Hai!!!!
Kita lanjut yah LMH.
Jangan lupa VOTE AND COMENT yah kawans...Karna jejak kasih sayang yang kalian kasih membuat semangatku untuk menulis^^
Maaf kalo banya typo...
And..
Enjoy the story..
*****
"3 menit..huft.." sudah saatnya (namakamu) melihat alat itu, dan.......
Matanya membulat, mulutnya sidikit terbuka, air matanya menetes kembali, karna..........
"positive.." ucapnya gugup, tak menyangka dengan hasil dua garis merah yang ia lihat. Senyumannya mulai mengembang, senang di campur rasa aneh didalam dirinya. Lalu ia keluar, dan langsung mengabari tehh ody. Tak hanya (namakamu) saja yang senang dan tak percaya, tehh ody pun sedemikian rupa senangnya, bahkan tehh ody ingin sekali memberi tau Iqbaal namun..
"kumohon jangan tehh.." ujar (namakamu) sambil memegang tangan tehh ody yang memegang hpnya.
"lho? Memangnya kenapa?" tanya tehh ody heran. (namakamu) hanya menggeleng, dan tehh ody pasrah, mengikuti kemauan (namakamu). Menutup hpnya dan menaruhnya kembali di meja kecil. Lalu mengembangkan senyumannya kembali, dan memeluk erat tubuh (namakamu). "terserah kamu mau bilang ke Ale atau enggak,"
"makasih ya tehh.." tehh ody mengangguk.
"Bunda.." lirih tehh ody, lalu merenggangkan pelukan itu dan menatap senang (namakamu) yang sedang mengerutkan keningnya. "Kamu duduk disini, jangan sampe kecapean, ok?" (namakamu) hanya mengangguk heran, lalu duduk di sofa empuk. Dan tehh ody langsung lari mencari Rike.
"Ada apa sih, tehh? Narik-narik bunda? Kayak anak kecil aja.." heran Rike sambil mengikuti tehh ody dari belakang.
"pokoknya ayok, teteh mau kasih kejutan buat Bunda.." ujar tehh ody seperti anak kecil ingin menunjukkan sesuatu ke ibunya.
"harus sekarang? Pas bunda masak? Kan bisa nanti Ody.." keluh Rike.
"iya! Harus sekarang!" tehh Ody terus menarik lengan Rike. Rike pasrah dengan perlakuan anak sulungnya.
Wanita itu sedang melakukan aktrasi boneka untuk kedua keponakannya, sangat cantik wanita itu dengan dress levis diatas lututnya, rambutnya yang ia geraikan ditambah parasnya yang slalu cantik walau tak memakai make up apapun.
Kedua wanita yang kini berdiri dibelakang si kembar menatap wanita itu dengan kagum. "jadi ini yang mau kamu tunjukkin?" tanya Rike sambil melirik tehh ody yang kemudian menggeleng sambil terus tersenyum dan memperhatikan wanita itu.
"ini yang sebenarnya mau teteh kasih ke bunda, Cuma tadinya teteh mau dia yang ngomong.." jelas tehh ody sambil memberi alat kecil yang sudah tertera dua garis merah.
Wanita paruh baya itu menerima alat itu, lalu menutup mulutnya dengan satu tangan, tak percaya dengan apa yang ia lihat. "jadi (namakamu).."
"dia ngandung anak Iqbaal.." senyum tehh ody semakin mengembang sempurna. Membuat tatapan Rike beralih ke (namakamu) yang masih melihatkan aktraksi bonekanya.
*&^sedangkan Iqbaal!@#
Iqbaal's pov
Rassanya sangat sesak menggunakan dasi ini, rasanya ingin sekali membukanya, namun ini masih di kantor mas bro! gue masih kerja! Dan yang bisa gue lakukan adalah melonggarkan dasi bodoh ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder (end)
Fanfiction# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikahan ini sudah menginjak satu tahun, namun perasaan Iqbaale terhadap (namakamu) masih sama; dingin, cuek nan jutek, namun tak mengubah perasaa...