(Extra Part) 12 (a) - Reply

1.7K 146 10
                                    

(Extra part) Serpihan 12 a - Reply

Jika aku punya kesempatan, aku akan meminjam alat milik Doraemon untuk kembali ke masa lalu. Hanya untuk memperbaiki kesalahpahaman ini. -Kim Jongin-

***

2012, D-1 Hari Pernyataan Cinta

Jika saja Jongin bisa mengulang kejadian 15 menit yang lalu, ia akan sangat bersyukur. Jika saja ia tak berlari pergi meninggalkan gadis itu hanya untuk menerima telepon. Jika saja ia tak mementingkan harga diri dan langsung menerima ajakan gadis itu. Jika saja semua harapanku itu bisa terkabul.

Namun, semua itu hanya bisa sampai tahap 'jika saja'. Karena sekembalinya ia ke tempat dimana Soojung menyatakan cinta, gadis itu sudah tidak ada. Tak didapatinya keberadaan gadis itu di taman tersebut. Hanya rintik dari kelopak bunga akasia yang menemaninya di sana.

"Haish... Babo." Umpatnya kepada dirinya sendiri.

Dengan langkah gontai, ia berjalan kembali menuju kelas. Sepertinya akan ada kesalahpahaman atas kalimaatnya yang belum selesai tadi.

***

Langkah Jongin terhenti di depan pintu kelasnya. Perlahan ia mendongak, dan menangkap sosok yang dicarinya. Tengah duduk merenung menatap keluar jendela. Jongin mengelum senyum tipis, kemudian berjalan perlahan mendekatinya.

"Perhatian semuanya." Suara lantang dari si wakil ketua kelas -Amber-, mengalihkan perhatiannya. Sekaligus menghentikan langkah pelannya tadi.

"Guru bahasa Inggris tidak bisa masuk." Jelasnya cepat setelah keadaan kelas sedikit hening. Mendengar berita bahagia tersebut, anak satu kelas langsung besorak girang. Kecuali dirinya yang kembali terpaku pada Soojung dan gadis itu yang masih menatap kosong ke luar jendela.

"Beliau sedang rapat. Dan berita yang membahagiakan, tak ada tugas yang ditinggalkannya." Kelas semakin riuh karenanya. Sampai-sampai ada yang melempar-lempar sobekan kertas saking bahagianya.

"Dan juga ada pengumuman lain." Dan bagai terhipnotis, kalimat yang dikatakan si gadis cantik itu mampu mengheningkan kelas riuh itu kembali.

Amber mengangkat setumpukan kertas yang ada di tangannya. "Ini daftar studi wisata besok ke Teonyeong. Wali kelas menyuruhku membagikan kepada kalian semua."

Para lelaki langsung berebut berlari ke depan untuk merebut kertas tersebut dari tangan si ulzzang. "Hei jangan berebut." Teriakan gadis itu terdengar samar di antara kerumunan para lelaki.

"Jangan sampai telat ya semua." Teriak gadis itu kembali.

Jongin mencoba menghiraukan kerumunan tak penting itu. Kembali memfokuskan pandangannya pada Soojung. Namun, lagi-lagi gadis itu menghilang. Lelaki itu menghela nafas panjang karenanya.

***

"Kau sudah datang?" tanya salah seorang pada Jongin yang tengah meregangkan otot-otonya di ruang latihannya.

Dia hanya menoleh sebentar. Sebelum kembali melanjutkan pemanasannya. "Besok aku harus pergi study tour. Jadi hari ini aku latihan full."

Lelaki itu mengambil sebotol air dan meneguknya. Tubuhnya penuh keringat, menandakan ia habis latihan keras. "Kau kan bisa tidak ikut."

Jongin menggeleng keras. "Tidak bisa, Taemin. Aku harus ikut. Di sekolahku, belum ada yang tahu aku jadi trainee di agensi ini. Dan aku juga tak ingin memberitahu mereka."

Lelaki yang dipanggil Taemin olehnya, terkikik pelan. "Kenapa? Bukankah itu keren?"

Jongin berhenti sejenak dari acara peregangan ototnya. Ia berbalik dan menatap temannya jengah. "Aku lelah melihat senyum palsu mereka." Ucapnya.

Dating a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang