15. Tentang Aku, Kau, dan Mereka (1)

1.7K 141 13
                                    

Serpihan 15 - Tentang Aku, Kau, dan Mereka (1)

Semua ini, tentang kisahku yang tak kau ketahui. Kisahmu yang tak ku ketahui. Dan kisah mereka yang tak kita ketahui. Karena hidup adalah labirin. Banyak ruang yang tak kita ketahui.

***

07.17 KST

Semua kembali seperti biasa. Soojung dengan semangkuk bimbimbap penuh, duduk di depan TV. Menyantapnya lahap sembari menonton acara pagi. Satu kakinya naik ke atas meja. Tawanya menggelegar sampai ke dapur. Menyapa Amber yang tengah sibuk dengan omeletnya.

Seperti yang sudah ku katakan sejak awal. Gadis itu Jung Soojung. Bagai bunglon, ia bisa merubah diri secepat itu. Namun, dalam artian yang positif.

Sembari memasukkan sesendok penuh bimbimbap ke dalam mulutnya, Soojung mulai mengganti saluran lain. Hingga berhenti pada acara gossip pagi yang tengah membahas oppa kesayangannya.

"Ouh... Oppa ku semakin tampan saja." Ia berseru tercekat. Amber yang barusan datang dan mengambil duduk di sebelahnya , langsung geleng-geleng takjub.

"Kau terlalu berlebihan." Cetusnya sambil ikut menyendok bimbimbap Soojung.

"Jinjja-ya." Teriaknya marah. "Dia terlihat semakin tampan sehabis pulang dari Cina."

Amber menggeleng lemah. Memilih untuk mengalah saja.

"Ya, kau mau apa?" Soojung yang tak sengaja melihat Amber meraih remot TV langsung berteriak histeris. "Andwae." Ia merebutnya dari tangan Amber.

"Jangan pernah mengganti saluran saat Oppa-ku muncul di TV." Peringatnya.

Amber kembali menggeleng. "Aku sampai bosan melihatnya tiap hari." Ia lagi-lagi mengalah. Dan ikut menonton layar TV yang tengah menampilkan wawancara Kai mengenai drama pendek terbarunya.

Saat ia tengah menyuap omelet buatannya, ada sesuatu yang bergetar di dekat pantatnya. Amber menoleh dan mendapati ponsel Soojung yang bergetar.

"Hei." Ia menyenggol lengan Soojung pelan. Gadis itu tak bergeming. Masih saja fokus pada layar di depannya.

"Ada telepon dari Miyoung." Amber menyodorkan ponsel tersebut ke depan mata Soojung. Gadis itu mulai bergeming, kemudian mengambil alih ponselnya. Lalu beranjak menjauh untuk menerima panggilan.

Amber tersenyum senang, merasa akhirnya ia memiliki waktu untuk menonton yang lain.

"Jangan-" Sebelum Amber sempat meraih remot TV, rekan satu rumahnya kembali. "-jangan diganti selama aku menerima telepon." Ucap Soojung tegas. Sebelum ia kembali pergi dan benar-benar menerima telepon.

Amber hanya menghela nafas pendek. Kembali menyendok omelet dan bimbimbap secara bergantian.

'Cinta pertama?'

Pandangan Amber teralih, saat suara lantang lelaki yang cukup dikenalnya terdengar dari arah TV. Gadis itu tertarik pada acara wawancara tersebut. Dan mulai memfokuskan diri untuk mendengarnya sejenak.

'Bukan sesuatu yang berjalan lancar.' Jawab Kai dengan senyum tertahan. 'Seseorang pernah mengataiku lelaki gila karena aku terlalu memaksakan cinta pertamaku.'

Amber terkikik pelan mendengarnya. Merasa tahu siapa 'seseorang' itu.

'Sebenarnya... aku tipe orang yang tak bisa mengungkapkan perasaanku dengan baik.' Kai kembali melanjutkan. 'Itu sebabnya cinta pertamaku sedikit tak berhasil.'

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang