7. Masa Lalu

2.7K 182 10
                                    

Serpihan 7 - Masa Lalu

Dari jendela jelas. Merayap menjenguk di lereng atap. Cerah lingkarkan pilu. Meredup hatiku. -Unknown-

***

Sekelebat bayang masa lalu. Mengusik hatiku. Menggoyahkan sedikit pondasi masa depan. Segelintir kisah masa lalu. Menjebakku dan mengurungku. Membuatku terlena dengan sedikit nostalgia jaman dulu.

Pandangan memohon itu terus mengganggu Soojung. Membuat tekad di hatinya sedikit goyah. Pikirannya diliputi kebingungan. Haruskah ia menghiburnya? Atau membiarkannya dan tetap pada pendirian untuk tak memiliki hubungan yang lebih dari sekedar penggemar dan sang idola.

"Aku datang ke sini bukan sebagai Kai. Tapi Kim Jongin." Suara lemah itu tak henti-hentinya membayangi.

"Kim Jongin teman sekelasmu yang lebih tua satu tahun karena ia pernah cuti sekolah setahun."

Dan kalimat sederhana itu mampu membawa Soojung ke nostalgia masa lalu. Memutar ulang sebuah kisah polos di masa SMA. Bukan kisah yang manis. Tapi tidak juga pahit. Hanya sebuah kisah dengan campuran yang pas.

Akhirnya, pertahanan Soojung cukup sampai di sini. Dengan gelisah ia berlari sembari meraih jaketnya. Ia meyakinkan hatinya bahwa ia pergi hanya sebagai teman sekelas Jongin. Tidak lebih. Ah... tanpa sadar ia merindukan nama Kim Jongin, bukannya Kai.

"Jongin." Teriak Soojung keras. Nafasnya terengah.

Sosok lelaki yang dipanggilnya menoleh. Senyum tertahan langsung menghiasi wajahnya. "Kau berubah pikiran?" tanyanya pelan.

Hampir saja dirinya pergi dengan skuternya dan melewatkan Soojung yang berlari keluar dari rumahnya. Ah, lebih tepatnya rumah yang ia sewa untuk ditinggali Soojung dengan Amber. Setidaknya begitu yang tertulis dalam kertas hasil kerja keras Songyi.

"Pernah aku membaca suatu quote." Kai mengernyit bingung mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut gadis itu. "Katanya, saat kau berada di dunia itu, hanya 3 hal yang akan selalu kau temui. Manajer, bandara, dan kamar hotel yang sepi."

Kai masih mengernyit. Belum terlalu memahami maksudnya. Soojung mendecak kesal. Apa yang diharapkan dari murid yang pernah cuti setahun karena bosan sekolah?

"Maksudku aku akan menemanimu supaya kau tidak hanya menemui tiga hal tadi." Ucap Soojung geram. Kai langsung saja mengangguk mengerti.

"Seharusnya kau mengatakan itu dari awal." Kai berjalan mendekat. Menyerahkan sebuah helm untuk gadis itu kenakan.

"Ige mwoya? Aku mendapat kesempatan untuk menemani seorang bintang terkenal dengan naik... skuter?"

"Mana mobil mewah seperti yang ada dalam cerita drama?" protes Soojung kecewa.

Tanpa menghiraukan gerutuannya, Kai memakaikan helm tersebut pada Soojung. "Jangan terlalu berharap tinggi. Aku belum punya SIM untuk mengendarai mobil."

Kai menangkup wajah Soojung -atau lebih tepatnya helm yang Soojung kenakan- dan memandangnya lama.

"Aigooo... Kau masih saja si jelek Jung Soojung."

***

20.01 KST

Mata Amber menerawang ke luar jendela. Memandang kosong ke suasana jalanan yang mulai sepi seiring mobil Jonghyun yang mulai memasuki pinggiran Seoul. Berkali-kali dirinya menghela nafas panjang.

Entah mengapa, cerita mengenai Soojung dan Minhyuk yang tidur bersama cukup mengganggunya. Ia tau tak seharusnya ia memikirkan itu secara berlebih. Ia tahu salah jika ia memelihara perasaan itu terlalu lama. Tapi...

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang