah seperti samudra, dia akan slalu indah sampai akhir dunia. Mungkin aku sok tau soal menyohal 'CINTA' , tapi ada saatnya kita bakal mengerti itu semua diwaktu yang tepat. :)

"Kita nyusul yah.." Gumam Diyanti dengan posisi dagunya diletakkan di bahu Iqbaale. Iqbaale hanya menolehdan tersenyum tipis dengan singkat, lalu mengangguk dengan singkat pula. "Heum, semua, gue sama Iqbaale duluan yah.." Ujar Diyanti sambil bangkit dengan tangan yang bertautan dengan tangan Iqbaale yang setengah hati menggenggam tangnnya. Iqbaale menyusul istrinya untuk bangkit.

"Mau ngapain kalo Ara pergi? Kencan atau..." Alis Aldi dinaik turun kan dengan jail disusul dengan godaan dari yang lain.

Iqbaale hanya tertawa garing sembari menunduk, sedangkan Diyanti tersenyum menunjukkan gigi dengan kepala memoleh kearah sang suami.

"Kencan dong, kan masih terik mataharinya.." Tutur Diyanti yang disusul kembali dengan kata "Cie.." Atau siulan menggoda.

"Udah ah, yuk..." Iqbaale menarik Diyanti dengan cukup lembut, sama seperti suaranya. Saat keduanya memunggungi teman teman yang masih saja menggoda mereka, Diyanti tersenyum dengan amat senang, Iqbaale hanya memasang muka datarnya, merasa hatinya tidak pernah ada lagi disini, disamping Diyanti.

•••

"Huaa!!! Cakit!!!" Tangis Diara begitu jelas dipenjuru ruangan yang kecil ini, bahkan Diana meminta Nk--yang sedang menenangkan Diara yang kesakitan akibat jatuh diatas es dan menjadi terluka-- untuk keluar ruang tersebut.

"Diana, jangan egois gitu dong, kan Ara lagi kesakitan, harusnya Ana ikut menenangkan, bukan menghindar, okey?" Nasihat Nk sembari berlutut untuk mensejajarkan tingginya dengan peri kecilnya itu.

Dengan manyunannya, Diana pun mengangguk sembari menunduk. Nk yang melihat itu tersenyum manis dan mengusap lembut rambut sebahu Diana.

Love Me Harder (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang