31

5.2K 366 12
                                    

Part yang ini sengaja aku bikin sedikit lebih pendek dari part sebelumnya, yah cuma sekitar 2000+ kata aja, but will see yah...

Kenapa? Karna aku udah gemes pengen kelarin nih cerbung.

Jangan lupa pada coment dan vote yah, dua hal itu yang bikin aku semangat banget buat ngenext. Oke?

Dan aku saranin bacanya jangan lagi puasa yah, kelar taraweh aja kalian bacanya, ok?

Dari pada lama lama, mulai aja yah...

***

Sinar matahari mulai menyinari langit eropa, hawa dingin musim gugur mulai terasa, namun belum sepekat minggu depan. Nk mulai merasa terganggu dengan dua hal itu, matanya masih ingin terpejam karna merasa lelah akibat aktivitas kemarin yang cukup menguras seluruh tenaganya. Ia tarik kembali selimut hangatnya sampai menutupi bibir, tubuhnya terasa lebih dingin dibanding malam-malam kemarin, hingga dia sadar suatu hal, bagian perutnya yang slalu sensitiv dengan berbagai hal terasa digelitiki oleh sesuatu yang aneh. Dengan berat, Nk membuka matanya dan mulai memegang setiap inci tubuhnya.

"tadi malem perasaan dingin deh, kok gue malah buka baju yah?" tanyanya pada diri sendiri. Merasa masih tak yakin, ia intip tubuhnya yang masih dibalut selimut putih nan tebal. Seketika matanya terbelalak saat melihat tubuhnya yang polos tanpa pakaian. Apa yang terjadi tadi malam?

***

"Saya minta maaf madam.." Setelah melihat mata Nk benar-benar terpejam dan suara nafas seperti orang tidur, Bryan membenahkan posisi tubuh Nk dan menyelimutinya. Lalu menatapnya dengan tatapan tak tega kepada wanita ini. Hatinya berkata tidak, namun otaknya mengatakan harus melakukan perintah yang sudah ia sepakati. Ia merasakan tekanan batin yang amat dalam, meminum minuman yang sudah lama tak ia sentuhpun sudah merasa hina, apa lagi harus melakukan hal yang tak senonoh pada wanita baik ini. Sebenarnya Bryan tak ingin melakukannya, namun apa daya, ia sudah mengiyahkan tanpa berpikir panjang saat itu.

Dengan berat hati ia lepas jas serta kemejanya, masuk kedlam selimut lalu membuka celananya, lalu mulai memeluk Nk lembut dan berusaha mengagumi seseorang yang akhir-akhir ini ia idolakan, Bryan hanya kagum serta mengidolakan sesosok Nk, merasa tak lebih dari itu, hatinya tak mau menerima kenyataan pahit itu. Karna merasa hatinya memberontak lagi, ia kecup pelan bibir Nk, sangat terpaksa ia lakukan. Dan lagi-lagi hatinya menolak mentah-mentah hal tersebut, namun tetap ia paksa. Dan ia melakukannya....

***

Wajah Nk seketika pucat saat mendengar ucapan Bryan tadi malam. Ia tak yakin pasti apa yang terjadi tadi malam setelah ia tak sadarkan diri, tapi mungkin ia tau apa yang terjadi pada tubuhnya saat ini.

"Bryan melakukan itu?" Bisiknya pada diri sendiri, lalu ia gigit selimut yang membaluti tubuhnya dan menangis sejadi-jadinya, ia tak ingin suaranya terdengar menyakitkan, namun kenyataannya, suaranya lebih pedih dari pada pernikahan Iqbaale dengan Diyanti dulu. Ia sudah melanggar sesuatu yang tak pernah ia inginkan dari siapapun kecuali Iqbaale.

Suara pintu terbuka terdengar dari arah kamar mandi, dengan sigap dan rasa takut Nk menoleh kesumber suara, dugaan Nk benar, orang yang keluar dari kamar mandi adalah Bryan. Pria itu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, badannya tertutupi kemeja yang kemarin ia pakai dan 3 kancing atas terbuka, celana hitam yang sedikit berantakan, Nk sudah tau pasti apa yang terjadi.

Love Me Harder (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang