"Kita ke paris." seru Iqbaale berseri-seru saat sampai di rumah.
"hah? Maksud kamu, sayang?" heran Diyanti saat mendengar ungkapan Iqbaale yang secara tiba-tiba.
Sebenarnya Iqbaale jijik dengan kata "sayang" dari mulut wanita itu, namun demi mendapatkan kembali hati Nk, ia rela menerima kata itu. "iya, kita ke Paris beberapa hari, terus kita lanjutin ke Jepang 4 hari. Gimana?"
Mata Diyanti nampak sangat berbinar, nanun Diara hanya menatap bingung kedua orang tuanya. "Kapan perginya?"
Iqbaale tersenyun miring yang tidak disadari Diyanti. Wanita ini, masuk jebakannya. "Secepatnya aku kabari." ujar Iqbaale dan langsung berjalan santau menuju kamar.
Mata Diyanti kian berbinar senang, akhirnya Iqbaale bisa membuka hatinya. Itu menurutnya...
Kenyataannya, Iqbaale pergi ke Paris karna ingin mengejar cintanya, bukan mempertahankan atau mempererat hubungan keduanya.
•••
"Udah ngebujuknya pak?" Sahut Nk saat Iqbaale menelponnya untuk mengabari kabar yang sudah terjadi.
"ga usah dibujuk juga dia mau tuh, (nam...)" Itu lah yang Iqbaale katakan yang disambut kekehan kecil keduanya.
"dia, curiga nggak?" Tanya Nk khawatir.
"Kayaknya enggak deh, matanya itu lho, kek berlian gitu."
"o,oh..." Gumaman Nk nampak tak enak hati.
"Kenapa memangnya?" bingung Iqbaale.
"nggak, cuma nanya doang."
"Yakin?" Nk mengangguk, walau ia tau Iqbaale tak ada dihadapannya.
"ya."
"eh ya, berangkatnya kapan?"
"minggu depan, hari selasa jam 3 sore. Jangan sampe telat yah, pak tua." Terdengar kekehan kecil diujung sana yang membuat Nk ikut terkekeh.
"baik, nyonya besar."
"jangan ada yang ketinggalan juga, aku ga nanggung yah."
"iya bawel"
"ya udah, see ya."
"see you, Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalan." Nk menutup sambungannya dengan Iqbaale, lalu melempar kearah tempat tidur berukur queen-nya. Lalu menghampiri Diana yang ada dikamarnya.
"Ana, kita beres-beres yuk, bentar lagi kan kita mau jalan-jalan." bujujan Nk disambut manyunan dari Diana.
"nanti aja ah, ndah."
"besok yah?"
Diana mengangguk dengan pasti, lalu kembali bermain dengan bonekanya. Nk pun ikut bermain. Sampai suara bell terdengar, Nk pun meninggalkan Diana sesaat untuk membuka pintu.
Didepan pintu, Nk membukanya dengan perlahan, dan terlihat boneka tedybear putih besar dengan dress tutu balet berwarna pink fanta, tak lupa tiara plastik diatas kepalanya.
Awalnya Nk bingung, siapa seseorang yang dengan iseng menutup wajahnya dengan boneka besar itu? Masih lazim memangnya? Hingga Nk teringat beberapa waktu silam, siapa yang sering membuatnya jantungan slama ini selain...
"Baale? Itu elo kan?" Tebak Nk dengan semangatnya.
Perlahan boneka itu turun, dan memperlihatkan wajah Karel dengan raut kecewanya.
"lho, Rel?" Guman Nk nampak terkejut.
"Ternyata salah yah, seseorang yang slalu ada akan menggantikan orang yang ia sayangi," ucap Karel dengan senyun kecutnya. "salah besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder (end)
Fanfiction# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikahan ini sudah menginjak satu tahun, namun perasaan Iqbaale terhadap (namakamu) masih sama; dingin, cuek nan jutek, namun tak mengubah perasaa...